Translate

Thursday, December 5, 2013

UBI JALAR DAN MANFA'ATNYA

Ubi jalar atau didaerah saya sebut Mantang memang banyak sekali petani yang membudidayakan terutama didaerah saya sendiri, tetapi hanya sebagai tanaman pendamping bukan sebagai tanaman utama. tanaman ini ternyata banyak sekali yang bisa diambil manfa'atnya diblog davee ini saya akan coba uraikan sedikit dari banyak keuntungan menanam ubi jalar ini.
Selama ini masyarakat mengenal ubi jalar sebagai makanan pangan pengganti/tambahan dalam keadaan darurat atau untuk konsumsi masyarakat bawah. Akan tetapi saat ini potensi ubi jalar cukup baik yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri pakan dan industri lainnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya permintaan Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia akan ubi jalar sebagai bahan baku berbagai industri. Begitu pula kebutuhan dalam negeri cukup tinggi dimana pada tahun 2000 ini Pemerintah merencanakan kebutuhan akan umbi-umbian sekitar 17 juta ton. Sedangkan rata-rata produksi ubijalar dari tahun 1983-1991 hanya 1,8 juta ton.



Ubi Jalar

(Sweet Potato (Ingg.), Ipomoea batatas (Latin)) Famili: Convolvulaceae

Ditanam luas di Amerika Selatan sebelum kebudayaan Inka, diintroduksi ke Spanyol sebelum kentang. Di Asia Timur, Polynesia sebelum tahun 1250 M menyebar ke Selandia Baru abad 14, menyebar ke Cina tahun 1594 M.

Bagian yang dikonsumsi : Umbi dan daun muda

Deskripsi : 
Tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, kuning, oranye atau merah. Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang, sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan.

Kandungan Gizi : Ubi yang berwarna kuning kaya karbohidrat dan provitamin A. Daun dan pucuk muda tinggi kandungan vitamin A dan C serta proteinnya.
Suhu : Suhu optimum 24 °C. Tanaman berhenti tumbuh pada suhu 15 °C.

Budidaya:
* Perbanyakan dari stek batang atau tunas dari umbi
* Pemupukan K tinggi

Panen:
* 3-4 BST

khasiat
Ubi jalar (Ipmoea batatas L) terbukti mengurangi resiko buta pada anak balita. Hal itu terungkap dalam hasil penelitian oleh Dr Muhilal (1991) dan para peneliti dari Puslitbang Gizi Depkes. Dilaporkan bahwa di Kabupaten Jaya Wijaya, Irian Jaya, yang semula diduga mempunyai prevalensi xeroftalmia lebih daripada 0,5 persen, ternyata tidak dijumpai satu kasus pun penyakit xeroftalmia. Xeroftalmia adalah suatu penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A, berupa adanya bercak bitot dan bila tidak segera diobati dapat mengakibatkan kebutaan. Menurut Muhilal, hal ini antara lain disebabkan oleh kebiasaan masyarakat Lembah Baliem tersebut yang senang mengkonsumsi ubi jalar dan daunnya, serta buah merah, yang masing-masing mengandung betakaroten, senyawa provitamin A dalam jumlah yang banyak. Satu porsi ubi rebus yang berwarna kuning emas, sekitar 200 gram saja misalnya, mampu menyediakan betakaroten sekitar 5400 mikrogram, atau setara dengan 900 retinol ekivalen (RE). Angka tersebut sudah jauh di atas angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan (350-600 RE). Kadar betakaroten ubi jalar dapat diperkirakan dari warnanya, kecuali ubi jalar ungu, semakin kuat intensitas warna kuningnya semakin besar pula kandungan betakarotennya. Kandungan beta karoten ubi jalar tersebut adalah paling tinggi di antara padi-padian, umbi-umbian, dan hasil olahannya. Harus dimasak
Perlakuan panas pada saat pemasakan (direbus atau digoreng) menyebabkan retensi betakaroten menjadi 80-90 persen. Angka tersebut tidak dijumpai pada bahan makanan pokok lainnya seperti beras, singkong, jagung, dan sagu. 
Ubi jalar yang digoreng akan meningkat bioavailability betakarotennya karena minyak berperan sebagai pelarut senyawa tersebut. Di dalam tubuh, betakaroten menjadi lebih mudah diserap dan akan mengalami metabolisme lanjutan. Sekitar sepertiga dari beta karoten yang diserap kemudian diangkut oleh chylomicron, dan sisanya akan diekskresikan. Selanjutnya betakaroten akan diubah untuk beberapa fungsi.
Fungsi betakaroten tersebut, pertama, adalah sebagai prekursor vitamin A yang secara enzimatis berubah menjadi retinol, zat aktif vitamin A dalam tubuh. Dilaporkan konsumsi vitamin A yang selalu cukup dalam jangka waktu beberapa tahun, di dalam hati akan tertimbun cadangan vitamin A yang dapat memenuhi kebutuhan sampai sekitar tiga bulan tanpa konsumsi vitamin A dari makanan.
Vitamin A sangat berperan dalam proses pertumbuhan, reproduksi, penglihatan, serta pemeliharaan sel-sel epitel pada mata. Vitamin A juga sangat penting dalam meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit.
Fungsi kedua, sebagai anti-oksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal bebas, penyebab penuaan dini dan pencetus aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung. Jadi hal ini juga akan meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit degeneratif.
Ketiga, menghaluskan kulit dan menyehatkan mata. Hal ini sangat penting terutama bagi wanita yang ingin berkulit halus dan memiliki kecantikan alami.
Selain kandungan betakaroten dan vitamin A yang tinggi, ubi jalar mengandung banyak karbohidrat (75-90 persen) yang terdiri dari pati (60-80 persen berat kering), gula (4-30 persen berat kering), selulosa, hemiselulosa, dan pektin. 
Dalam 100 gram ubi jalar terkandung energi (123 kkal), protein (2,7 gram), lemak (0,79 gram), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49 mg), besi (4 mg), Vitamin B-1 (0,09 mg), vitamin B-2 (0,32 mg), vitamin C (2-20 mg), dan air (68,5 persen).
Selain direbus atau digoreng, ubi jalar dapat diolah jadi keripik, tepung ubi jalar, bahan campuran garam meja, CMC (carboxymetyhyl cellulose), dan bahan MSG. Dari tepung ubi jalar dapat dibuat menjadi cookies, jam, kecap, muffin, dan lain-lain. Mencegah konstipasi
Hal yang mesti diperhatikan dari tepung ubi jalar antara lain kandungan proteinnya relatif rendah dan kadang-kadang rasanya agak pahit. Untuk meningkatkan kadar protein tersebut, dalam pembuatan kue tepung ubi jalar dapat dicampur dengan kacang hijau, kedelai, atau gude. Sedangkan untuk memperbaiki rasanya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan flavor. Umumnya kalau makan ubi jalar atau singkong orang akan sering buang angin. Hal ini karena kandungan oligosakarida pada ubi jalar cukup banyak sehingga akan menimbulkan flatulens. Namun hal itu tidak terlalu bermasalah, karena oligasakarida tersebut bermanfaat untuk kesehatan, khususnya untuk mencegah timbulnya konstipasi.
Oleh karena itu sediakanlah makanan ringan dari ubi jalar dalam menu Anda. Bisa dalam bentuk gorengan, rebusan, atau kue dari tepungnya. Tidak perlu setiap hari, kudapan ubi jalar itu cukup 2-3 kali seminggu. Ubi jalar yang baik dikonsumsi adalah yang berwarna kuning hingga oranye, karena kandungan provitamin A-nya tinggi. Dengan itu diharapkan akan mengurangi resiko mata mereka buta akibat kekurangan vitamin A, dan sekaligus juga akan meningkatkan daya tahan maupun kekebalan tubuh mereka terhadap serangan penyakit.


Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ubi jalar dengan luas lahan 1 hektar per musim tanam (6 bulan) di daerah Bogor pada tahun 1999.

1)Biaya produksi

1.Sewa lahan 6 bulanRp. 750.000,-

2.Bibit: 50.000 stek (500 kg)Rp. 100.000,-

3.Pupuk
- Urea: 200 kg @ Rp. 1.100,-
- TSP: 50 kg @ Rp. 1.800,-
- KCl: 100 g @ Rp. 1.650,-

Rp. 220.000,-
Rp. 90.000,-
Rp. 165.000,-

4.Pestisida: 2 liter (kg)Rp. 100.000,-

5.Tenaga kerja
- Pengolahan tanah dan pengguludan 100 HKP
- Penyiapan bibit 4 HKP+8 HKW
- Penanaman 10 HKP+40 HKW
- Pembongkaran guludan dan penyiangan 20 HKP
- Pupuk, balik batang dan pengguludan 40 HKP
- Pengairan 2 kali (8 HKP)
- Pengendalian hama penyakit 4 HKP

Rp. 1.000.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 80.000,-
Rp. 40.000,-

6.Panen dan pasca panen 20 HKP+20 HKWRp. 350.000,-

7.Alat dan penyusutanRp. 150.000,-


Jumlah biaya produksi Rp. 4.145.000,-

2)Pendapatan : 25 ton @ Rp. 200.000,-Rp. 5.000.000,-
3)KeuntunganRp. 855.000,-
4)Parameter kelayakan usaha1. Rasio Out/Input
= 1,205
Catatan : HKP= Hari Kerja Pria; HKW=Hari kerja Wanita

No comments: