Translate

Wednesday, December 25, 2013

Cara Budidaya Ayam Kampung

Kebetulan saya tinggal dikampung dan sekarang sedang menjalankan peternakan ini. Anda bisa terapkan beberapa cara peternakan ada yang dilakukan dengan peternakan biasa artinya kita membibitkan dan mengembangkannya secara tradisional, cara ini kita hanya membiarkan ayam tersebut makan dan tempat tinggalnya sembarangan saja berikutnya ada cara Semi Modern pengertiannya peliharaan kita dikasih makan sama kita tetapi kita membiarkan dia mencari tambahannya bebas atau diumbar dan yang terakhir adalah Peternakan Kandang Modern, Cara ini kita harus fokus memberikan perawatannya mulai dari pakan, Tempat dan pengawasan terhadap ruang lingkupnya yang terbatas. 
Dari sistem peternakan diatas banyak keuntungan dan kekurangannya.
Anda ingin memulai usaha dengan modal yang kecil dan mudah namun bisa mendapatkan untuk yang besar? Budidaya ayam kampung jawabannya.
Banyak yang tidak menyadari bahwa menternakkan ayam kampung secara intensif bisa menjadi budidaya yang mudah dan menguntungkan. Mengubah cara beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tak gampang, terlebih cara beternak sistem tradisional sudah menggenerasi di masyarakat kita.
Keunggulan Ayam Kampung


1. Bisa dipelihara dengan dilepas di alam

2. Bisa diberi makanan sisa makanan rumah

3. Induk dapat menetaskan telur sendiri.

4. Lebih tahan terhadap cuaca dan penyakit.

5. Tidak mudah stress.


Kandang Pemeliharaan


1. Kandang harus mampu melindungi ayam dari hujan dan ada sinar matahari;
2. Jangan biarkan ayam dari tempat lain masuk. Hal ini bisa menyebabkan penularan penyakit;
3. Kandang tidak boleh becek.
4. Untuk kuthukan, biasakan dijemur pada sinar matahari pagi;




Permintaan Tinggi




Bukti nyata cerahnya usaha peternakan ayam kampung pedaging tampak dari hasil wawancara yang dilakukan pada peternak, penjual ayam kampung di beberapa pasar, hingga restoran yang menyediakan menu ayam kampung. Semua narasumber yang dimintai informasi menyatakan peluang usaha ayam kampung cukup menjanjikan.




Harga Jual Tinggi dan Relatif Stabil




Harga jual daging ayam kampung memang lebih mahal daripada harga daging ayam ras. Harga ayam kampung pedaging bisa mencapai puluhan ribu rupiah per ekor atau kilogram di tingkat peternak. Kisaran Rp.18.000-Rp.21.000, tergantung bobot ayam. Di beberapa daerah bahkan mencapai Rp.35.000-Rp.40.000/kg. Sementara itu, harga jual ayam ras pedaging hanya berkisar belasan ribu rupiah di tingkat peternak.


Keunggulan lain dari beternak ayam kampung, terutama ayam kampung pedaging adalah harga jual mengikuti bobot ayam. Artinya, semakin bertambah bobotnya, semakin tinggi harga jual ayam tersebut. Kondisi seperti ini cukup menguntungkan, karena peternak bisa menentukan waktu panen kapan saja (lebih Fleksibel). Pemanenan bisa ditunda beberapa hari atau beberapa minggu dengan memperhatikan kondisi harga jual di pasar.




Perputaran Modal Berlangsung Relatif Cepat



Usaha pembesaran ayam kampung pedaging disarankan bagi mereka yang baru memulai usaha beternak ayam kampung. Salah satu pertimbangannya adalah waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Jika dimulai dari membeli bibit atau day old chick (DOC) yang berkualitas, pembesaran ayam kampung pedaging hanya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan hingga panen.
Pemilihan Anak ayam /DOC (Day Old Chicken).




Pemilihan anak ayam yang dipelihara sangat penting untuk diperhatikan, karena menentukan keberhasilan dalam beternak. Anak ayam umur sehari (DOC) yang baik mempunyai ciri-ciri : bulu kering dan bersih, berat tidak dibawah standar (minimal ± 39 gr/ekor), lincah, tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak menunjukkan adanya penyakit-penyakit tertentu seperti ompalitis, ngorok ataupun pullorum yang dapat dilihat dari adanya kotoran berwarna putih yang melekat pada dubur.



Dengan siklus produksi yang pendek, peternak bisa lebih cepat memetik hasil dari usaha pembesaran ayam kampung. Berdasrkan perhitungan analisis usaha dan pengalaman peternak, dari usaha pembesaran ayam kampung pedaging ini sudah dapat balik modal dalam kurun waktu yang singkat yakni sekitar 2,5 bulan.



Belum Dibudidayakan Secara Intensif




Peluang usaha beternak ayam kampung masih sangat terbuka lebar, mengingat permintaan pasar belum dapat terpenuhi oleh suplai yang ada. Sebagian besar skala usaha peternakan ayam kampung di berbagai daerah masih tergolong kecil, yakni berkisaran puluhan hingga ratusan ekor. Akibatnya, belum mampu memenuhi seluruh permintaan yang ada.
Situasi di atas merupakan peluang besar bagi siapa saja yang berminat untuk memulai usaha peternakan ayam kampung pedaging. Pasalnya sebagian besar usaha peternak ayam kampung belum menjalankan secara intensif. Sementara itu, permintaan terus meningkat. Dengan kata lain, persaingan usaha relatif kecil dan kemungkinan besar hasil panen dari para peternak ayam kampung akan terserap pasar.


Cocok Untuk Skala Rumah TanggaHarga jual ayam kampung pedaging yang tinggi membuat usaha peternakan ayam kampung cocok diusahakan dalam skala rumah tangga. Pasalnya, jumlah minimum populasi yang dibutuhkan untuk mencapai skala ekobomi tidak terlalu besar, yakni sekitar 500-1.000 ekor. Alhasil modal yang dibutuhkan untuk memulai peternakan ayam kampung pun relatif bisa dijangkau sebagian besar masyarakat.

Sebagai gambaran, memelihara 500-1.000 ekor ayam kampung petelur atau pedaging menggunakan sistem intensif sudah dapat dijadikan sumber penghasilan keluarga. Untuk memelihara 1.000 ekor ayam kampung hanya dibutuhkan lahan seluas 100 m2. Luasan tersebut memenuhi kepadatan ayam 10 ekor per m2 hingga siap panen.




Keunggulan Cita Rasa


Tak bisa dipungkiri, rasa menjadi salah satu poin utama komoditas konsumsi, termasuk ayam kampung. Jika dibandingkan dengan unggas sejenis yang sama banyak dikonsumsi masyarakat, tekstur dan cita rasa ayam kampung jelas memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Bahkan, kehadirannya tidak bisa digantikan, terutama saat hari raya ataupun saat acara sepesial lainnya.


Keunggulan dalam cita rasa ini juga mendorong permintaan yang tinggi terhadap daging ayam kampung. Alhasil, selain jumlah peternak yang mulai tumbuh, rumah makan atau restoran yang menyediakan menu ayam kampung tak pernah sepi order.

Berikut Analisanya
    Analisis biaya dan pendapatan dapat dilihat dalam rincian sebagai berikut :
    1). Input
    a). Biaya Investasi
    - Pembuatan kandang tahun 1 = Rp.35.000,00
    - Pembuatan kandang dan Box tahun 11 =Rp.40.000,00
    - Pembuatan pagar keliling =Rp.125.000,00
    Total biaya investasi =Rp.200.000,00 (1)
    b). Biaya Operasi
    - Pembelian 155 ekor ayam=155xRp900,00 =Rp.139.500,00
    - Pembelian untuk 155 ekor ayam=13.578xRp120,00 =Rp.1.29.360,00
    - Pembelian pakan untuk 189 DOC sampai umur 3 bulan =1.154,64xRp.120,00 = Rp.138.556,80
    - Pembelian pakan untuk 183 ekor ayam=Rp.10.266,3x120,00 = Rp.1.231.956,00 +
    Total pembelian pakan =Rp.2.999.872,80
    - Biaya vaksin dan obat cacing untuk ayam muda dan dewasa =Rp.3.000 ,00
    - Biaya vaksin dan obat cacing/DOC =Rp.1.000 ,00
    Total biaya operasi =Rp.139.500,00 + Rp.2.999.872,80 + Rp 4000,00 =Rp.3.143.372,80
    c). Penyusutan dan Perbaikan
    - Penyusutan kandang 1 tahun =Rp.2.500,00
    - Penyusutan pagar 1 tahun =Rp.3.000.00
    - Perbaikan kandang 1 tahun =Rp. 4.000,00
    - Perbaikan kandang 1 tahun =Rp. 5000,00
    Total =Rp. 14.50000
    2).Output
    - Penjualan telur selama pemeliharaan= 49.300xRp850,00=Rp 41 905.000,00
    - Penjualan ayam afkir @Rp40.000,00 =Rp 6.200.000,00
    - Penjualan dari telur yang dikomsumsi =3060x500=Rp 1.530.000,00
    Total Rp 49.635.000,00
    3). Keuntungan Yang Diperoleh
    Rp 49.635.000,00 – Rp25.034.099.00 = 24.600.001,00
    Rp 24.600.001,00 : 20bln = Rp 1.230.000,00 /bln
 Selanjutnya Silakan mencobakarena kalau kita hanya membanya dan membayangkan saja "BERHASIL HAL YANG MUSTAHIL"
Karena dengan kerja keras,pantang menyerah dan diiringi dengan do'a Insya Allah apa pun yang kita lakukan, akan menghasilkan.....................Semoga berhasil

By Fatullah

No comments: