Pernahkan kita bayangkan ternyata rumput juga bisa menghasilkan banyak sekali manfa'at, diantaranya Rumput yang biasanya diinjak-injak sama kita. Ternyata ALLAH SWT menciptakan apapun dimuka bumi ini pasti ber manfa'at.
Jenis tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air adalah yang
dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah
berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan
ternak. Rumput gajah merupakan alternatifnya.
Tanaman rumput-rumputan dapat digunakan dalam usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi dikarenakan :
a.
Tanaman rumout-rumputan dapat tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu
pendek tanah telah dapat tertutupi oleh tanaman tersebut secara rapat
dan tebal.
b.
Bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu melindungi permukaan tanah
dari percikan air hujan dan memperlambat aliran permukaan.
c. Bagian bawah tanaman (perakaran) dapat memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah.
Penanaman
rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur
dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal.
Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan
daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput
gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum)
atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan
pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat
hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap
pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur.
Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah
longsor
akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi
lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin
(wind break) terhadap tanaman utama.
Rumput
gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun
(pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua,
dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku
atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit
yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari
rumpun
yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum
penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu
untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat
aktif menghisap air.
Cara Penanaman :
1. Pembersihan lahan
2. Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan).
3. Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm.
Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
Pemupukan :
1. Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan
kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.
2. Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.
3.
Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang
diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan. Pemungutan
Hasil (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari,
selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau.
Pada
pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari
permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek
menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang
yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan
berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan :
Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi
terhadap
pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan
dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman
baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga
kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa
tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput
Gajah (bahan kering) :
Bagian yang dapat dicerna dari rumput gajah yaitu :
Bahan kering %
Protein kasar = 10.19
Serat Kasar = 34.15
Lemak = 1.64
Abu = 11.73
BETN = 42.29
Bahan kering %
Protein kasar = 5.92
Serat Kasar = 22.74
Lemak = 0.84
BETN = 25.6
PENANAMAN RUMPUT UNTUK TERNAK
Sistem Budidaya Sapi Potong Pada Ekoregional Padang Pengembalaan
Persiapan lahan
· Lahan dibersihkan dari gulma, kemudian digaru dibiarkan selama satu minggu.
Persiapan bibit rumput
· Bibit
rumput didatangkan dari Sub Balitnak Sungai Putih Kecamatan Galang,
Sumatera Utara. Dipilahkan dalam 5 rumpun, kemudian untuk 1 lubang
tanaman disiram dalam hal penyiapan akar agar jangan kering.
· Persiapan kebun bibit rumput kemudian tanah yang telah diolah dipagari dengan pagar duri dengan tiang dari batang kuda-kuda.
· Penanaman rumput rumput yang telah dipisahkan, kemudian ditanam dengan jarak tanam 40 x 60 cm/rumpun.
Pemupukan
· Tanah
yang telah diistirahatkan diberikan pupuk urea sebanyak 1100 kg/ha,
selang beberapa hari kemudian ditambah dengan pemberian pupuk kandang.
Penyiraman
· Disiram setiap hari agar akarnya cepat tumbuh.
Penimbangan
· Seluruh
sapi ditimbang, diberikan obat cacing sesuai dengan anjuran dan
diseleksi dengan memilih sapi yang baik untuk digemukan dan perkawinan
dengan ratio perbandingan 10 ekor betina dengan 1 ekor jantan.
Pemeriksaan feses
· Feses diperiksa di laboratorium
dengan tujuan agar
terhindar dari lido parasit, kemudian sapi tersebut disemprot dengan
Asumtol guna pencegahan serangan berupa caplak.
Pengembalaan sapi
· Seluruh sapi ditempatkan pada padang pengembalaan yang telah ditumbuhi rumput Brachiria humicola.
Pengamatan
· Setiap
1 bulan sekali sapi tersebut ditimbang dengan tujuan mengetahui
pertumbuhan berat badan, sedang sapi yang dipilih untuk tujuan
perkawinan dideteksi dengan jalan pengambilan air seni (urin), bila
telah menunjukan tanda-tanda kebuntingan dilihat
dengan penampilan sapi
tersebut, urine dicelupkan ke dalam planotest bila menunjukkan
tanda-tanda kehamilan maka akan tergambar didalam planotest tersebut.
Indonesia adalah negara agraris, dalam arti yang sebenarnya, agraris
berarti mata pencaharian sebagian besar dari penduduknya adalah bertani.
Agraris meliputi pertanian, perikanan, dan peternakan. Peternakan sapi
adalah salah satu usaha dalam pertanian, baik untuk sapi pedaging maupun
sapi perah yang diambil susunya.Salah satu kendala dalam peternakan baik sapi pedaging maupun sapi perah adalah ketersediaan pakan. Pakan sapi bisa berupa rumput, jerami, pohon pisang, dan lain-lain yang semuanya saat ini sudah semakin sedikit. Hal ini disebabkan kurangnya lahan akibat konversi lahan yang berlebihan. Lahan pertanian yang tadinya ditanami berbagai komoditi pertanian saat ini diubah menjadi lahan permukiman atau lahan industri yang mengakibatkan adanya penurunan ketersediaan pakan ternak.
Rumput gajah (Arundo formosana) varietas taiwan grass adalah salah satu pakan ternak sapi favorit yang banyak diminta oleh pasar. Ketersediaan rumput gajah di wilayah Bandung dan sekitarnya sebagai pakan ternak saat ini masih sangat dirasakan kurang. Banyak peternak sapi yang mengambil dan membeli rumput jenis ini ke berbagai daerah, bahkan ada yang mencarinya sampai jarak ratusan kilometer dari tempat dia mengembangkan peternakannya.
Sebagai contoh, hasil dari pengamatan kami, KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara) sebagai penghasil susu terbesar di Bandung, saat ini menanam rumput ini dengan luasan lahan kurang lebih 1000 hektar untuk member makan pakan sekitar 17000 ekor sapi binaannya. Menurut perhitungan KPSBU, untuk mencukupi pakan 17.000 ekor sapi tersebut idealnya KPSBU memiliki lahan 2500 hektar yang ditanami rumput gajah varietas taiwan grass secara monokultur.
Hai ini mengakibatkan KPSBU mencari dan mengambil rumput sampai ke daerah Karawang, Subang, Sumedang dan sekitarnya. Dalam kenyataannya mereka seringkali tidak menemukan rumput, akan tetapi pakan substitusinya yang berupa jerami. Jerami memang bisa menjadi pakan ternak sapi, tapi tentu saja efeknya terhadap sapi perah akan menurunkan kualitas dan kuantitas produksi susu mereka.
Selain KPSBU, kami juga melihat pangsa pasar lain seperti KPSBS (Koperasi Peternak Susu Bandung Selatan), KPS Tanjungsari, peternak sapi di daerah Parakanmuncang, Cijapati, Sumedang, Malangbong, dan Sukabumi yang pada akhirnya kami mendapatkan kesimpulan yang mengejutkan, yaitu pasar sangat kekurangan pakan rumput.
Berdasarkan kondisi di atas, kami melihat suatu peluang usaha pengembangan dan budidaya rumput gajah varietas Taiwan grass untuk mengurangi kekurangan pakan tersebut. Tentu saja untuk memenuhi semua kebutuhan pakan rumput ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana yang kami miliki hanya cukup untuk memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan pakan di semua peternak. Oleh karena itu kami mengharapkan kerjasama investor untuk mempercepat program usaha budidaya dan pengembangan rumput gajah ini.
Rencana Usaha
Alasan mengapa memilih rumput gajah varietas Taiwan grass :
1. Ekonomis
a. Memerlukan biaya yang relative kecil dan hanya satu kali investasi
b. Waktu panen yang cukup cepat (40-90 hari)
c. Rumput adalah tanaman yang hidup dalam berbagai musim, sehingga setiap waktu bisa menghasilkan
d. Tidak memerlukan biaya perawatan yang mahal
e. Penghasilan yang cukup besar dan menguntungkan
f. Membuka lahan kerja baru bagi masyarakat sekitar lahan, sehingga dengan dibukanya pengembangan di suatu daerah, secara otomatis akan menaikkan pendapatan lokal
g. Sebagai penghasilan tambahan akan ditanami juga SUN (Sengon Unggulan Nusantara) yang telah bersertifikat. SUN ini memiliki masa tumbuh yang cepat jika dibandingkan
dengan sengon jenis lokal. Untuk mencapai diameter 30cm dan siap tebang SUN hanya memerlukan waktu 2,5 3 tahun. Bandingkan dengan jenis lokal yang harus menempuh
waktu 6-7 tahun untuk mencapai diameter yang sama.
2. Ekologis
a. Menghijaukan dan merehabilitasi lahan kritis. Sebagian besar lahan yang dipakai adalah lahan tidur yang sudah lama tidak ditanami dan dibiarkan oleh pemiliknya. Dengan sistem sewa lahan, selain menguntungkan bagi managemen juga akan memperbaiki lingkungan sekitarnya
b. Menyimpan dan menambah daerah resapan air. Sifat akar dari rumput adalah mengikat air dan tanah sehingga bisa menangkal erosi.
3. Estetis
a. Lahan yang tadinya terlihat gundul dan gersang akan terlihat hijau dan sejuk
b. Penataan penanaman yang diatur sedemikian rupa akan terlihat bagus dan indah
Sejak tanggal 19 Oktober 2009, kami sudah mulai program dan telah menanami sejumlah luasan lahan dengan rumput gajah. Lahan yang telah ditanami rumput gajah varietas Taiwan grassantara lain :
1. 2 hektar di Desa Punclut, Kec. Cidadap, Kota Bandung
2. 15 hektar di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, yang hingga saat ini masih dalam proses
penanaman sebagai lahan produksi
3. 1 hektar di Desa Rancakole, Kec. Arjasari Kab. Bandung. Di areal ini dikhususkan untuk pembibitan sebagai penunjang kegiatan produksi, misalkan penanaman baru dan penyulaman.
Untuk pengembangannya kami merencanakan pemusatan penanaman produksi di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka. Karena pada saat ini kami sudah melakukan kerjasama lahan dengan perjanjian sewa kepada pemilik lahan yang bersangkutan selama lima tahun. Lahan yang tersedia seluas 62,5 hektar adalah tanah carik tiga desa, yaitu Desa Melatiwangi, Desa Girimekar, dan Desa Jatiendah Kabupaten Bandung. Pengembangan akan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketersediaan lahan.
LIPUTAN LAIN.............
Dari bisnis tersebut, Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkirakan keuntungan yang bisa diperoleh bisa mencapai Rp 60 juta per hektare (ha).
Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, mengatakan institusinya memiliki sejumlah program bisnis yang bisa diambil para TKI maupun TKI purna. Program ini mencakup agribisnis mulai peternakan, palawija, hingga forest farming.
Saat ini, lanjut, Herry, program bisnis pertanian yang sudah berjalan dan menjadi proyek percontohan adalah penanaman rumput gajah seluas 2 hektar di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
"Penyediaan potensi lahan sekitar 200 hektar di Kecamatan Cigudeg sebagai role model rumput gajah seluas 2 hektar selama enam bulan kita akan kembangkan. Kita sudah kerjasama dengan 4 desa," ujarnya, baru-baru ini.
Untuk memulai bisnis rumput gajah, calon pemodal hanya cukup menginvestasikan dana awal sebesar Rp 20 juta per hektar.
Pada tahap pertama, investor hanya membutuh waktu 4 sampai 6 bulan sebelum memperoleh hasil dari panen pertama. Selanjutnya, tanaman rumput gajah hanya membutuhkan waktu selama 1 sampai 2 bulan untuk membuahkan hasil.
"Setiap panen biasanya dapat 30 ton dengan keuntungan bersih Rp 60 juta per hektar. Per kilo biasanya dijual Rp 150 tapi pembeli datang sendiri. Panen berikutnya sama, bahkan tak perlu bibit bisa sampai 4 tahun," kata Herry.
Untuk pemasaran rumput gajah ini, lanjutnya, IPB telah menjamin untuk dipasok ke sejumlah peternakan di Pondok Rangon. Untuk di kawasan Jawa Barat sendiri, terdapat banyak potensi pasar yang cukup tinggi seperti di Sukabumi, Sentul dan Kabupaten Lebak Bogor.
Dengan adanya model kerjasama Badan Nasional penermpatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan IPB, diharapkan dapat menekan jumlah pekerja lokal yang berniat menjadi TKI. Pasalnya, model kerjasama ini lebih mengutamakan pada pemberdayaan kewirausahaan TKI.
"Kalau ada kesempatan di dalam negeri ngapain pergi ke luar negeri, artinya tetep kita utamakan dalam negeri. Dan kita butuh singkronisasi kebijakan nasional untuk ini semua," tandanya.
Sementara itu, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan pihaknya telah mengalokasikan dana Rp 200 juta untuk mengembangkan kemampuan kewirausahaan TKI di bidang agribisnis.
"Nantinya dana ini untuk program-program yang akan ditawarkan kepada TKI purna, sekarang sudah mulai berjalan," ujar
Agusdin menjelaskan, program baru BNP2TKI bekerjasama dengan IPB ini nantinya akan ditawarkan kepada TKI atau mantan TKI.
Dan tentunya program agribisnis ini akan disesuaikan dengan potensi kawasan dan minat TKI, khususnya di kawasan basis-basis pengiriman TKI.
No comments:
Post a Comment