Translate

Friday, August 30, 2013

MENANAM SENGON (JENG-JENG,ALBASIAH) DAN PERHITUNGANNYA

Peluang usaha budidaya sengon. Saat ini Sengon ( Paraserianthes falcataria ) atau biasa di sebut juga pohon jen-jen  merupakan salah satu alternatif dan menjadi primadona baru dalam dunia perkayuan.Dikarenakan pertumbuhannya cepat, masa tebang lebih pendek, budidayanya lebih mudah, dapat ditanam diberbagai kondisi tanah, kayunya cenderung lebih lurus, produktivitasnya tinggi, serta multi manfaat.peluang investasi usaha budidaya sengon

Dengan melakukan  peluang usaha budidaya sengon ini anda juga sudah terlibat dalam usaha untuk memperbaiki hutan. Bermitra menanam sengon di pekarangan / kebun yang saat ini dirasakan kurang bermanfaat untuk ditanami sengon sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Keuntungan pada peluang usaha budidaya sengon ini anda tidak perlu terlibat merawat sendiri kebun kayu segon yang anda beli,tetapi hanya perlu menginvestasikan sejumlah uang dan anda akan menerima hasilnya

Analisa peluang investasi usaha budidaya sengon dengan sistem bagi hasil:

Populasi pohon Sengon Solomon yang di tanam 200 pohon
Modal peluang investasi usaha budidaya sengon:       
Pembelian Bibit Sengon Solomon           Rp.    800.000,-
Biaya pemeliharaan selama 5 tahun         Rp.    7.000.000,-
Biaya Sewa Lahan 5 Tahun                   Rp.    2.500.000,-
JUMLAH     PENGELUARAN                   Rp.    10.300.000,-
PEMASUKAN       
Hasil Tebang ( umur 5 th )    200 X Rp. 450.000,-                             Rp.    90.000.000,-
JUMLAH PEMASUKAN PELUANG INVESTASI USAHA BUDIDAYA SEGON
Laba bersih = Rp.90.000.000 – Rp. 10.300.000                                Rp.    79.700.000,-
Profit Sharing
Profit sharing yang di terima pada saat 5 Tahun dengan sistem 70 : 30
Profit yang diterima Mitra Usaha 70 %   X Rp. 79.700.000,- adalah       Rp.    55.790.000,-







BERIKUT JUGA ASUMSI-ASUMSI LAIN :


Asumsi-asumsi
1.      Biaya Produksi per hektare per tahun Rp6 juta (Rp30 juta per ha per 5 tahun)
2.      Jumlah pohon per ha 3.300 (dengan jarak tanam 1m X 3m)
3.      Harga jual dalam bentuk kayu log per m3;
                a.  Diameter 15 Cm, umur 3 tahun Rp.300 ribu (harga sekarang Rp600 ribu)
                b.            Diameter 20 Cm, umur 4 tahun Rp.400 ribu (harga sekarang Rp700 ribu)
                c.             Diameter 25 Cm, umur 5 tahun Rp.500 ribu (harga sekarang Rp800 ribu)
4.      Pemenuhan Kubikasi
                a.            Diameter 15 Cm memerlukan 4 pohon.
                b.            Diameter 20 Cm memerlukan 3 pohon.
                c.             Diameter 25 Cm memerlukan 2 pohon.
5.      Potential Lost 12%

I.   Biaya Produksi
a.       Penanaman Sengon seluas 1 ha
                     1 ha X Rp 30 juta                                                  Rp 30.000.000
                     (tahun 2010 ya)

Pendapatan
a.       Penjarangan tahap I (umur 3 tahun)
                     Diameter 15 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 4 pohon
                     Dipanen 660 pohon (20% dari pohon tertanam)
                     660 : 4 X 300.000                                                 Rp 49.500.000
b.      Penjarangan tahap II (umur 4 tahun)
                     Diameter 20 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 3 pohon
                     Dipanen 660 pohon (20% dari pohon tertanam)
                     660 : 3 X 400.000                                                 Rp 88.000.000
c.       Panen Keseluruhan (umur 5 tahun)
                      Diameter 20 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 2 pohon
                      Dipanen 1980 pohon (60% dari pohon tertanam)
                      1980 : 2  X 500.000                                             Rp 495.000.000

Laba/ rugi 
a.            Total Pendapatan (a+b+c)                                        Rp 632.500.000
b.            Potential lost 12%                                                     Rp   75.000.000
c.             Biaya Produksi                                                           Rp   30.000.000
d.            Keuntungan bersih                                                    Rp 527.500.000 per hektar

No comments: