Kali ini kita coba berikan beberapa petikan tentang beternak Ikan Lele di daerah saya (Pandeglang) berikut saya salin dari Antara news :
LELE SANGKURIANG
Berikut ini akan dijelaskan budidaya segmen Pembesaran Lele
Sangkuriang dengan cara yang praktis, mudah dan sangat membantu bagi para
petani pemula bahkan bagi mereka petani yang sudah lama sekalipun. Berdasarkan
temuan penulis, teknik budidaya pembesaran Lele Sangkuriang sangat beragam dan
pada umumnya banyak sekali kendala, terutama masalah kematian akibat buruknya
kualitas air pada kolam, disamping tentunya akibat faktor-faktor lain. Untuk
mengatasi persoalan di atas penulis akan mencoba memberikan arahan berdasarkan
fakta lapangan dan pengalaman yang telah dilakukan.
- Persiapan Lahan
Lahan yang digunakan untuk budidaya
sebaiknya pada lahan terbuka yang mendapatkan sinar matahari secara penuh,
terhindar dari naungan langsung baik itu berupa atap bangunan ataupun tajuk
pohon yang menjuntai ke lahan kolam, seandainya diperlukan pohon peneduh maka
jumlahnya sedikit saja dan ditempatkan agak jauh dari pinggir kolam. Lahan
harus dekat dengan sumber air, jika tidak ada sumber air berupa sungai/ selokan
yang bersih lebih baik membuat sumur sebagai sumber air, tidak boleh
menggunakan air yang tercemar limbah atau misalnya tercemar pestisida pada
jalur air yang dekat dengan kegiatan pertanian atau perkebunan.
Jenis Kolam
Ada dua jenis kolam yang direkomendasikan untuk budidaya Pembesaran
Lele Sangkuriang ini, yaitu Kolam Terpal
dan Kolam Semen Permanen, kolam tanah tidak direkomendasikan mengingat sistem
budidaya ini menggunakan air mati tanpa sirkulasi sehingga air kolam harus
benar-benar statis tidak ada rembesan, selain itu kolam tanah sangat rawan
patogen hama penyakit.
Dengan sistem budidaya air mati yang juga dikenal denan istilah Green
Water Threatment kelebihannya adalah bisa menghemat air dan dapat menciptakan
kondisi air yang sesuai dengan kebutuhan hidup lele.
Ukuran Kolam dan Padat Tebar Benih
Ukuran kolam untuk Budidaya Pembesaran
lele Sangkuriang maksimal adalah 10m x 5m x 1,5m (PxLxT), jika kolam lebih
besar lagi maka akan banyak menemui kendala terutama ketika memberikan pakan
dan mengatur air akan sulit dikontrol, jika ingin menambah kapasitas produksi
lebih baik menambah jumlah kolam saja dari pada memperluasnya. Sebagai contoh,
ukuran kolam yang banyak direkomendasikan adalah 5m x 2m x 1,5m (PxLxT) untuk
kapasitas tebar 1000 ekor, tentunya lebih kecil kolam lebih mudah mengelolanya.
Adapun padat tebar untuk
Budidaya Pembesaran Lele Sangkuriang
adalah 100 ekor/m2 , sehingga kapasitas kolam paling besar 10m x 5m x
1,5m berisi populasi sebesar 5000 ekor, untuk kolam yang kecil 5m x 2m x 1,5m
populasinya adalah 1000 ekor.
- Pembuatan Kolam
Berikut ini tahapan untuk pembuatan kolam:
1.
Pengerjaan
tanah
Sebidang tanah sesuai ukuran kolam dikeruk
atau digali setinggi 50cm – 70cm, tanah hasil galian ditumpuk pada pinggir
kolam untuk tanggulan, ini penting untuk membantu terpal menahan beban air.
Pastikan tanah telah dibersihkan dan harus rata, kemudian di tengah-tengah
kolam buatlah cerukan kecil memanjang seperti parit untuk memudahkan nanti pada
saat panen atau pada saat menguras air.
Pembuatan
rangka kolam
Komposisi
Pakan
Lahan yang sudah digali selanjutnya
dipasangkan rangka sebagai penampang untuk memasang terpal, rangka bisa
menggunakan bambu yang dibuat seperti pagar di sekeliling kolam, atau bisa juga
menggunakan rangka dengan pasangan batako supaya lebih awet. Pastikan
pemasangan rangka presisi dengan ukuran kolam supaya memudahkan pada saat
memasang terpal serta hasilnya rapi.
Persiapan
terpal
Belilah terpal tipe A8 sesuai ukuran
kolam, misal: ukuran kolam 10m x 5m x 1,5m (PxLxT) maka ukuran terpalnya
adalah: 13m x 8m, sementara untuk ukuran kolam 5m x 2m x 1,5m (PxLxT) maka
menggunakan terpal ukuran 8m x 5m. Sebelum dipasangkan jangan lupa terpalnya
dicuci terlebih dahulu, untuk menghindari racun yang mungkin masih menepel pada
terpal baru, mencuci terpal cukup menggunakan air bersih yang digosok dengan
kain lap atau busa, jangan mencuci terpal menggunakan sabun atau detergen.
Warna terpal direkomendasikan berwarna orange, disamping untuk keseragaman
warna terpal orange juga baik untuk menyimpan panas sehingga mampu menjaga suhu
kolam tetap stabil.
- Pemasangan
terpal
Pasangkan terpal mengikuti bentuk rangka
dengan hati-hati supaya terpal tidak bocor, kemudian lipat bagian pojok terpal
mengikuti bentuk sudut rangka, setelah itu isilah dengan air. Rapikan terpal
sambil pengisian air berlangsung, ini dapat membantu pemasangan terpal lebih
mudah. Setelah terpal terpasang dengan rapi, selanjutnya ikatkan setiap ujung
atau sisi terpal pada rangka kemudian lanjutkan pengisian air hingga ketinggian
mencapai 50cm, maka kolam siap digunakan.
Persiapan Benih
Ketika kolam
telah dilakukan pengomposan, selanjutnya adalah mempersiapkan benih yang baik. Kualitas benih yang ditebar akan menentukan
produksi pada saat panen kemudian hari, sehingga perlunya melakukan seleksi
terutama asal-usul benih yang akan dibeli harus dijamin keasliannya yaitu Lele
Sangkuriang dan direkomendasikan yang berasal dari kelompok petani yang
dibimbing oleh Pak Nasrudin, sang Maestro. Hal ini perlu diperhatikan mengingat sulitnya membedakan yang mana
jenis Lele Sangkuriang dan yang mana Lele Dumbo atau lokal, secara fisik
keduanya sangat mirip. Sementara di masyarakat
banyak sekali beredar jenis Lele Dumbo atau lokal yang kualitasnya telah
menurun akibat “inbreeding” (baca arsip sebelumnya: Sejarah Lele Sangkuriang).
Ukuran benih yang ditebar minimal ukuran
4-6, semakin besar ukuran benih semakin baik untuk Budidaya Pembesaran lele
Sangkuriang, biasanya petani pembenih menyediakan ukuran 4-6, 5-7, 6-8, 7-9 dan
seterusnya. Jika benih yang ditebar dibawah ukuran 4-6 kendalanya adalah kanibalisme. Sebagai contoh benih
ukuran 2-3 atau 3-4 sudah banyak beredar dipasaran, nah untuk ukuran ini jelas
pertumbuhannya tidak akan merata sebagian akan cepat besar dan sebagian lagi
masih kecil, dan yang kecil ini akan habis dimangsa oleh yang besar.
Tata Guna Pakan
Pada kegiatan pembesaran Lele
Sangkuriang ini penulis menggunakan pakan pelet sebagai pakan utama, kita tahu
bahwa salah satu sifat keunggulan Lele Sangkuriang dibandingkan dengan lele
jenis dumbo biasa adalah FCR (Feed Conversion Rate) nya, dimana Lele
Sangkuriang memiliki FCR 0.9 artinya pada setiap 100 kg Lele Sangkuriang
membutuhkan pakan sebanyak 90 kg, lebih baik dibanding dengan lele jenis dumbo
biasa yaitu FCR nya 1.0-1.1
Disamping
menggunakan pakan pelet, pembesaran Lele Sangkuriang juga bisa menggunakan
pakan tambahan seperti : ayam tiren, ikan runcah, keong mas, cacing dan pakan
alternatif lain yang telah diuji kualitasnya. Penulis sendiri menggunakan pakan
tambahan berupa ayam tiren.
Berikut ini komposisi jenis
pakan pelet yang diberikan berdasarkan tahapannya, untuk kapasitas benih 1000
ekor (ukuran kolam 5m x 2m x1,5m):
- L1 (pakan terapung) = 3 kg
- PL2 (pakan terapung) = 5 kg
- PL3 (pakan terapung) = 22 kg
- SNL (pakan tenggelam) = 70 kg
Pemberian pakan
dilakukan secara bertahap dimulai pelet L1 kemudian setelah habis dilanjutkan
pelet PL2, PL3 dan SNL begitu seterusnya hingga menjelang masa panen tiba.
Jadwal
Pemberian pakan
Pemberian pakan untuk Lele
Sangkuriang harus dimulai jam 9 pagi atau lebih sedikit, alasannya pada jam
tersebut matahari telah cukup memanaskan
suhu permukaan kolam dan menghilangkan zat asam serta menguapkan oksidan yang mungkin
mengendap di permukaan kolam, sehingga pemberian pakan aman dan terbebas dari
racun yang mungkin terkandung di udara. Selanjutnya pakan diberikan tiap 3-4
jam, misalnya:
-
Jam 9.00
-
Jam 13.00
-
Jam 17.00
-
Jam 20.00
Jika masih ingin memberikan
pakan bisa sampai malam sebelum pukul 22, tidak dianjurkan memberikan pakan
melewati pukul 22.00, karena pada jam-jam tersebut biasanya embun telah turun
dan berbahaya bagi perkembangan lele. Apabila kita tidak sempat memberikan
pakan pada jam malam sementara waktu telah lewat pukul 22.00 lebih baik hindari
saja pemberian pakan dan dilanjutkan keesokan harinya.
Teknik
Pemberian Pakan
Untuk
pakan pelet:
-
Sebelum ditebar di kolam pastikan pelet telah
“dibibis” dengan air, yaitu dispray atau dibasahi sedikit dengan air
panas hingga pelet kenyal dan sedikit mengembang. Hal ini untuk
menghindari gejala perut kembung yang
sering menimpa benih lele akibat pakan yang kering.
- Tebarkan pelet di permukaan air secara merata,
tidak berkumpul pada satu titik sehingga lele mendapatkan pakan secara merata.
-
Lakukan pemberian pakan sedikit demi sedikit
memperhatikan respons dari lele, jika pakan yang ditebar telah habis di
permukaan air baru ditebar lagi sedikit-sedikit, demikian seterusnya hingga
respons makannya berkurang dan terlihat satu dua butir pelet tertinggal di
permukaan air maka hentikan pemberian pakan, jangan sampai banyak pakan yang
tersisa karena bisa mengendap dalam air dan menjadi penyakit.
Untuk
pakan tambahan, ayam tiren:
-
Ayam dibersihkan terlebih dahulu, jeroannya
diambil dan dibuang.
- Setelah itu rebuslah ayam hingga setengah
matang, dagingnya empuk tapi juga jangan sampai terlalu lembek.
- Cabutkan bulu ayam sampai bersih, kemudian ayam
dibelah menjadi beberapa potong, selanjutnya ayam digantung di permukaan air
menggunakan tali, jangan sampai tenggelam karena kita akan sulit mengontrolnya.
- Buatlah gantungan tadi di beberapa titik sekitar
kolam, misal 2 atau 3 titik, dengan demikian lele akan memakannya secara
merata.
DENGAN MEDIA TERPAL
Saat ini Usaha Budidaya Lele sangkuriang sudah banyak dgemari
Masyarakat Indonesia Umumnya, dan itu sudah berkembang dimana-mana,
namun demikian tidak ada salahnya jika dalam kesempatan ini saya akan
membagi Artikel sebagai Bahan pengetahuan bagi anda yang mungkin
tertarik untuk berusaha melakukan budidaya ikan lele sangkuriang,
baiklah kita baca artikel di bawah ini, semoga bermanfaat.Lele sangkuriang merupakan lele dumbo strain baru hasil dari rekayasa genetic yang dilakukan oleh BBAT sukabumi dalam upaya perbaikan mutu ikan lele.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia terutama dipulau jawa, yang seterisnya di sumatera termasuk mukomuko propinsi Bengkulu.Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1). Dapat dibudidayakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi 2). Teknologi budidaya relative mudah dikuasai oleh masyarakat, 3).pemasarannya relative mudah dan 4). Modal usaha yang dibutuhkan relative rendah.
Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam beton.terpal yang dibutuhkan untuk pembuatan kola ini adalah jenis kolam terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran.Ukuran terpal yang disediakan oleh pabrik bermacam-macam sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan.Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan dipekarangan ataupun dihalaman rumah.
Salah satu keunggulan dari budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal adalah murah biaya dan praktis. Sebenarnya kolam yang paling baik untuk budidaya ikan lele atau ikan yang lain adalah kolam dari tanah. Namun jika tak memiliki lahan yang cukup atau cocok maka alternatif lain yang lebih simple dan mudah adalah kolam terpal. Adapun keunggulan pemakaian kolam terpal adalah sbb:
Keuntungan dari kolam terpal :
1. terhindar dari pemangsaan ikan liar
2. Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun panen
3. Dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro
4. Lele yang dihasilkan lebih berkualitas,lele terlihat tampak bersih,dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan diwadah lain
Dapat diterapkan di lahan terbatas
Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
Biaya investasi murah
Dapat diterapkan di daerah sulit air
Pembuatannya praktis
Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal jarang diserang penyakit
Kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai 95%
Langkah-langkah pembuatan kolam terpal adalah
1. Usahakan lahan yang sedikit rindang,tapi jangan langsung dibawah pohon
2. Terpal ukuran 6 x 8 meter (terpal jenis A3 lebih tebal),saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok,
3. Tanah digali dengan kedalaman ± 70 cm, dan lebar 4 x 6 m2 untuk menempatkan posisi terpal.
4. keliling kolam harus di pagar dengan waring untuk menghindari gangguan hewan ternak atu mengantisipasi lele melompat.
5. untuk menguatkan posisi terpal dibibir kolam sebaiknya di pasang karung yang diisi dengan tanah sepanjang keliling kolam.
Peralatan Penunjang
Beberapa jenis alat yang diperlukan diantaranya adalah timbangan,alat tangkap (serok/lambit),ember dll.Alat-alat tersebut biasanya dipakai untuk memanen ikan atau pada saat kegiatan sampling pertumbuhan bobot tubuh ikan
Persiapan Kolam
Sebelum digunakan,sebaiknya kolam dipupuk terlebih dahulu.Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan
planton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih ikan lele.Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gr/m2 atau dalam ukuran 4 x 6 m2 sebanyak 16 Kg . Dapat pula ditambahkan urea 15 gr/m2. Tahapan pemupukannya adalah mula-mula kolam diisi air setinggi 3 -5 cm dan dibiarkan selama satu minggu sampai wana air kolam berubah coklat atau kehijauan,yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.kemudian secara bertahap ketinggian air ditambah hingga minggu ke-
2, sebelum benih lele ditebar.
Penebaran benih
Sebelum benih ditebar,sebaiknya benih disucihamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KMNO4 (Kalium Permangat) atau PK dengan dosis 35 gr/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5 -10 menit
Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi/sore hari.pada kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar kolam tidak terlalu besar.Hindari penebaran benih pada kondisi terik matahari secara langsung.Kedalam air kolam pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran benih.
Jumlah padat tebar benih 75-100 ekor/m2 yang berukuran 5 - 8 cm. Kedalaman air pada benih diterbarkan ± 30 cm
Pemberian Pakan
Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.
Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
Dan untuk diketahui juga bahwa Pemberian pakan buatan (pelet) diberikan sejak benih berukuran 2 minggu berupa bentuk serbuk halus. Kemudian setelah itu berangsur-angsur digunakan pelet diameter 1 milimeter barulah kemudian beralih ke pellet ukuran 2 milimeter (sesuai umur ikan lele). Hal ini dimaksud agar pellet dapat dicerna lebih baik dan lebih merata oleh seluruh ikan sehingga meminimalisir terjadinya variasi ukuran lele selama pertumbuhannya.
Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein berkisaran antara 28 – 33 %. Pemberian pakan ini dilakukan secara berkala dengan dosis 3-5% dari bobot total ikan dan pemberian sebanyak 3 x sehari (pagi,siang dan sore)
Hama dan Penyakit Ikan Lele
Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut
Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Jenis hama/penyakit
1. Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala: lele yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3. Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
1 ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
2 terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
3 ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari
5. Penyakit cacing Trematoda
Biasanya penyakit yang Menyerang dalam budidaya lele sangkuriang di koam terpal adalah
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:
1 direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
2 Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
3 menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
4 memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
5 dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
6 Parasit Hirudinae
Penyebab:
lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
Mengapa memilih lele sangkuriang:
Ceritanya, rasa daging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.
Sumber:
berbagai Sumber Budi daya Perikanan, Direktorat jendral Budidaya perikanan, dan petunjuk budidaya perikanan lainnya dari sumber informasi Budidaya lele sangkuriang.
berbagai Sumber Budi daya Perikanan, Direktorat jendral Budidaya perikanan, dan petunjuk budidaya perikanan lainnya dari sumber informasi Budidaya lele sangkuriang.
No comments:
Post a Comment