Translate

Saturday, December 7, 2013

BETERNAK IKAN LELE

Selamat siang,bersua kembali dengan saya yang terus menyodorkan peluang-peluang usaha kecil dan menengah karena Negara Indonesia ini tanpa ditopang dari UKM sangat sulit sekali berkembang dari sektor pendapatan masyarakatnya.
Kali ini kita coba berikan beberapa petikan tentang beternak Ikan Lele di daerah saya (Pandeglang) berikut saya salin dari Antara news :
 
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menyatakan usaha budidaya ikan air tawar di daerah tersebut terus berkembang.

"Cukup banyak masyarakat yang menekuni usaha budidaya ikan air tawar, kalau dirata-ratakan setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 10 persen," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Bedjo di Pandeglang, Kamis.

Perkembangan usaha tersebut, kata dia, karena adanya dorongan dari pemerintah, baik pusat, Provinsi Banten maupun Kabupaten Pandeglang, diantaranya dengan memberikan bantuan modal serta pakan dan benih ikan.

Menurut dia, pemerintah pusat, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2013 menyalurkan bantuan bagi delapan kelompok pembudi daya ikan air tawar sebesar Rp65 juta per kelompok.

Bantuan, lanjutnya, langsung ditransfer ke rekening kelompok penerima, karena sifatnya bantuan langsung masyarakat (BLM).

Pemerintah Kabupaten Pandeglang juga menyalurkan bantuan untuk 30 kelompok pembudi daya ikan air tawar dalam bentuk pakan dan benih.

"Kelompok pembudi daya yang mendapat bantuan tersebut, kata dia, bergerak dalam pengembangan ikan mas, lele dan nila," ujarnya.

Mengenai asal bantuan, menurut Bedjo, berasal dari APBD 2013 Kabupaten Pandeglang yang diambil dari pos hibah.

Menurut dia, cukup banyak kelompok yang mengajukan proposal bantuan, namun karena keterbasan anggaran tidak seluruhnya bisa dipenuhi.

Kelompk penerima bantuan yakni yang lolos verifikasi guna mengetahui kesiapan dalam mengelola bantuan itu, tujuannya jangan sampai setelah bantuan disalurkan pemeliharaannya tidak maksimal sehingga tidak bisa berkembang.

Menurut dia, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi kelopok untuk menerima bantuan, diantaranya memiliki kolam pemeliharaan yang layak serta sebelumnya menekuni usaha budidaya ikan air tawar.

"Bantuan ini sifatnya penguatan usaha, jadi akan disalurkan pada kelompok yang memang sedang menekuni usaha budidaya ikan, bukan yang baru akan memulai membudidayakan ikan air tawar," ujarnya.
LELE PAITON
BERMODAL Rp170 juta, Lin, panggilannya, membentengi lahan seluas 1.300 m2 di Desa Larangan, Cilegon, Provinsi Banten, dengan tembok semen setinggi 2 m. Di lahan itu, alumnus sekolah perawat di Cikini, Jakarta Pusat itu membangun 7 kolam tanah berukuran sama: 5 x 7 meter.


Tidak semua kolam itu berisi lele. Lin hanya membenamkan 4.000 bibit paiton sepanjang 8--10 cm masing-masing di tiga petak kolam. Maklum ini budi daya pertama.

Lin membeli bibit paiton Rp250 per ekor itu dari Pusat Pembibitan Lele Paiton di Pandeglang Provinsi Banten. Paiton dipilih karena laju pertumbuhannya jauh lebih cepat daripada dumbo.

Paiton merupakan silangan betina lele eks thailand dan jantan dumbo. Untuk mencapai ukuran konsumsi 7--10 ekor/kg Clarias gariepinius itu cukup dipelihara 2 bulan; dumbo 3 bulan.

Dengan tingkat kematian di tahap pembesaran 5%, dari total 12 ribu bibit ditebar, 11.400 ekor bertahan hidup sampai akhir Februari 2009. Selepas sortir, Lin memanen 6.000 ekor ukuran konsumsi, total berbobot 4,5 kuintal. Pengepul ikan di Pasar Cilegon membelinya Rp10 ribu per kg.

Pada panen perdana itu Lin mengantongi pendapatan Rp4,5 juta. Dipotong ongkos produksi Rp8.500/kg, ibu satu putra itu mengantongi laba bersih Rp675 ribu.

Sekitar 20 hari berikutnya 5.400 paiton tidak lolos sortir tahap awal siap dipanen. Artinya Lin mendulang 4,5 kuintal lagi.

Sangkuriang

Nun di Sleman, Yogyakarta, Erli membenamkan 14 ribu bibit lele di kolam seluas 48 m®MDSU¯2 pada akhir Desember 2008. Dua bulan berikutnya peternak di Desa Sindumartani itu menjala 1 ton clarias. Dengan harga jual ukuran konsumsi Rp10.500/kg.

Erli menangguk pendapatan Rp10,5 juta. Setelah dikurangi biaya produksi Rp8.000/kg, ia meraup laba bersih Rp2,5 juta.

Sejatinya Erli meraup laba bersih sebesar itu setelah tiga bulan memelihara lele. Namun, hal itu terjadi saat masih beternak dumbo. Kini yang dipeliharanya jenis sangkuriang. Inilah lele unggul hasil perbaikan genetik dumbo, silangan crossback antara induk dumbo betina F2 dan jantan F6.

Peneliti Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) di Sukabumi merilisnya lima tahun silam setelah terbukti sangkuriang dapat dipanen cepat, 60 hari. Keunggulan lain, nilai konversi pakan rendah, FCR 0,9; dumbo FCR 1,0-1,1.

FCR penting karena memengaruhi pendapatan peternak. Begini gambarannya. FCR sangkuriang 0,9, artinya untuk menghasilkan 100 kg sangkuriang dibutuhkan 90 kg pakan.

Dengan volume pakan serupa, cuma diperoleh 90 kg dumbo. Di sini terdapat selisih bobot panen 10 kg atau setara Rp105 ribu/kg. Jika Erli memanen 1 ton, sesungguhnya ia mengantongi penghasilan plus Rp1,05 juta.

Lele paiton dan sangkuriang memang membuat peternak jatuh hati. Marliana dan Erli terpincut karena kedua jenis lele itu mempunyai waktu budi daya singkat, 60 hari. "Dengan singkatnya masa produksi, perputaran uang juga cepat sehingga bisa menambah modal atau nafkah," kata Wagiran, Ketua Kelompok Perikanan Trunojoyo di Kulonprogo, Yogyakarta.

Menurut Ade Sunarma MSi, periset sangkuriang dari BBPBAT, sangkuriang lahir sebagai jawaban keluhan peternak atas lamanya waktu budi daya dumbo. Saat pertama kali masuk di Tanah Air pada pertengahan 1990-an, masa budi daya lele asal Thailand itu cukup singkat, ukuran konsumsi dicapai 60--70 hari dari bibit ukuran 3--5 cm.

Namun, seiring terjadinya inbreeding alias perkawinan sedarah sesama induk, ukuran konsumsi dicapai 100 hari. "Makanya dilakukan perbaikan mutu sehingga muncul sangkuriang yang cepat panen," kata Ade. Alasan sama juga berlaku untuk paiton.

Tren

Budi daya lele memang tengah marak. Penelusuran Trubus ke sentra lele seperti Bogor dan Indramayu (Jawa Barat), Kulonprogo dan Slemen (Yogyakarta), hingga Boyolali (Jawa Tengah) menunjukkan terjadinya kenaikan jumlah peternak.

Menurut Wagiran, di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo, kini terdapat 208 kelompok perikanan yang terdaftar di Dinas Perikanan. "Dari jumlah itu 70% di antaranya pembesar sangkuriang dan paiton."

Menurut Tati, S.P. dari Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, Departemen Kelautan dan Perikanan, peternak pemula lele pada 2008 mencapai 637 kelompok dengan anggota 6.200 peternak.

Penyebabnya tidak terbatas di Pulau Jawa, tetapi ke daerah lain: Nusa Tenggara Barat (49 kelompok, 575 peternak), Nusa Tenggara Timur (14 kelompok 96 peternak), Jambi (15 kelompok, 183 peternak), hingga Riau (18 kelompok, 125 peternak), dan Kepulauan Riau (76 kelompok, 764 peternak). Jenis yang dikembangkan dumbo, sangkuriang, dan paiton.

Menurut Saptono, Ketua Kelompok Tani Mino Ngremboko di Sleman, Yogyakarta, lele selalu dibutuhkan konsumen untuk memenuhi kecukupan gizi. Apalagi kini harga sumber protein hewani seperti daging sapi dan ayam sulit dijangkau.

Penyerap terbesar rumah makan kakilima atau warung tenda yang menjamur di sepanjang jalan kota-kota besar. "Kebutuhan mereka cenderung bertambah," kata Saptono yang mencontohkan kebutuhan Kota Gudeg 30 ton lele/hari, tetapi baru terpenuhi setengahnya. Hal sama terjadi di Jakarta (75 ton/hari) dan Malang (4 ton/hari).

Daya tarik itu pula yang menggiring Sambas beternak sangkuriang. Peternak di Desa Kracak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor itu mengelola 10 kolam bervariasi ukuran: 6 m x 10 m dan 8 m x 10 m di lahan 1 hektare. Rata-rata setiap bulan ia memanen 4,2 ton lele. Sambas dengan mudah memasarkan hasil panenannya. "Berapapun produksi saya bisa menjualnya," kata dia. Mitra pedagang pengepul bahkan meminta Sambas menyuplai 1--3 ton per hari.

LELE SANGKURIANG

Berikut ini akan dijelaskan budidaya segmen Pembesaran Lele Sangkuriang dengan cara yang praktis, mudah dan sangat membantu bagi para petani pemula bahkan bagi mereka petani yang sudah lama sekalipun. Berdasarkan temuan penulis, teknik budidaya pembesaran Lele Sangkuriang sangat beragam dan pada umumnya banyak sekali kendala, terutama masalah kematian akibat buruknya kualitas air pada kolam, disamping tentunya akibat faktor-faktor lain. Untuk mengatasi persoalan di atas penulis akan mencoba memberikan arahan berdasarkan fakta lapangan dan pengalaman yang telah dilakukan.
- Persiapan Lahan
                Lahan yang digunakan untuk budidaya sebaiknya pada lahan terbuka yang mendapatkan sinar matahari secara penuh, terhindar dari naungan langsung baik itu berupa atap bangunan ataupun tajuk pohon yang menjuntai ke lahan kolam, seandainya diperlukan pohon peneduh maka jumlahnya sedikit saja dan ditempatkan agak jauh dari pinggir kolam. Lahan harus dekat dengan sumber air, jika tidak ada sumber air berupa sungai/ selokan yang bersih lebih baik membuat sumur sebagai sumber air, tidak boleh menggunakan air yang tercemar limbah atau misalnya tercemar pestisida pada jalur air yang dekat dengan kegiatan pertanian atau perkebunan.
Jenis Kolam
Ada dua jenis kolam yang direkomendasikan untuk budidaya Pembesaran Lele Sangkuriang ini, yaitu Kolam Terpal dan Kolam Semen Permanen, kolam tanah tidak direkomendasikan mengingat sistem budidaya ini menggunakan air mati tanpa sirkulasi sehingga air kolam harus benar-benar statis tidak ada rembesan, selain itu kolam tanah sangat rawan patogen hama penyakit.
Dengan sistem budidaya air mati yang juga dikenal denan istilah Green Water Threatment kelebihannya adalah bisa menghemat air dan dapat menciptakan kondisi air yang sesuai dengan kebutuhan hidup lele.
 Ukuran Kolam dan Padat Tebar Benih
               
                Ukuran kolam untuk Budidaya Pembesaran lele Sangkuriang maksimal adalah 10m x 5m x 1,5m (PxLxT), jika kolam lebih besar lagi maka akan banyak menemui kendala terutama ketika memberikan pakan dan mengatur air akan sulit dikontrol, jika ingin menambah kapasitas produksi lebih baik menambah jumlah kolam saja dari pada memperluasnya. Sebagai contoh, ukuran kolam yang banyak direkomendasikan adalah 5m x 2m x 1,5m (PxLxT) untuk kapasitas tebar 1000 ekor, tentunya lebih kecil kolam lebih mudah mengelolanya.
                Adapun padat tebar untuk Budidaya Pembesaran Lele Sangkuriang  adalah 100 ekor/m2 , sehingga kapasitas kolam paling besar 10m x 5m x 1,5m berisi populasi sebesar 5000 ekor, untuk kolam yang kecil 5m x 2m x 1,5m populasinya adalah 1000 ekor.
- Pembuatan Kolam
Berikut ini tahapan untuk pembuatan kolam:
1.       Pengerjaan tanah
Sebidang tanah sesuai ukuran kolam dikeruk atau digali setinggi 50cm – 70cm, tanah hasil galian ditumpuk pada pinggir kolam untuk tanggulan, ini penting untuk membantu terpal menahan beban air. Pastikan tanah telah dibersihkan dan harus rata, kemudian di tengah-tengah kolam buatlah cerukan kecil memanjang seperti parit untuk memudahkan nanti pada saat panen atau pada saat menguras air.
  Pembuatan rangka kolam
Lahan yang sudah digali selanjutnya dipasangkan rangka sebagai penampang untuk memasang terpal, rangka bisa menggunakan bambu yang dibuat seperti pagar di sekeliling kolam, atau bisa juga menggunakan rangka dengan pasangan batako supaya lebih awet. Pastikan pemasangan rangka presisi dengan ukuran kolam supaya memudahkan pada saat memasang terpal serta hasilnya rapi.
Persiapan terpal
Belilah terpal tipe A8 sesuai ukuran kolam, misal: ukuran kolam 10m x 5m x 1,5m (PxLxT) maka ukuran terpalnya adalah: 13m x 8m, sementara untuk ukuran kolam 5m x 2m x 1,5m (PxLxT) maka menggunakan terpal ukuran 8m x 5m. Sebelum dipasangkan jangan lupa terpalnya dicuci terlebih dahulu, untuk menghindari racun yang mungkin masih menepel pada terpal baru, mencuci terpal cukup menggunakan air bersih yang digosok dengan kain lap atau busa, jangan mencuci terpal menggunakan sabun atau detergen. Warna terpal direkomendasikan berwarna orange, disamping untuk keseragaman warna terpal orange juga baik untuk menyimpan panas sehingga mampu menjaga suhu kolam tetap stabil.
  - Pemasangan terpal
Pasangkan terpal mengikuti bentuk rangka dengan hati-hati supaya terpal tidak bocor, kemudian lipat bagian pojok terpal mengikuti bentuk sudut rangka, setelah itu isilah dengan air. Rapikan terpal sambil pengisian air berlangsung, ini dapat membantu pemasangan terpal lebih mudah. Setelah terpal terpasang dengan rapi, selanjutnya ikatkan setiap ujung atau sisi terpal pada rangka kemudian lanjutkan pengisian air hingga ketinggian mencapai 50cm, maka kolam siap digunakan.
 
Persiapan Benih
Ketika kolam telah dilakukan pengomposan, selanjutnya adalah mempersiapkan benih yang baik. Kualitas benih yang ditebar akan menentukan produksi pada saat panen kemudian hari, sehingga perlunya melakukan seleksi terutama asal-usul benih yang akan dibeli harus dijamin keasliannya yaitu Lele Sangkuriang dan direkomendasikan yang berasal dari kelompok petani yang dibimbing oleh Pak Nasrudin, sang Maestro. Hal ini perlu diperhatikan mengingat sulitnya membedakan yang mana jenis Lele Sangkuriang dan yang mana Lele Dumbo atau lokal, secara fisik keduanya sangat mirip. Sementara di masyarakat  banyak sekali beredar jenis Lele Dumbo atau lokal yang kualitasnya telah menurun akibat “inbreeding” (baca arsip sebelumnya: Sejarah Lele Sangkuriang).
Ukuran benih yang ditebar minimal ukuran 4-6, semakin besar ukuran benih semakin baik untuk Budidaya Pembesaran lele Sangkuriang, biasanya petani pembenih menyediakan ukuran 4-6, 5-7, 6-8, 7-9 dan seterusnya. Jika benih yang ditebar dibawah ukuran 4-6 kendalanya adalah kanibalisme. Sebagai contoh benih ukuran 2-3 atau 3-4 sudah banyak beredar dipasaran, nah untuk ukuran ini jelas pertumbuhannya tidak akan merata sebagian akan cepat besar dan sebagian lagi masih kecil, dan yang kecil ini akan habis dimangsa oleh yang besar.
 
  
 
 
Tata Guna Pakan
                Pada kegiatan pembesaran Lele Sangkuriang ini penulis menggunakan pakan pelet sebagai pakan utama, kita tahu bahwa salah satu sifat keunggulan Lele Sangkuriang dibandingkan dengan lele jenis dumbo biasa adalah FCR (Feed Conversion Rate) nya, dimana Lele Sangkuriang memiliki FCR 0.9 artinya pada setiap 100 kg Lele Sangkuriang membutuhkan pakan sebanyak 90 kg, lebih baik dibanding dengan lele jenis dumbo biasa yaitu FCR nya 1.0-1.1
Disamping menggunakan pakan pelet, pembesaran Lele Sangkuriang juga bisa menggunakan pakan tambahan seperti : ayam tiren, ikan runcah, keong mas, cacing dan pakan alternatif lain yang telah diuji kualitasnya. Penulis sendiri menggunakan pakan tambahan berupa ayam tiren.
  Komposisi Pakan
                Berikut ini komposisi jenis pakan pelet yang diberikan berdasarkan tahapannya, untuk kapasitas benih 1000 ekor (ukuran kolam 5m x 2m x1,5m):
  1. L1    (pakan terapung) =  3 kg
  2. PL2  (pakan terapung) =  5 kg
  3. PL3  (pakan terapung) = 22 kg
  4. SNL (pakan tenggelam) = 70 kg
Pemberian pakan dilakukan secara bertahap dimulai pelet L1 kemudian setelah habis dilanjutkan pelet PL2, PL3 dan SNL begitu seterusnya hingga menjelang masa panen tiba.
  Jadwal Pemberian pakan
                Pemberian pakan untuk Lele Sangkuriang harus dimulai jam 9 pagi atau lebih sedikit, alasannya pada jam tersebut matahari telah cukup memanaskan suhu permukaan kolam dan menghilangkan zat asam serta menguapkan oksidan yang mungkin mengendap di permukaan kolam, sehingga pemberian pakan aman dan terbebas dari racun yang mungkin terkandung di udara. Selanjutnya pakan diberikan tiap 3-4 jam, misalnya:
-          Jam 9.00
-          Jam 13.00
-          Jam 17.00
-          Jam 20.00
                Jika masih ingin memberikan pakan bisa sampai malam sebelum pukul 22, tidak dianjurkan memberikan pakan melewati pukul 22.00, karena pada jam-jam tersebut biasanya embun telah turun dan berbahaya bagi perkembangan lele. Apabila kita tidak sempat memberikan pakan pada jam malam sementara waktu telah lewat pukul 22.00 lebih baik hindari saja pemberian pakan dan dilanjutkan keesokan harinya.
  Teknik Pemberian Pakan
     Untuk pakan pelet:
-          Sebelum ditebar di kolam pastikan pelet telah “dibibis” dengan air, yaitu dispray atau dibasahi sedikit dengan air panas hingga pelet kenyal dan sedikit mengembang. Hal ini untuk menghindari gejala perut kembung yang sering menimpa benih lele akibat pakan yang kering.
-   Tebarkan pelet di permukaan air secara merata, tidak berkumpul pada satu titik sehingga lele mendapatkan pakan secara merata.
-     Lakukan pemberian pakan sedikit demi sedikit memperhatikan respons dari lele, jika pakan yang ditebar telah habis di permukaan air baru ditebar lagi sedikit-sedikit, demikian seterusnya hingga respons makannya berkurang dan terlihat satu dua butir pelet tertinggal di permukaan air maka hentikan pemberian pakan, jangan sampai banyak pakan yang tersisa karena bisa mengendap dalam air dan menjadi penyakit.
Untuk pakan tambahan, ayam tiren:
-         Ayam dibersihkan terlebih dahulu, jeroannya diambil dan dibuang.
-        Setelah itu rebuslah ayam hingga setengah matang, dagingnya empuk tapi juga jangan sampai terlalu   lembek.
-      Cabutkan bulu ayam sampai bersih, kemudian ayam dibelah menjadi beberapa potong, selanjutnya ayam digantung di permukaan air menggunakan tali, jangan sampai tenggelam karena kita akan sulit mengontrolnya.
-         Buatlah gantungan tadi di beberapa titik sekitar kolam, misal 2 atau 3 titik, dengan demikian lele akan memakannya secara merata.
 DENGAN MEDIA TERPAL
  Saat ini Usaha Budidaya Lele sangkuriang sudah banyak dgemari Masyarakat Indonesia Umumnya, dan itu sudah berkembang dimana-mana, namun demikian tidak ada salahnya jika dalam kesempatan ini saya akan membagi Artikel sebagai Bahan pengetahuan bagi anda yang mungkin tertarik untuk berusaha melakukan budidaya ikan lele sangkuriang, baiklah kita baca artikel di bawah ini, semoga bermanfaat.
Lele sangkuriang merupakan lele dumbo strain baru hasil dari rekayasa genetic yang dilakukan oleh BBAT sukabumi dalam upaya perbaikan mutu ikan lele.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia terutama dipulau jawa, yang seterisnya di sumatera termasuk mukomuko propinsi Bengkulu.Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1). Dapat dibudidayakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi 2). Teknologi budidaya relative mudah dikuasai oleh masyarakat, 3).pemasarannya relative mudah dan 4). Modal usaha yang dibutuhkan relative rendah.
Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam beton.terpal yang dibutuhkan untuk pembuatan kola ini adalah jenis kolam terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran.Ukuran terpal yang disediakan oleh pabrik bermacam-macam sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan.Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan dipekarangan ataupun dihalaman rumah.
Salah satu keunggulan dari budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal adalah murah biaya dan praktis. Sebenarnya kolam yang paling baik untuk budidaya ikan lele atau ikan yang lain adalah kolam dari tanah. Namun jika tak memiliki lahan yang cukup atau cocok maka alternatif lain yang lebih simple dan mudah adalah kolam terpal. Adapun keunggulan pemakaian kolam terpal adalah sbb:
Keuntungan dari kolam terpal :
1. terhindar dari pemangsaan ikan liar
2. Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun panen
3. Dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro
4. Lele yang dihasilkan lebih berkualitas,lele terlihat tampak bersih,dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan diwadah lain
Dapat diterapkan di lahan terbatas
Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
Biaya investasi murah
Dapat diterapkan di daerah sulit air
Pembuatannya praktis
Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal jarang diserang penyakit
Kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai 95%
Langkah-langkah pembuatan kolam terpal adalah
1. Usahakan lahan yang sedikit rindang,tapi jangan langsung dibawah pohon
2. Terpal ukuran 6 x 8 meter (terpal jenis A3 lebih tebal),saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok,
3. Tanah digali dengan kedalaman ± 70 cm, dan lebar 4 x 6 m2 untuk menempatkan posisi terpal.
4. keliling kolam harus di pagar dengan waring untuk menghindari gangguan hewan ternak atu mengantisipasi lele melompat.
5. untuk menguatkan posisi terpal dibibir kolam sebaiknya di pasang karung yang diisi dengan tanah sepanjang keliling kolam.
Peralatan Penunjang
Beberapa jenis alat yang diperlukan diantaranya adalah timbangan,alat tangkap (serok/lambit),ember dll.Alat-alat tersebut biasanya dipakai untuk memanen ikan atau pada saat kegiatan sampling pertumbuhan bobot tubuh ikan
Persiapan Kolam
Sebelum digunakan,sebaiknya kolam dipupuk terlebih dahulu.Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan
planton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih ikan lele.Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gr/m2 atau dalam ukuran 4 x 6 m2 sebanyak 16 Kg . Dapat pula ditambahkan urea 15 gr/m2. Tahapan pemupukannya adalah mula-mula kolam diisi air setinggi 3 -5 cm dan dibiarkan selama satu minggu sampai wana air kolam berubah coklat atau kehijauan,yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.kemudian secara bertahap ketinggian air ditambah hingga minggu ke-
2, sebelum benih lele ditebar.
Penebaran benih
Sebelum benih ditebar,sebaiknya benih disucihamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KMNO4 (Kalium Permangat) atau PK dengan dosis 35 gr/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5 -10 menit
Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi/sore hari.pada kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar kolam tidak terlalu besar.Hindari penebaran benih pada kondisi terik matahari secara langsung.Kedalam air kolam pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran benih.
Jumlah padat tebar benih 75-100 ekor/m2 yang berukuran 5 - 8 cm. Kedalaman air pada benih diterbarkan ± 30 cm
Pemberian Pakan
Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.
Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
Dan untuk diketahui juga bahwa Pemberian pakan buatan (pelet) diberikan sejak benih berukuran 2 minggu berupa bentuk serbuk halus. Kemudian setelah itu berangsur-angsur digunakan pelet diameter 1 milimeter barulah kemudian beralih ke pellet ukuran 2 milimeter (sesuai umur ikan lele). Hal ini dimaksud agar pellet dapat dicerna lebih baik dan lebih merata oleh seluruh ikan sehingga meminimalisir terjadinya variasi ukuran lele selama pertumbuhannya.
Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein berkisaran antara 28 – 33 %. Pemberian pakan ini dilakukan secara berkala dengan dosis 3-5% dari bobot total ikan dan pemberian sebanyak 3 x sehari (pagi,siang dan sore)
Hama dan Penyakit Ikan Lele
Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut
Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Jenis hama/penyakit
1. Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala: lele yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3. Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
1 ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
2 terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
3 ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari
5. Penyakit cacing Trematoda
Biasanya penyakit yang Menyerang dalam budidaya lele sangkuriang di koam terpal adalah
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:
1 direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
2 Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
3 menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
4 memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
5 dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
6 Parasit Hirudinae
Penyebab:
lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
Mengapa memilih lele sangkuriang:
Ceritanya, rasa daging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.
 
Sumber:
berbagai Sumber Budi daya Perikanan, Direktorat jendral Budidaya perikanan, dan petunjuk budidaya perikanan lainnya dari sumber informasi Budidaya lele sangkuriang.

 

 

Thursday, December 5, 2013

USAHA ANEH

Izinkan saya untuk tertawa dahulu sebelum membuat artikel ini............Hahahahahahaha

Cara ternak tuyul


ternak tuyul
Ternak tuyul sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan omset ratusan juta Dosa ditanggung sendiri azab menanti he he he...... .

Maraknya pemberitan mengenai penangkapan tuyul di Cirebon masih menjadi topik hangat perbincangan masyarakat. Benarkah warga Cirebon banyak yang memelihara makhluk halus untuk pesugihan?

Spiritual Cirebon membenarkan banyaknya masyarakat Cirebon yang memelihara tuyul atau sejenis jin yang dipercaya bisa membuat orang bisa mendapatkan kekayaan dengan cara mudah tanpa perlu bekerja keras. "Di Cirebon, banyak tuyul yang disewakan oleh pemiliknya, bahkan dijual baik secara kontan maupun kredit,".


Tuyul di Cirebon,dijual dengan mahar berkisar Rp10 hingga 20 juta. Selain itu, pembeli harus memenuhi sejumlah kontrak lainnya, seperti menyediakan tempat atau kamar khusus lengkap dengan kasur kecil dan bantalnya, menyediakan sajen, memandikan, bahkan pada malam hari istri si pemilik tuyul harus menyusui sang tuyul agar mau bekerja untuk majikannya. "Pada malam hari, biasanya menyusu pada istri pemiliknya, jika tidak dikasih dia ngambek dan nggak mau bekerja," ujarnya.

Seperti kebanyakan tuyul yang ada di Pulau Jawa, tuyul di Cirebon, kebanyakan bentuknya kecil, sementara di luar pulau Jawa bentuknya kebanyakan menyerupai orang dewasa. Makhluk lelembut ini beroperasi sesuai keinginan pemiliknya.

Meski merupakan jenis makhluk halus, tuyul bisa dilihat dengan kasat mata, bahkan bisa ditunjukkan melalui media seperti kamera foto atau video, namun tidak sembarangan orang bisa melakukannya dan harus melalui ritual yang cukup panjang termasuk menjalani puasa, minimal satu hari satu malam.

Terkait pemberitaan tertangkapnya sejumlah tuyul di Kota Cirebon, Ujang Bustomi (Ustadz) sempat mendatangi rumah paranormal yang mengaku berhasil menangkap tuyul tersebut, untuk membuktikan kebenaran pernyataannya di media massa. Namun, sang paranormal asal Kampung Drajat tersebut tidak mau menujukkan tuyul dalam botol tersebut dengan alasan sudah dimusnahkan.

Ujang Bustomi mengimbau kepada masyarakat agar tidak sekali-kali memelihara tuyul atau sejenisnya, karena merupakan perbuatan musyrik (menyekutukan tuhan). "Memelihara tuyul merupakan salah satu bentuk kemusyrikan kepada Allah yang dosanya tidak akan diampuni," kata Ujang Bustomi memberi nasihat.

Cara Penanaman Ubi Jalar


Kelanjutan untuk penanaman Ubi Jalar
  1. Penentuan Pola Tanam
    Sistem tanam ubi jalar dapat dilakukan secara tunggal (monokultur) dan tumpang sari dengan kacang tanah.
    a)Sistem Monokultur

    1. Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar lubang 25-30 cm.
    2. Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan lubang tanam untuk tempat pupuk.
    3. Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga angkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit).
    4. Masukkan pupuk dasar berupa urea 1/3 bagian ditambah TSP seluruh bagian ditambah KCl 1/3 bagian dari dosis anjuran ke dalam lubang atau larikan, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah 45-90 kg N/ha (100-200 kg Urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (100 kg KCl/ha). Pada saat tanam diberikan pupuk urea 34-67 kg ditambah TSP 50 kg ditambah KCl 34 kg per hektar. Tanaman ubi jalar amat tanggap terhadap pemberian pupuk N (urea) dan K (KCl).
    b)Sistem Tumpang Sari

    Tujuan sistem tumpang sari antara lain untuk meningkatkan produksi dan pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yang serasi ditumpangsarikan dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman sistem tumpang sari prinsipnya sama dengan sistem monokultur, hanya di antara barisan tanaman ubi jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar 100 cm x 25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.
  2. Cara Penanaman
    Bibit yang telah disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas bedengan. Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun dengan tanah kemudian disirami air.

    Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan. Dalam satu alur ditanam satu batang, bagian batang yang ada daunnya tersembul di atas bedengan.


    Pada tiap bedengan ditanam 2 deretan dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret) bila keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang paling tepat adalah segera setelah padi rendengan atau padi gadu, yakni pada awal musim kemarau. 
     
  3.  PEMELIHARAAN
    1. Penjarangan dan Penyulaman
      Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.

      Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.

    2. Penyiangan
      Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.
    3. Pembubunan
      Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
      a)Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.
      b)Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.
      c)Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.

    4. Pemupukan
      Zat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi, yaitu terdiri dari 70 kg N (± 156 kg urea), 20 kg P2O5 (±42 kg TSP), dan 110 kg K2O (± 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.

      Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (±100 kg KCl/ha).


      Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.

    5. Pengairan dan Penyiraman
      Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.

      Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air menggenang).

UBI JALAR DAN MANFA'ATNYA

Ubi jalar atau didaerah saya sebut Mantang memang banyak sekali petani yang membudidayakan terutama didaerah saya sendiri, tetapi hanya sebagai tanaman pendamping bukan sebagai tanaman utama. tanaman ini ternyata banyak sekali yang bisa diambil manfa'atnya diblog davee ini saya akan coba uraikan sedikit dari banyak keuntungan menanam ubi jalar ini.
Selama ini masyarakat mengenal ubi jalar sebagai makanan pangan pengganti/tambahan dalam keadaan darurat atau untuk konsumsi masyarakat bawah. Akan tetapi saat ini potensi ubi jalar cukup baik yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri pakan dan industri lainnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya permintaan Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia akan ubi jalar sebagai bahan baku berbagai industri. Begitu pula kebutuhan dalam negeri cukup tinggi dimana pada tahun 2000 ini Pemerintah merencanakan kebutuhan akan umbi-umbian sekitar 17 juta ton. Sedangkan rata-rata produksi ubijalar dari tahun 1983-1991 hanya 1,8 juta ton.



Ubi Jalar

(Sweet Potato (Ingg.), Ipomoea batatas (Latin)) Famili: Convolvulaceae

Ditanam luas di Amerika Selatan sebelum kebudayaan Inka, diintroduksi ke Spanyol sebelum kentang. Di Asia Timur, Polynesia sebelum tahun 1250 M menyebar ke Selandia Baru abad 14, menyebar ke Cina tahun 1594 M.

Bagian yang dikonsumsi : Umbi dan daun muda

Deskripsi : 
Tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, kuning, oranye atau merah. Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang, sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan.

Kandungan Gizi : Ubi yang berwarna kuning kaya karbohidrat dan provitamin A. Daun dan pucuk muda tinggi kandungan vitamin A dan C serta proteinnya.
Suhu : Suhu optimum 24 °C. Tanaman berhenti tumbuh pada suhu 15 °C.

Budidaya:
* Perbanyakan dari stek batang atau tunas dari umbi
* Pemupukan K tinggi

Panen:
* 3-4 BST

khasiat
Ubi jalar (Ipmoea batatas L) terbukti mengurangi resiko buta pada anak balita. Hal itu terungkap dalam hasil penelitian oleh Dr Muhilal (1991) dan para peneliti dari Puslitbang Gizi Depkes. Dilaporkan bahwa di Kabupaten Jaya Wijaya, Irian Jaya, yang semula diduga mempunyai prevalensi xeroftalmia lebih daripada 0,5 persen, ternyata tidak dijumpai satu kasus pun penyakit xeroftalmia. Xeroftalmia adalah suatu penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A, berupa adanya bercak bitot dan bila tidak segera diobati dapat mengakibatkan kebutaan. Menurut Muhilal, hal ini antara lain disebabkan oleh kebiasaan masyarakat Lembah Baliem tersebut yang senang mengkonsumsi ubi jalar dan daunnya, serta buah merah, yang masing-masing mengandung betakaroten, senyawa provitamin A dalam jumlah yang banyak. Satu porsi ubi rebus yang berwarna kuning emas, sekitar 200 gram saja misalnya, mampu menyediakan betakaroten sekitar 5400 mikrogram, atau setara dengan 900 retinol ekivalen (RE). Angka tersebut sudah jauh di atas angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan (350-600 RE). Kadar betakaroten ubi jalar dapat diperkirakan dari warnanya, kecuali ubi jalar ungu, semakin kuat intensitas warna kuningnya semakin besar pula kandungan betakarotennya. Kandungan beta karoten ubi jalar tersebut adalah paling tinggi di antara padi-padian, umbi-umbian, dan hasil olahannya. Harus dimasak
Perlakuan panas pada saat pemasakan (direbus atau digoreng) menyebabkan retensi betakaroten menjadi 80-90 persen. Angka tersebut tidak dijumpai pada bahan makanan pokok lainnya seperti beras, singkong, jagung, dan sagu. 
Ubi jalar yang digoreng akan meningkat bioavailability betakarotennya karena minyak berperan sebagai pelarut senyawa tersebut. Di dalam tubuh, betakaroten menjadi lebih mudah diserap dan akan mengalami metabolisme lanjutan. Sekitar sepertiga dari beta karoten yang diserap kemudian diangkut oleh chylomicron, dan sisanya akan diekskresikan. Selanjutnya betakaroten akan diubah untuk beberapa fungsi.
Fungsi betakaroten tersebut, pertama, adalah sebagai prekursor vitamin A yang secara enzimatis berubah menjadi retinol, zat aktif vitamin A dalam tubuh. Dilaporkan konsumsi vitamin A yang selalu cukup dalam jangka waktu beberapa tahun, di dalam hati akan tertimbun cadangan vitamin A yang dapat memenuhi kebutuhan sampai sekitar tiga bulan tanpa konsumsi vitamin A dari makanan.
Vitamin A sangat berperan dalam proses pertumbuhan, reproduksi, penglihatan, serta pemeliharaan sel-sel epitel pada mata. Vitamin A juga sangat penting dalam meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit.
Fungsi kedua, sebagai anti-oksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal bebas, penyebab penuaan dini dan pencetus aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung. Jadi hal ini juga akan meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit degeneratif.
Ketiga, menghaluskan kulit dan menyehatkan mata. Hal ini sangat penting terutama bagi wanita yang ingin berkulit halus dan memiliki kecantikan alami.
Selain kandungan betakaroten dan vitamin A yang tinggi, ubi jalar mengandung banyak karbohidrat (75-90 persen) yang terdiri dari pati (60-80 persen berat kering), gula (4-30 persen berat kering), selulosa, hemiselulosa, dan pektin. 
Dalam 100 gram ubi jalar terkandung energi (123 kkal), protein (2,7 gram), lemak (0,79 gram), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49 mg), besi (4 mg), Vitamin B-1 (0,09 mg), vitamin B-2 (0,32 mg), vitamin C (2-20 mg), dan air (68,5 persen).
Selain direbus atau digoreng, ubi jalar dapat diolah jadi keripik, tepung ubi jalar, bahan campuran garam meja, CMC (carboxymetyhyl cellulose), dan bahan MSG. Dari tepung ubi jalar dapat dibuat menjadi cookies, jam, kecap, muffin, dan lain-lain. Mencegah konstipasi
Hal yang mesti diperhatikan dari tepung ubi jalar antara lain kandungan proteinnya relatif rendah dan kadang-kadang rasanya agak pahit. Untuk meningkatkan kadar protein tersebut, dalam pembuatan kue tepung ubi jalar dapat dicampur dengan kacang hijau, kedelai, atau gude. Sedangkan untuk memperbaiki rasanya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan flavor. Umumnya kalau makan ubi jalar atau singkong orang akan sering buang angin. Hal ini karena kandungan oligosakarida pada ubi jalar cukup banyak sehingga akan menimbulkan flatulens. Namun hal itu tidak terlalu bermasalah, karena oligasakarida tersebut bermanfaat untuk kesehatan, khususnya untuk mencegah timbulnya konstipasi.
Oleh karena itu sediakanlah makanan ringan dari ubi jalar dalam menu Anda. Bisa dalam bentuk gorengan, rebusan, atau kue dari tepungnya. Tidak perlu setiap hari, kudapan ubi jalar itu cukup 2-3 kali seminggu. Ubi jalar yang baik dikonsumsi adalah yang berwarna kuning hingga oranye, karena kandungan provitamin A-nya tinggi. Dengan itu diharapkan akan mengurangi resiko mata mereka buta akibat kekurangan vitamin A, dan sekaligus juga akan meningkatkan daya tahan maupun kekebalan tubuh mereka terhadap serangan penyakit.


Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ubi jalar dengan luas lahan 1 hektar per musim tanam (6 bulan) di daerah Bogor pada tahun 1999.

1)Biaya produksi

1.Sewa lahan 6 bulanRp. 750.000,-

2.Bibit: 50.000 stek (500 kg)Rp. 100.000,-

3.Pupuk
- Urea: 200 kg @ Rp. 1.100,-
- TSP: 50 kg @ Rp. 1.800,-
- KCl: 100 g @ Rp. 1.650,-

Rp. 220.000,-
Rp. 90.000,-
Rp. 165.000,-

4.Pestisida: 2 liter (kg)Rp. 100.000,-

5.Tenaga kerja
- Pengolahan tanah dan pengguludan 100 HKP
- Penyiapan bibit 4 HKP+8 HKW
- Penanaman 10 HKP+40 HKW
- Pembongkaran guludan dan penyiangan 20 HKP
- Pupuk, balik batang dan pengguludan 40 HKP
- Pengairan 2 kali (8 HKP)
- Pengendalian hama penyakit 4 HKP

Rp. 1.000.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 80.000,-
Rp. 40.000,-

6.Panen dan pasca panen 20 HKP+20 HKWRp. 350.000,-

7.Alat dan penyusutanRp. 150.000,-


Jumlah biaya produksi Rp. 4.145.000,-

2)Pendapatan : 25 ton @ Rp. 200.000,-Rp. 5.000.000,-
3)KeuntunganRp. 855.000,-
4)Parameter kelayakan usaha1. Rasio Out/Input
= 1,205
Catatan : HKP= Hari Kerja Pria; HKW=Hari kerja Wanita

RUMPUT GAJAH,TERNYATA BISA MENGHASILKAN UANG





Pernahkan kita bayangkan ternyata rumput juga bisa menghasilkan banyak sekali manfa'at, diantaranya Rumput yang biasanya diinjak-injak sama kita. Ternyata ALLAH SWT menciptakan apapun dimuka bumi ini pasti ber manfa'at.
Jenis tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air adalah yang dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak. Rumput gajah merupakan alternatifnya.
Tanaman rumput-rumputan dapat digunakan dalam usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi dikarenakan :
a. Tanaman rumout-rumputan dapat tumbuh dengan cepat sehingga dalam waktu pendek tanah telah dapat tertutupi oleh tanaman tersebut secara rapat dan tebal.
b. Bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat aliran permukaan.
c. Bagian bawah tanaman (perakaran) dapat memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah.
Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta enghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur.
Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah
longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama.
Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari
rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air.
Cara Penanaman :
1. Pembersihan lahan
2. Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan).
3. Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm.
Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
Pemupukan :
1. Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan
kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.
2. Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.
3. Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan. Pemungutan Hasil (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari,
selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau.
Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan :
Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi
terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) :
Bagian yang dapat dicerna dari rumput gajah yaitu :
Bahan kering %
Protein kasar = 10.19
Serat Kasar = 34.15
Lemak = 1.64
Abu = 11.73
BETN = 42.29
Bahan kering %
Protein kasar = 5.92
Serat Kasar = 22.74
Lemak = 0.84
BETN = 25.6
PENANAMAN RUMPUT UNTUK TERNAK
Sistem Budidaya Sapi Potong Pada Ekoregional Padang Pengembalaan
Persiapan lahan
· Lahan dibersihkan dari gulma, kemudian digaru dibiarkan selama satu minggu.
Persiapan bibit rumput
· Bibit rumput didatangkan dari Sub Balitnak Sungai Putih Kecamatan Galang, Sumatera Utara. Dipilahkan dalam 5 rumpun, kemudian untuk 1 lubang tanaman disiram dalam hal penyiapan akar agar jangan kering.
· Persiapan kebun bibit rumput kemudian tanah yang telah diolah dipagari dengan pagar duri dengan tiang dari batang kuda-kuda.
· Penanaman rumput rumput yang telah dipisahkan, kemudian ditanam dengan jarak tanam 40 x 60 cm/rumpun.
Pemupukan
· Tanah yang telah diistirahatkan diberikan pupuk urea sebanyak 1100 kg/ha, selang beberapa hari kemudian ditambah dengan pemberian pupuk kandang.
Penyiraman
· Disiram setiap hari agar akarnya cepat tumbuh.
Penimbangan
· Seluruh sapi ditimbang, diberikan obat cacing sesuai dengan anjuran dan diseleksi dengan memilih sapi yang baik untuk digemukan dan perkawinan dengan ratio perbandingan 10 ekor betina dengan 1 ekor jantan.
Pemeriksaan feses
· Feses diperiksa di laboratorium
dengan tujuan agar terhindar dari lido parasit, kemudian sapi tersebut disemprot dengan Asumtol guna pencegahan serangan berupa caplak.
Pengembalaan sapi
· Seluruh sapi ditempatkan pada padang pengembalaan yang telah ditumbuhi rumput Brachiria humicola.
Pengamatan
· Setiap 1 bulan sekali sapi tersebut ditimbang dengan tujuan mengetahui pertumbuhan berat badan, sedang sapi yang dipilih untuk tujuan perkawinan dideteksi dengan jalan pengambilan air seni (urin), bila telah menunjukan tanda-tanda kebuntingan dilihat
dengan penampilan sapi tersebut, urine dicelupkan ke dalam planotest bila menunjukkan tanda-tanda kehamilan maka akan tergambar didalam planotest tersebut.
Indonesia adalah negara agraris, dalam arti yang sebenarnya, agraris berarti mata pencaharian sebagian besar dari penduduknya adalah bertani. Agraris meliputi pertanian, perikanan, dan peternakan. Peternakan sapi adalah salah satu usaha dalam pertanian, baik untuk sapi pedaging maupun sapi perah yang diambil susunya.
Salah satu kendala dalam peternakan baik sapi pedaging maupun sapi perah adalah ketersediaan pakan. Pakan sapi bisa berupa rumput, jerami, pohon pisang, dan lain-lain yang semuanya saat ini sudah semakin sedikit. Hal ini disebabkan kurangnya lahan akibat konversi lahan yang berlebihan. Lahan pertanian yang tadinya ditanami berbagai komoditi pertanian saat ini diubah menjadi lahan permukiman atau lahan industri yang mengakibatkan adanya penurunan ketersediaan pakan ternak.
Rumput gajah (Arundo formosana) varietas taiwan grass adalah salah satu pakan ternak sapi favorit yang banyak diminta oleh pasar. Ketersediaan rumput gajah di wilayah Bandung dan sekitarnya sebagai pakan ternak saat ini masih sangat dirasakan kurang. Banyak peternak sapi yang mengambil dan membeli rumput jenis ini ke berbagai daerah, bahkan ada yang mencarinya sampai jarak ratusan kilometer dari tempat dia mengembangkan peternakannya.
Sebagai contoh, hasil dari pengamatan kami, KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara) sebagai penghasil susu terbesar di Bandung, saat ini menanam rumput ini dengan luasan lahan kurang lebih 1000 hektar untuk member makan pakan sekitar 17000 ekor sapi binaannya. Menurut perhitungan KPSBU, untuk mencukupi pakan 17.000 ekor sapi tersebut idealnya KPSBU memiliki lahan 2500 hektar yang ditanami rumput gajah varietas taiwan grass secara monokultur.
Hai ini mengakibatkan KPSBU mencari dan mengambil rumput sampai ke daerah Karawang, Subang, Sumedang dan sekitarnya. Dalam kenyataannya mereka seringkali tidak menemukan rumput, akan tetapi pakan substitusinya yang berupa jerami. Jerami memang bisa menjadi pakan ternak sapi, tapi tentu saja efeknya terhadap sapi perah akan menurunkan kualitas dan kuantitas produksi susu mereka.
Selain KPSBU, kami juga melihat pangsa pasar lain seperti KPSBS (Koperasi Peternak Susu Bandung Selatan), KPS Tanjungsari, peternak sapi di daerah Parakanmuncang, Cijapati, Sumedang, Malangbong, dan Sukabumi yang pada akhirnya kami mendapatkan kesimpulan yang mengejutkan, yaitu pasar sangat kekurangan pakan rumput.
Berdasarkan kondisi di atas, kami melihat suatu peluang usaha pengembangan dan budidaya rumput gajah varietas Taiwan grass untuk mengurangi kekurangan pakan tersebut. Tentu saja untuk memenuhi semua kebutuhan pakan rumput ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana yang kami miliki hanya cukup untuk memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan pakan di semua peternak. Oleh karena itu kami mengharapkan kerjasama investor untuk mempercepat program usaha budidaya dan pengembangan rumput gajah ini.
Rencana Usaha
Alasan mengapa memilih rumput gajah varietas Taiwan grass :
1. Ekonomis
a. Memerlukan biaya yang relative kecil dan hanya satu kali investasi
b. Waktu panen yang cukup cepat (40-90 hari)
c. Rumput adalah tanaman yang hidup dalam berbagai musim, sehingga setiap waktu bisa menghasilkan
d. Tidak memerlukan biaya perawatan yang mahal
e. Penghasilan yang cukup besar dan menguntungkan
f. Membuka lahan kerja baru bagi masyarakat sekitar lahan, sehingga dengan dibukanya pengembangan di suatu daerah, secara otomatis akan menaikkan pendapatan lokal
g. Sebagai penghasilan tambahan akan ditanami juga SUN (Sengon Unggulan Nusantara) yang telah bersertifikat. SUN ini memiliki masa tumbuh yang cepat jika dibandingkan
dengan sengon jenis lokal. Untuk mencapai diameter 30cm dan siap tebang SUN hanya memerlukan waktu 2,5 3 tahun. Bandingkan dengan jenis lokal yang harus menempuh
waktu 6-7 tahun untuk mencapai diameter yang sama.
2. Ekologis
a. Menghijaukan dan merehabilitasi lahan kritis. Sebagian besar lahan yang dipakai adalah lahan tidur yang sudah lama tidak ditanami dan dibiarkan oleh pemiliknya. Dengan sistem sewa lahan, selain menguntungkan bagi managemen juga akan memperbaiki lingkungan sekitarnya
b. Menyimpan dan menambah daerah resapan air. Sifat akar dari rumput adalah mengikat air dan tanah sehingga bisa menangkal erosi.
3. Estetis
a. Lahan yang tadinya terlihat gundul dan gersang akan terlihat hijau dan sejuk
b. Penataan penanaman yang diatur sedemikian rupa akan terlihat bagus dan indah
Sejak tanggal 19 Oktober 2009, kami sudah mulai program dan telah menanami sejumlah luasan lahan dengan rumput gajah. Lahan yang telah ditanami rumput gajah varietas Taiwan grassantara lain :
1. 2 hektar di Desa Punclut, Kec. Cidadap, Kota Bandung
2. 15 hektar di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, yang hingga saat ini masih dalam proses
penanaman sebagai lahan produksi
3. 1 hektar di Desa Rancakole, Kec. Arjasari Kab. Bandung. Di areal ini dikhususkan untuk pembibitan sebagai penunjang kegiatan produksi, misalkan penanaman baru dan penyulaman.
Untuk pengembangannya kami merencanakan pemusatan penanaman produksi di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka. Karena pada saat ini kami sudah melakukan kerjasama lahan dengan perjanjian sewa kepada pemilik lahan yang bersangkutan selama lima tahun. Lahan yang tersedia seluas 62,5 hektar adalah tanah carik tiga desa, yaitu Desa Melatiwangi, Desa Girimekar, dan Desa Jatiendah Kabupaten Bandung. Pengembangan akan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketersediaan lahan.

LIPUTAN LAIN.............

Dari bisnis tersebut, Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkirakan keuntungan yang bisa diperoleh bisa mencapai Rp 60 juta per hektare (ha).
Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, mengatakan institusinya memiliki sejumlah program bisnis yang bisa diambil para TKI maupun TKI purna. Program ini mencakup agribisnis mulai peternakan, palawija, hingga forest farming.
Saat ini, lanjut, Herry, program bisnis pertanian yang sudah berjalan dan menjadi proyek percontohan adalah penanaman rumput gajah seluas 2 hektar di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
"Penyediaan potensi lahan sekitar 200 hektar di Kecamatan Cigudeg sebagai role model rumput gajah seluas 2 hektar selama enam bulan kita akan kembangkan. Kita sudah kerjasama dengan 4 desa," ujarnya, baru-baru ini.
Untuk memulai bisnis rumput gajah, calon pemodal hanya cukup menginvestasikan dana awal sebesar Rp 20 juta per hektar.
Pada tahap pertama, investor hanya membutuh waktu 4 sampai 6 bulan sebelum memperoleh hasil dari panen pertama. Selanjutnya, tanaman rumput gajah hanya membutuhkan waktu selama 1 sampai 2 bulan untuk membuahkan hasil.
"Setiap panen biasanya dapat 30 ton dengan keuntungan bersih Rp 60 juta per hektar. Per kilo biasanya dijual Rp 150 tapi pembeli datang sendiri. Panen berikutnya sama, bahkan tak perlu bibit bisa sampai 4 tahun," kata Herry.
Untuk pemasaran rumput gajah ini, lanjutnya, IPB telah menjamin untuk dipasok ke sejumlah peternakan di Pondok Rangon. Untuk di kawasan Jawa Barat sendiri, terdapat banyak potensi pasar yang cukup tinggi seperti di Sukabumi, Sentul dan Kabupaten Lebak Bogor.
Dengan adanya model kerjasama Badan Nasional penermpatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan IPB, diharapkan dapat menekan jumlah pekerja lokal yang berniat menjadi TKI. Pasalnya, model kerjasama ini lebih mengutamakan pada pemberdayaan kewirausahaan TKI.
"Kalau ada kesempatan di dalam negeri ngapain pergi ke luar negeri, artinya tetep kita utamakan dalam negeri. Dan kita butuh singkronisasi kebijakan nasional untuk ini semua," tandanya.
Sementara itu, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan pihaknya telah mengalokasikan dana Rp 200 juta untuk mengembangkan kemampuan kewirausahaan TKI di bidang agribisnis.
"Nantinya dana ini untuk program-program yang akan ditawarkan kepada TKI purna, sekarang sudah mulai berjalan," ujar
Agusdin menjelaskan, program baru BNP2TKI bekerjasama dengan IPB ini nantinya akan ditawarkan kepada TKI atau mantan TKI.
Dan tentunya program agribisnis ini akan disesuaikan dengan potensi kawasan dan minat TKI, khususnya di kawasan basis-basis pengiriman TKI.

Wednesday, December 4, 2013

BUAH ALPUKAT

Sebelum kita mengembangkan Buah alpukat mari kita coba kenali manfa'at dari buah ini.manfaat buah alpukat bagi kesehatan kita sangat banyak sekali manfaatnya, Buah alpukat memang terbukti mempunyai khasiat yang banyak untuk kesehatan kita semua orang juga sudah tahu seperti apa itu buah alpukat saya sendiri juga mempunyai pohon alpukat ini dan sudah merasakan sendiri rasa dan kahasiatnya
Manfaat buah alpukat seperti pencegah kanker, untuk kesehatan mata dan lainnya untuk yang tidak suka dimakan langsung, buah alpukat biasanya dibuat jus agar lebih manis dan enak karena jika dimakan langsung rasanya juga kurang enak, soalnya saya pernah merasakannya sendiri, tapi kalau dibuat jus ternyata enak juga,berikut beberapa manfa'atnya :
  1. Pencegah Kanker Prostat
  2. Pertahanan Dari Kanker Mulut
  3. Pelindung Dari Ancaman Kanker Payudara
  4. Kesehatan Mata
  5. Berguna bagi Kesehatan Jantung
  6. Pencegah Stroke
  7. Sumber Vitamin E Terbaik
  8. Menurunkan kolesterol darah
  9. Melembabkan kulit
  10. Membantu regenerasi darah merah
  11. Mencegah anemia
  12. Mencegah konstipasi
  13. Mencegah malnutrisi
Manfaat Buah Alpukat sebenarnya masih banyak lagi yang lainnya buah alpukat ini juga gampang ditemukan ditoko buah, pasar, atau tempat lainnya untuk menjaga kesehatan tubuh kita mari kita konsumsi buah alpukat secara teratur. Karena kesehatan kita adalah aset kehidupan kita.
Tanaman alpukat bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi, dibawah ini ada poin-poin penting yang harus diperhatikan apabila kita ingin memulai menanam ALPUKAT

Faktor lklim

Tanaman alpokat dapat tumbuh dengan baik di daerah yang curah hujannya sebagai berikut:

  • Tipe A    : 12 bulan basah dan 0 bulan kering.
  • Tipe B    : kurang dari 9 atau 12 bulan basah dan 1-2 atau 2-4 bulan kering.
  • Tipe C    : 5-6 bulan basah dan 5-6 bulan kering.

Yang dimaksudkan dengan bulan basah ialah bila curah hujan dalam bulan yang bersangkutan lebih dari 100 mm, dan dikatakan bulan kering jika ,lcurah hujannya kurang dari 100 mm.

Dengan curah hujan yang cukup, tanaman alpokat bisa hidup subur, meskipun air di tanah berada pada kedalaman 2 meter. Tetapi, dengan curah hujan yang rendah, tanaman alpokat hanya bisa hidup dengan baik bila air dalam tanah berada pada kedalaman 0,5-1 meter.

Faktor Tanah

Tanaman alpokat yang sedikit akar serabutnya, tidak akan mudah tumbuh dengan baik—khususnya berkaitan perakarannya—dalam struktur tanah yang padat. la juga tidak akan mudah tumbuh dalam tanah yang airnya selalu menggenang.

Tanaman alpokat cocok dengan tanah remah \, (cerul) dan tanah lempung pasir, meskipun tanahnya agak berat. Dalam tanah laterit dimana air hujan mudah dialirkan atau dibuang, tanaman alpokat masih bisa tumbuh dengan baik.

Tanaman alpokat tidak cocok untuk dibudida¬yakan dalam tanah yang berat dan air dalam tanahnya dangkal serta susah dibuang. Sebaliknya, tanah remah yang mengandung humus atau bahan organis merupakan tempat yang terbaik untuk tanaman alpokat.

Tanaman alpokat bisa dikembangbiakkan melalui biji maupun okulasi. Jika ditanam lewat biji, alpokat bisa berbuah dalam waktu 4-6 tahun. Jika kita sudah mempunyai pohon alpokat berkualitas baik, maka bibit dari biji bisa kita siapkan sendiri. Tetapi, jika tidak punya, kita bisa membeli dari toko pertanian atau lembaga pertanian yang terpercaya.

Biji yang akan kita tanam sebaiknya memenuhi persyaratan, antara lain:

  • Berasal dari buah yang benar-benar tua dan matang.
  • Berasal dari tanaman berkualitas baik, istimewa, bahkan unggul.
budidaya, alpukat, cara menanam,

Penanaman Lewat Biji

Buatlah lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan jarak antar Iubangnya sekitar 10-15 meter. Isi lubang tanam dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, lalu campur dengan tanah yang berkualitas baik. Berilah ajir (sebilah bambu yang ditancapkan ke tanah) sebagai tanda.

Sebelum ditanam, biji harus dibuang dulu kulit tipisnya (kulit ari). Masukkan biji dan hadapkan bagian biji yang runcing ke atas (jangan sampai terbalik!) dengan ukuran 5-71/2 cm di bawah permukaan tanah. Tutuplah lubang tanam dengan tanah, tetapi jangan terlalu dipadatkan.

Untuk menjaga agar tanah tidak menjadi padat (karena hujan) ataupun menjadi kering (karena terik matahari), maka permukaan lubang tanam sebaiknya ditutup dengan dedaunan yang agak lebar.

Penanaman Lewat Okulasi

Bila menginginkan tanaman alpokat yang sesuai dengan sifat induknya yang baik, unggul, dan istimewa, maka kita bisa memakai metode okulasi. Cara ini kita tempuh bila ingin membuka kebun alpokat yang agak luas.
Sebelum menanam alpokat di lahan yang cukup luas, kita harus mengerti sifat beberapa jenis alpokat. Ada alpokat yang dapat berbuah dengan persarian sendiri, tetapi ada jugs yang baru bisa berbuah setelah ada proses persarian silang.

Bahan yang diperlukan untuk melakukan okulasi:

  • Persemaian alpokat yang berumur antara 8-10 bulan sebagai pohon pokok. Dalam proses okulasi nanti kita letakkan di bawah.
  • Dahan-dahan alpokat berumur 1 tahun yang sehat dan tampak jelas mata tunasnya, dalam proses okulasi nanti kita letakkan di atas. 
Untuk bagian ini pastikan tunas berasal dari jenis alpokat yang unggul, misalnya produktif berbuah, kualitas buahnya bagus, tahan terhadap hama serta penyakit, dan sebagainya.
Pastikan dua bibit yang akan kita okulasikan berasal dari induk alpokat yang baik, unggul, dan istimewa sehingga gabungan sifat dari keduanya bisa menghasilkan pohon "baru" yang semakin baik, sernakin unggul, dan semakin istimewa.

Untuk memeroleh bahan pokok batang bawah, kita memerlukan alpokat yang disemaikan lewat biji. Keunggulan pohon yang disemaikan lewat biji, antara lain:

  • Perakarannya lebih kuat.
  • Umurnya lebih panjang.

Langkah-Iangkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap pertama:

  • Menyemaikan biji hingga berumur 2-3 bulan.
  • Jarak antar persemaian rata-rata 15 cm.
  • Bagian biji yang runcing dihadapkan ke atas.
  • Menanam biji kira-kira 5 cm di bawah permukaan tanah dan menutupnya dengan tanah yang baik untuk menghindarkan pengeringan pucuk biji.

 Membuat atap peneduh untuk tiap bedengan/ petakan.

Langkah-langkah melakukan okulasi:
  • Sayat kulit pohon pokok 10 cm di atas tanah. Lebar sayatan kira-kira 8 mm.
  • Lepaskan kulit dari kayunya, lalu tarik ke bawah sehingga membentuk Iidah.

Potong kulit hingga tinggal kira-kira 4 cm.

  • Sayat sebuah mata tunas dengan sedikit kayu¬nya dari cabang mata.
  • Lepaskan kayunya perlahan-lahan tanpa merusak mata.
  • Masukkan kulit yang bermata di antara kayu dengan kulit lidah dan tutupkan kembali. Usahakan jangan sampai mata tertutup.
  • Balut dengan pita plastik erat-erat.

Cara-cara membentuk bibit pohon alpokat yang sedang diokulasi:

  • Potong batang okulasi hingga tinggal 70 cm.
  • Saat mau memotong, tunggu dulu hingga pucukt, sedang berhenti pertumbuhannya.
  • Pelihara tiga cabang untuk pembentukan "frame dasar".

PEMUPUKAN

Menu pupuk buatan untuk fanamarialpokat7 berumur 5 tahun adalah sebagi berikut:
  • Pupuk ZA sebanyak 56 — 280 kg per hektar.
  • Pupuk DS sebanyak 60 — 280 kg per hektar.
  • Pupuk ZK sebanyak 22 — 112 kg per hektar.
Adapun, menu pupuk untuk tanaman alpokat berumur lebih dari 5 tahun adalah sebagai berikut:
  • Pupuk ZA sebanyak 450 — 900 kg per hektar.
  • Pupuk DS sebanyak 200 — 400 kg per hektar.
  • Pupuk ZK sebanyak 225 — 335 kg per hektar.