Translate

Tuesday, April 18, 2017

POTENSI BUDIDAYA KEPITING BAKAU DIBANTEN

Selama ini kita melihat daerah pesisir kita sangatlah memperihatinkan karena sudah banyak berdiri Hotel,penginapan dan dermaga Industri Sepanjang Pesisir  Banten dipenuhi tetapi masih kita lihat banyak sekali pesisir yang potensi untuk pengembangan wira usaha dikita.
Membangun perekonomian masyarakat pesisir melalui keramba budidaya kepiting bakau merupakan suatu pilihan yang sangat tepat, mengingat daerah ini sebagian besar berada pada posisi dataran rendah, terdiri dari lahan rawa dan pesisir pantai yang sangat luas, akan tetapi permasalahannya selama ini, di atas lahan yang luas itu hanya menjadi lahan-lahan tidur, alias tidak produktif.
Kalau kita analisa Sepanjang pinggir pantai di Provinsi Banten tempat saya tinggal sangat berpotensi besar untuk budidaya Kepiting bakau ini, karena memang kita akui hambatannya masih sangat besar mulai dari :
-       Sumberdaya Manusia yang sangat kurang
-       Sosialisasi dan pengetahuan yang minim
-       Modal yang sulit
-       Terutama Kamauan yang sangat kurang

Jadi selama ini hanya warga masyarakat pemilik keramba tertentu saja yang memanfaatkan lahan mangrove tersebut untuk menggarap keramba budidaya secara sangat sederhana karena terkendala pengetahuan sumber daya manusia (SDM) dan modal untuk mengembangkannya. Umumnya pembudidaya itu menggarap kerambanya di sekitar pesisir mangrove. Itu pun baru sebagian kecil saja para pembudidaya yang melakukan dari penduduk setempat.Karena sifatnya pembudidaya tradisional, maka tidak banyak berkembang, bahkan justru banyak di antara mereka yang hanya pasrah dan tidak mampu bertahan lagi. Mereka sangat bergantung pada hukum alam.Dengan mempertimbangkan pembudidaya tradisional yang hasilnya tidak bisa diharapkan optimal untuk mencukupi kebutuhan para pembudidaya, maka perlu dikembangkan suatu program pembudidaya rakyat terpadu dan berkesinambungan.
Program pembudidayaan ini perlu dimulai dengan suatu pilot project pemerintah daerah yang dikelola secara modern dan dibangun secara bertahap, mulai dari keramba kepiting bakau, ikan bandeng dan udang windu. Dari pilot project ini akan terus dikembangkan menjadi usaha keramba produktif masyarakat melaui gerakan bersama, terpadu dan berkesinambungan. Pilihan untuk tahap pertama, dimulai dengan keramba kepiting bakau, dengan pertimbangan bahwa ternak kepiting bakau ini paling mudah dipelihara dan mempunyai daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan ternak perikanan lainnya. Ternak kepiting bakau dapat berkembang biak meskipun secara alami, apalagi di dilakukan penggemukan secara modern. Pada saat musim hujan, proses pengelupasan kulit luar kepiting lebih cepat, sehingga kepiting bisa lebih cepat dipanen. Hasilnya pun lebih menguntungkan ketimbang bertambak ikan bandeng dan udang windu. Kepiting bakau merupakan salah satu komoditi perikanan yang perlu mendapat perhatian, karena di samping harganya yang cukup mahal di pasaran lokal, juga memberi peluang untuk pasaran ekspor.
Persyaratan agar kepiting mempunyai harga yang tinggi di pasar, baik pasar lokal, maupun pasar ekspor adalah:
1. Kepiting yang sudah matang telur (harga tinggi).
2. Kepiting gemuk (harganya lebih rendah dibandingkan dengan yang matang telur).
Dengan kriteria persyaratan di atas, maka perlu diadakan usaha agar kepiting yang dipasarkan mempunyai kriteria yang diinginkan para konsumen. Salah satu usaha yang paling tepat saat ini adalah usaha budidaya penggemukan kepiting. Masa yang diperlukan untuk budidaya ini cukup 3,5 – 4 bulan sudah bisa dipanen dengan cara selektif.




Kepiting bakau sangat diminati oleh berbagai pihak terutama yang suka wisata kuliner, selain rasanya enak juga memiliki gizi yang tinggi. Tahukan anda jika kepiting bakau ini sangat perlu dibudidaya? selain untuk memenuhi pasar dunia, ini juga bisa menjadi salah satu bisnis menggiurkan bagi anda para pensiunan terutama. Dari pada uang pensiun digunakan yang tidak-tidak, mendingan dipakai saja untuk berbisnis kepiting bakau, siapa tau bisa menjadi palangan pekerjaan anak-anak anda dan orang lain.

Baik, mari kita cermati Teknik mengenai salah satu cara untuk berbudidaya kepiting bakau di lokasi yang pas dan mudah-mudahan sukses.

Jelas jika mengandalkan kepiting yang ada di alam pastinya tidak akan mampu menyaiki pesanan yang sangat banyak di pasaran, maka dari itu perlu adanya inovasi baru mengenai budidaya kepiting tersebut.

Lokasi dan lahan adalah faktor yang terpenting dan terutama, jika tidak ada lahan pastinya tidak akan ada budidaya (itu Pasti). Intinya harus jauh dari polusi dan mudah untuk akses kesana, siapa tau membutuhkan barang yang capat untuk teknis budidaya kepiting maka cepat pula mengatasi masalahnya.

Tidak sembarangan kepiting yang dibudidaya, membudidayakan kepiting yang tidak memiliki nilai jual ekonomi tinggi juga percuma saja akan menghabiskan biaya operasional saja. Nah... tahukan anda jenis yang pas dan cocok untuk budidaya kepiting ini yaitu:

- Kepiting Scylla serrata, jenis ini mempunyai ciri warna keabu-abuan sampai warna hijau kemerah-merahan.
- Kepiting Scylla oceanica, berwarna kehijauandan terdapat garis berwarna coklat pada hampir seluruh bagian tubuhnya kecuali bagian perut.
- Kepiting Scylla transquebarica, berwarna kehijauan sampai kehitaman dengan sedikit garis berwarna coklat pada kaki renangnya.

Dari ketiga jenis kepiting tersebut diatas, Scylla serrata pada umur yang sama umumnya berukuran lebih kecil dibandingkan kedua jenis lainnya. Tetapi dari segi harga dan minta pembeli, jenis pertama tadi lebih unggul. Hal pertama yang akan kita bahas setelah mengethui jenis terbaiknya yaitu lokasi budidaya.


Lokasi Budidaya Kepiting
kedalaman tambak 0,8-1,0 meter
salinitas 15-30 ppt
Tanah tambak berlumpur dengan tekstur tanah liat berpasir (sandy clay) atau lempung berliat (silty loam)
pasang surut antara 1,5-2 meter.

Setelah mengathui kandang / tambaknya, selanjutnya adalah mempertimbangkan faktor alam untuk lokasi tersebut. Air bebas polusi pencemaran
Pakan alami untuk tambahan selain pakan rutin dari pemiliknya

Faktor pendukung kesuksesan budidaya kepiting:
1. SDM yang bertanggung jawab, jujur, dan gesit
2. Pakan yang pas
3. Pemasaran yang seimbang dengan produksi

Budidaya Kepiting Bertelur

Agar dapat menghasilkan hasil yang maksimal maka ada 2 metode yaitu kurungan dan metode karamba apung.
1. Metode Kurungan
Bahan kurungan terbuat dari pring / bambu dengan panjang 1,7 meter. susunlah secara teratus menyesuaikan kondisi kolam. pastikan kurungan tersebut mendapatkan pasang surut air yang bagus. Letakkan sebaik mungkin agar kepiting juga tidak dapat lolos.

2. Karamba Apung Selain menggunakan kurungan, untuk budidaya kepiting bertelur dapat juga menggunakan karamba apung. Buatlah kere dari bahan bambu, dan sesuaikan dengan lokasi karamba apung tersebut. Jangan lupa untuk menggunakan pelampung dari gabus / bola / sejenisnya agar karamba tersebut tidak tenggelam. 

Kepiting akan bertelur sekitar 10-15 hari, tergantung indukan saat dibudidayakan. Untuk kepiting dengan berat 150 gram sudah terdapat telur di dalamnya.

Penggemukan Kepiting
Dengan jangka waktu sekitar 5-10 hari, kepiting sudah dapat menjadi gemuk dan berisi bila pemeliharaannya secara baik. Untuk teknis kandang sama dengan budidaya kepiting lainnya, Jika proses penggemukan sudah berhasil untuk kepiting betina maka itu bisa anda gunakan untuk budidaya kepiting bertelur. Hidarkan dari pertarungan keipting jantan dan betina agar semua berjalan dengan lancar dan panen sukses.


Daftar Pakan Kepiting

- ikan rucah, 
- usus ayam, 
-kulit sapi, 
- kulit kambing, 
-bekicot, 
- keong sawah, 
- pur
- dll. 

Ikan rucah adalah makanan yang sampai saat ini paling baik untuk budidaya, karena kandungan alami yang berapada di ikan tersebut akan cepat untuk menumbuh kembangkan sang kepiting. Jangan lupa juga untuk memberikan suplemen sekitar 5-15 % agar pertumbuhannya maksimal. 


Tahapan dan Teknik Bertambak Kepiting Bakau

1.    Memilih Metode Keramba

Metode budidaya kepiting bakau yang sesuai dengan kondisi lahan rawa di Kabupaten Badung,Kecamatan Kuta Desa Tuban ini, adalah menggunakan sistem hamparan keramba dalam ukuran luas tertentu, dengan penebaran 2 ekor bibit kepiting bakau/m2. Namun untuk mencari bibit yang jumlahnya sampai ribuan ekor sekaligus, sesuai dengan ukuran luas tambak, rasanya tidak mungkin. Maka untuk mencapai jumlah penebaran bibit itu dilakukan secara bertahap, dan cara memanennyapun secara selektif pula.

2.    Cara Memperoleh Bibit

Keberhasilan suatu budidaya kepiting bakau di samping ditunjang teknik budidaya yang handal, tersedianya bibit juga sangat menentukan. Untuk usaha budidaya penggemukan kepiting ada cara untuk memperoleh bibit, yaitu: Para pemancing menjual kepada pedagang pengumpul, yang kemudian oleh pedagang pengumpul diseleksi sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Untuk ukuran bibit langsung dijual kepada petani pembudidaya. Biasanya ukuran bibit kepiting bervariasi antara 100 – 200 gr. Harga bibit kepiting bakau bervariasi antara Rp. 3.000,00-Rp.4.000,00 per ekor.

3.    Pemberian Pakan

Kepiting bakau termasuk hewan Carnivora (pemakan daging). Bahan pakan untuk kepiting mudah didapat. Pakan kepiting bakau berupa ikan rucah, siput, wideng, dll.Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu: pagi dan malam hari. Adapun dosis pemberian pakan antara 5 – 15% dari perkiraan berat badan kepiting bakau yang dipelihara.

4.    Pemanenan dan Cara Pengemasannya

Masa pemeliharaan penggemukan kepiting bakau relatif singkat atau juga tergantung dari awal penebaran bibit. Untuk bibit ukuran 100 gram dalam masa pemeliharaan 2,5 – 4 bulan sudah bisa mencapai ukuran konsumsi (3–4 ekor/kg). Namun apabila awal sudah mempunyai berat lebih dari 200 gram, maka masa pemeliharaan bisa lebih singkat. Petani memanen kepiting bakau dilakukan secara selektif yaitu dengan cara memancing dan memisahkannya antara kepiting bakau yang gemuk dan matang telur.
Kepiting bakau yang sedang matang telur mempunyai harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Kepiting bakau sebelum diikat diletakkan ke dalam air bersih beberapa saat. Setelah itu kepiting bakau baru diikat kakinya dengan tali raffia,dan ditata dalam serefom box.

5.    Pemasaran

Pemasaran kepiting bakau konsumsi belum ada permasalahan. Bahkan permintaan pasar belum terpenuhi, karena produksi kepiting bakau sampai saat ini masih menghandalkan hasil tangkapan. Pemasarannya bisa dilakukan di pasar, toko swalayan, pedagang pengumpul atau pengusaha rumah makan yang menyediakan sea food. Mengenai harga pada umumnya bervariasi tergantung di mana dipasarkan. Di pasar lokal harga berkisar Rp. 55.000,00 pr kg untuk size 3 atau size 4 (isi 3 sampai 4 ekor per kg). Harga jual di Singapura, Hongkong dan Pulau Batam mencapai Rp. 40.000,00 per ekor. Sedangkan untuk kepiting bakau matang telur harga sampai berkisar Rp. 90.000,00 per kg.
Kesimpulan
Dengan memahami potensi usaha keramba kepiting bakau di lahan-lahan rawa yang sangat prospektif, terutama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah, di samping pemanfaatan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif,

Pasca Panen Kepiting Bakau
Perhatikan saat panen, memang benar kepiting mamp untuk hidup laa tanpa air, namun ini bukan alasan. Maka dari itu gunakanlah teknis yang benar untuk memanen kepiting. Caranya ikatlah tubuh kepiting dan capitnya sebelum anda memasukkan kedalam keranjang panen.

Ikat kedua capit dan seluruh kaki-kakinya, ikat capitnya saja dengan satu tali, ikat masing-masing capit dengan tali terpisah. Ketiga har tersebut adalah hal yang biasa digunakan oleh para petani kepiting. Gunakan salah satu cara yang menurut anda paling baik dan cepat.

Jangan lupa untuk mencelupkan kepiting ke dalam air payau dengna salinitas 15-25‰ selama kurang lebih 5 menit sambil digoyang-goyangkan agar kotoran terlepas dan kelembapan kepiting tetap terjaga. Setalah itu kepiting disusun kembali di dalam wadah. tutuplah wadah dengan karung goni basah agar kelembapan tetap ada ketika dalam perjalanan menuju pasar.