Translate

Tuesday, December 24, 2013

BUDIDAYA JAMBU BIJI

Buah jambu biji yang memiliki nama latin Psidium guajava adalah tanaman tropis yang banyak tersebar khususnya di benua ASIA, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam manis .
Jambu biji merah termasuk buah yang menjadi salah satu favorit bagi banyak orang, namun diantara mereka kadang tidak begitu paham akan khasiatnya sehingga banyak pula orang yang kurang begitu tertarik akan jambu biji merah, padahal perlu diketahui pula bahwa banyak sekali kandungan gizi yang bermanfaat dalam buah ini bagi kehidupan kita .
Kandungan Nutrisi Jambu Biji
Buah jambu biji sangat kaya vitamin C, lebih tinggi dari buah jeruk, dan jauh lebih tinggi daripada kiwi yang disebut-sebut sebagai rajanya vitamin C. Di samping serat, terutama pektin yang merupakan serat larut, jambu biji juga mengandung mineral seperti mangan dan magnesium, serta asam amino esensial seperti tryptophan. Juga fitokimia berkhasiat seperti asam elagat, asam linoleat, dan asam korbigen.
Kandungan gizi dalam 100 gram buah jambu biji yaitu :
>> Kalori 49 kal
>>Vitamin A 25 SI
>>Vitamin B1 0,02 mg
>>Vitamin C 87 mg
>>Kalsium 14 mg
>>Hidrat Arang 12,2 gram
>>Fosfor 28 mg
>>Zat Besi 1,1 mg
>>Protein 0,9 mg
>>Lemak 0,3 gram
>>Air 86 gram
>>Serat Larut 5,4 gram/100 gram buah dan 14% dari DRA
>>Senyawa antioksidan poli-fenolik
>>Flavonoid
>>Zat Likopen
Manfaat dan khasiat buah jambu biji :
  • Pencegahan kanker , Jambu biji rendah akan kalori dan lemak namun mengandung vitamin penting diantaranya, mineral, dan senyawa antioksidan poli-fenolik dan flavonoid yang berperan penting dalam pencegahan kanker, anti-penuaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Menurunkan Tekanan Darah Tinggi , Jambu biji juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena kadar kaliumnya, juga seratnya yang mengikat lemak.
  • Mengatasi Penyakit Jantung Koroner , Kadar kalium pada jambu biji membantu jantung berdetak lebih teratur. Kandungan asam elagat, asam linoleat, asam korbigen, dan juga serat mampu mengikat lemak sehingga menghindari terbentuknya plak, penyebab jantung koroner.
  • Mengatasi Diabetes , Serat pektinnya mampu berperan menurunkan kadar glukosa darah sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.
  • Menjaga Kesehatan Fungsi Otak dan Saraf , Vitamin B pada jambu biji memainkan peran penting dalam kesehatan fungsi otak. Jambu biji kaya akan vitamin B3 dan B6. Vitamin B3,dikenal juga sebagai niasin yang berfungsi merangsang fungsi otak dan meningkatkan aliran darah, dan vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine, adalah nutrisi penting untuk otak dan fungsi saraf.
  • Sebagai Sumber Antioksidan ,Vitamin C, menyediakan lebih dari tiga kali dari kebutuhan asupan harian. Kulit Luar jambu biji mengandung tinggi vitamin C daripada bagian tengahnnya.
  • Melancarkan Proses Pencernaan , Buah ini sangat kaya sumber serat larut (5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari DRA), yang baik untuk memperlancar pencernaan. Serat membantu melindungi membran mukosa usus dengan mengurangi efek buruk racun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.
  • Bermanfaat Sebagai Desinfektan dan Anti Bakteri , Jambu biji kaya akan astringent yang bersifat alkali dan memiliki manfaat sebagai desinfektan dan anti bakteri, sehingga membantu penyembuhan diare atau disentri yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Lebih lanjut, nutrisi lain dalam jambu biji merah, seperti vitamin C, karotenoid dan kalium memperkuat dan meremajakan sistem pencernaan.
  • Membantu Mengontrol Detak Jantung dan Tekanan Darah , Jambu biji segar sangat kaya akan kalium, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan pisang per 100 gram berat buah. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.
Khasiat Lainnya
Menurut penelitian, daun jambu klutuk dapat membantu menaikkan kadar trombosit pada penderita demam berdarah. Sedangkan buahnya yang kerap dijus lalu diberikan pada penderita demam berdarah tidak berkhasiat menaikkan kadar trombosit tetapi lebih sebagai suplai cairan yang banyak hilang akibat penurunan trombosit.
Sebelum kita memulai melakuan budidaya jambu biji atau menanam jambu biji, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus diketahui tentang karakter tanaman buah tersebut, hal ini penting dilakukan karena akan berpengaruh terhadap hasil akhir dari proses budidaya tanaman ini.

budidaya, jambu, biji, cara menanam



Pohon jambu biji bisa tumbuh dengan baik di wilayah dengan curah hujan sebagai berikut:
  • 12 bulan basah, dan air tanah sedalam 50 cm hingga 10 meter.
  • 7-10 bulan basah, dan air tanah sedalam 50 cm hingga 2 meter.
  • 5-6 bulan basah, dan air tanah sedalam 50 cm hingga 2 meter.
Kondisi air tanah juga bisa dibentuk dengan proses pengairan yang baik. Posisi air tanah yang cukup dalam karena curah hujan yang kurang, dapat disiasati dengan irigasi dan pengairan yang tertata.

Faktor Geografis

Jambu biji bisa tumbuh di tepi pantai hingga wilayah pegunungan yang tingginya lebih dari 1.000 meter  di atas permukaan air laut.

Tanah

Jambu biji bisa tumbuh di tanah yang banyak mengandung pasir, hingga tanah yang berat. Tetapi, jambu biji akan tumbuh dengan subur di tanah yang cerul, banyak mengandung bahan organis, dan dapat menyerap air dengan baik.

Angin

Angin merupakan teman yang baik bagi jambu biji dalam proses persarian dan pembuahan. Pohon jambu biji yang batang dan rantingnya tergolong fiat dan kuat, mampu menahan tiupan angin yang kencang.

MENYIAPKAN BENIH JAMBU

Tanaman jambu biji bisa dikembangbiakkan dengan berbagai cara, bisa melalui biji, okulasi, cangkok, dan tunas akar. Pengembangbiakan dengan biji berisiko tidak sama dengan sifat pohon induknya, sementara pengembangbiakan dengan cangkok, okulasi, dan stek bisa menjamin tumbuhnya pohon yang sama kualitasnya dengan induknya.

Biji

Biji sebaiknya dipilih dari pohon yang paling bagus kualitasnya, baik dari segi produktivitas berbuah maupun mutu buahnya.

Setelah dikeluarkan daru buahnya, biji sebaiknya dibersihkan dan diangin-anginkan. Biji jangan sampai dijemur di terik sinar matahari, dan jangan disimpan lebih dari 24 jam agar daya tumbuhnya tidak menurun.
Biji jambu biji yang telah memenuhi syarat tanam bisa Iangsung ditebarkan di areal tanam atau di tempat persemaian terlebih dahulth,

Agar biji cepat turnbuh perlu disiram tiap pagi dan sore selama satu minggu. Biji mulai tumbuh setelah 20-30 hari. Jika biji yang disemaikan telah mencapai ketinggian 5 cm, maka bisa dilakukan seleksi dan penjarangan benih. Semai yang terbaik¬Iah yang harus dipilih dan dirawat.

Setelah mencapai ketinggian kira-kira 30-40 cm, semai sebaiknya segera dipindahkan ke keranjang. Pemindahan ke keranjang ini sangat dianjurkan untuk menjamin agar hidupnya semai di lapangan tinggi persentasenya. Semai yang dipindahkan ke keranjang sebaiknya pucuknya dipotong dan daunnya dipotong sebagian. Setelah 1-2 bulan di dalam keranjang, semai sudah dapat dipindahkan ke kebun atau areal tanam.

Okulasi

Untuk membuat okulasi diperlukan semai yank sudah berumur 15-18 bulan sebagai pohon pokok Selain itu, jugs diperlukan pohon induk yang unggu dan berkualitas yang telah berumur kira-kira 1 tahur untuk diambil cabangnya. Dari cabang ini nanti jugi akan dimanfaatkan "mata"-nya.

Sepuluh sampai lima belas hari sebelumnya pucuk cabang yang akan diambil matanya dipotoni dan dibuang daunnya. Cabang yang gundul, nant matanya akan membesar dan tampak sehat.

Langkah-Iangkah melakukan okulasi:

  • Menyayat kulit dari batang pokok.
  • Kulit yang disayat lalu dibuka
  • Kulit yang disayat dipotong sebagian.
  • Menyayat mata, lalu dilepaskan dari kayunya
  • Memasukkan mata di antara kulit dan kayu batang pokok hingga benar-benar pas, kemudian diikat.

Setelah berusia kira-kira dua minggu, okulasi lalu dibuka talinya. Jika matanya tampak hijau segar, berarti proses okulasi berjalan sukses. Sebaliknya, jika matanya tampak cokelat kehitaman dan kering, berarti proses okulasi gagal dan harus diulang lagi.

Cangkok

Jika okulasi hasilnya baru tampak setelah 2 tahun, maka cangkok siap ditanam setelah berusia 6 bulan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mencangkok:
  • Pilih cabang sebesar pensil atau Iebih sedikit.
  • Kupas kulitnya selebar dua kali diameter cabang, lalu kerok lendirnya.
  • Satu hari kemudian, tutup Iukanya dengan hu¬mus atau tanah basah yang dicampur pupuk kandang.
  • Balut keseluruhannya dengan plastik dan ikat erat-erat di atas dan di bawah pembalut.
  • Tusuk-tusuklah kantong plastik dengan jarum agar udara dapat keluar-masuk dari dalam cangkokan.
  • Setelah tumbuh akarnya dalam jumlah yang cukup banyak, cangkokan lalu dipotong. Pemotongan sebaiknya dilakukan saat cangkokan tidak mengeluarkan pucuk baru.
  • Lewtakkan lkranjang cangkokan di tempat yang teduh, dan siram 1 kali sehari.
Setelah 2-3 bulan kemudian, cangkokan siap ditanam.

Tunas Akar

Buka tanah di atas akar yang tumbuhnya mendatar. Pilihlah akar yang kira-kira sebesar kelingking atau lebih sedikit. Bila akar yang dipotong terlalu besar, akan sulit memindahkan tunas akarnya. Musim hujan adalah saat yang tepat untuk membuat tunas akar jambu biji.

Dengan teknik pemotongan akar, maka akan terbentuk tunas akar. Kadang lebih dari satu batang tumbuh di satu tempat. Jika telah mencapai ketinggian kira-kira 30 cm, tunas bersama sebagian akar induknya segera diangkat dan ditaruh di keranjang. Tunas akar sebaiknya diangkat bersama dengan akar serabutnya. Tanpa akar serabut, akar baru sulit terbentuk, dan pemotongan tunas akar akan sia-sia.

CARA MENANAM JAMBU BIJI

Saat yang paling baik untuk menanam jambu biji ialah pada permulaan musim hujan. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm atau maksimal 50 x 50 x 50 cm. Jarak antar tanaman kira-kira 5 x 6 atau 8 x 8 meter. Areal tanam seluas satu hektar bisa ditanami kira-kira 100 pohon.

Lubang tanam sebaiknya diberi campuran pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan: I 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk. Dapat juga ditambahkan pupuk buatan pabrik berupa Urea dan DS sebanyak 10-15 gram.

Bibit jambu biji, baik berasal dari biji, okulasi, cangkok, dan tunas akar, bila dibiarkan tumbuh secara alami, nanti dengan sendirinya akan membentuk cabang-cabang primer. Ujung batang pokoknya akan terus tumbuh ke atas.

Mengenal Jenis Jambu Sukun, Si Tanpa Biji

Jika kita berbicara soal jambu biji atau jambu batu, Anda pasti akan teringat pada biji-biji kecil yang menyatu dengan daging buahnya yang manis itu. Ingatan Anda tak salah, meski juga tak sepenuhnya benar. Jambu biji memang dikenal sebagai varian jambu-jambuan dengan kulit buah yang umumnya berwarna hijau dan daging dalam berwarna merah. Nama jambu biji juga melekat bukan tanpa alasan, sebabnya pastilah bebijian kecil yang menjadi signatur buah yang nikmat dikonsumsi dalam keadaan mengkal ini. Tapi tahukah Anda bahwa ada beberapa kultivar jambu biji yang justru tak memiliki biji? Pernah mendengar jambu sukun? Iya, jambu biji yang satu ini memang nyaris tak berbiji.

Mengenal Jambu Sukun

Nama “sukun” melekan pada varian jambu biji ini bukan karena ia mirip dengan sukun. Melainkan karena dalam artian harfiah “sukun” berarti “tibak memiliki biji”. Jambu nikmat yang satu ini tersohor dengan kenunikannya yang tanpa biji, kalaupun ada, hanya 2 atau 3 biji saja. Jambu sukun ini dikenal juga dengan rasanya yang nikmat, aroma yang wangi, tekstur yang lumayan keras jika dibandingkan jambu biji lainnya, serta bentuk buah yang mendekati apel. Ukuran panjang jambu sukuni bisa mencapai 5 cm. Saat mengkal, kulit buah jambu ini dalam keadaan hijau dengan sedikit campuran putih. Dan jika didasarkan pada warna daging buah, maka jambu sukun dibagi atas dua varian yakni putih dan juga merah.

Buah ini banyak digemari dan ditanam banyak masyarakat kita. Ia tergolong tahan terhadap serangan hama juga penyakit. Namun sayangnya, jambu sukun ini tergolong irit saat berbuah. Hasilnya sedikit meski ia berbuah sepanjang tahun. hal lain yang perlu diperhatikan saat menanam jambu sukun adalah karakter tanpa bijinya akan hilang jika ia ditanam dekat dengan jambu berbiji lainnya. Jadi, saat Anda menanam jambu sukun, pastikan ia ada di medium tanam yang jauh dari jambu biji lain.

Selain hal tersebut di atas, kendala lain dalam menanam jambu sukun adalah bunganya yang sering rontok dan gagal menjadi buah. Keluhan ini paling banyak ditemui pada petani-petani jambu sukun. Memang, buah jambu sukun ini kabarnya yang palung susah berbuah utamanya jenis sukun farang, Sukun Thailand dan juga Sukun Merah. Bahkan menurut survey, potensi kerontokan bunga jambu sukun mencapai angka 95%. Meski demikian, bukan hal yang mustahil untuk membuat ia berbunga lebih banyak. Caranya dengan memberi perawatan yang intensif.

Sebagian orang menanam jambu sukun di dalam pot dan kemudian melakukan serangkaian perawatan seperti memberi semprotan hormon yang merupakan larutan giberelin GA3 yang diaplikasikan 3 hari setelah bunya muncul pada tanaman buah jambu sukun. Adapun dosisnya adalah per 1 tablet per 250 liter air. Selain hormon, jambu sukun juga harus mendapat pasokan nutrisi dari tanah yang telah dicampur dengan unsur hara. Jadi, berilah pupuk secara teratur. Pastikan Anda memilih pupuk organik agar jambu sukun yang Anda peroleh lebih sehat untuk dikonsumsi ya.


 Disadur dari beberapa sumber

No comments: