Siapa yang tak tahu bawang ??? Bawang merupakan salah satu bahan rempah-rempah dapur atau juga bahan bumbu dapur.
Permintaan bawang merah terus mengalami peningkatan yang ironisnya tidak diikuti dengan ketersediaan pasokan yang memadai. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini, seperti sentra produksi bawang merah mengalami gagal panen dikarenakan serangan hama dan penyakit yang endemic, faktor iklim yang kurang mendukung dan sebagainya. Kelangkaan bawang merah di pasaran pun akan mengakibatkan lonjakan harga yang jauh dari jangkauan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya terobosan baru dalam pengembangan bawang merah untuk mengatasi kelangkaan ketersediaan bawang merah serta adanya fluktuasi harga di pasaran. Dengan mengintensifikasi lahan sempit di pekarangan rumah untuk berbudidaya bawang merah, diharapkan mampu menyediakan kebutuhan bawang merah skala rumah tangga. Berikut cara budidaya bawang merah menggunakan polibag :
1. Persiapan Media Tanam
Permintaan bawang merah terus mengalami peningkatan yang ironisnya tidak diikuti dengan ketersediaan pasokan yang memadai. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini, seperti sentra produksi bawang merah mengalami gagal panen dikarenakan serangan hama dan penyakit yang endemic, faktor iklim yang kurang mendukung dan sebagainya. Kelangkaan bawang merah di pasaran pun akan mengakibatkan lonjakan harga yang jauh dari jangkauan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya terobosan baru dalam pengembangan bawang merah untuk mengatasi kelangkaan ketersediaan bawang merah serta adanya fluktuasi harga di pasaran. Dengan mengintensifikasi lahan sempit di pekarangan rumah untuk berbudidaya bawang merah, diharapkan mampu menyediakan kebutuhan bawang merah skala rumah tangga. Berikut cara budidaya bawang merah menggunakan polibag :
1. Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan antara lain :
campuran tanah, arang sekam, pupuk kandang/ kompos dengan perbandingan
1:1:1. Sedangkan pupuk SP-36 yang dibutuhkan sebanyak 3gr/polybag
ditambah dengan furadan (satu sendok kecil). Semua bahan tersebut
dicampur dan disiram dengan air lalu dibiarkan selama 1-2 hari. Polybag
yang digunakan berukuran 30 cm x 40 cm.
2. Penanaman dan Pemupukan
Bibit bawang merah ditanam di polybag
sebanyak 3 umbi per polibag dan diatur jaraknya sekitar 15 cm antar
umbi. Umbi ditanam ke dalam media tanam sampai sebatas leher umbi. Pupuk
susulan berupa pupuk NPK (16-16-16) sebanyak 1 gr/polybag diberikan
setiap minggu sampai umur 6 minggu dengan cara dicor atau disiramkan di
sekitar tanaman atau diberikan 2 kali pada umur 15 hts dan 30 hts (hari
setelah tanam) dengan cara dibenamkan ke dalam tanah. Letakkan polybag
di tempat yang terkena sinar matahari.
3. Pemeliharaan
Penyiraman pada musim kemarau dilakukan
satu atau dua kali sehari pada pagi dan/atau sore tergantung keadaan di
lapang. Tanaman bawang merah tidak tahan kekeringan namun juga tidak
tahan terhadap genangan air. Apabila umbi sudah terlihat (sekitar umur 2
bulan) jangan terlalu banyak disiram agar umbi cepat tua/berisi.
Pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida nabati.
4. Pemanenan
Ciri-ciri tanaman bawang yang siap
dipanen andalah 80 persen daun rebah menguning dan leher batang
kosong/gembos, umbi tersembul di permukaan tanah dan berwarna merah.
Bawang merah dapat dipanen setelah umur tiga bulan (untuk konsumsi) dan
untuk menjadi benih dapat dipanen setelah 100 hari. Pemanenan sebaiknya
dilakukan pada keadaan tanah kering dan cuaca cerah untuk mencegah
serangan penyakit busuk umbi pada saat penyimpanan. Bawang merah yang
telah dipanen diikat pada batangnya dan dijemur sampai cukup kering di
bawah sinar matahari.
Dengan mengoptimalkan pekarangan rumah
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bawang
merah yang ada di pasaran. Selain itu, meningkatkan nilai estetika
rumah, pekarangan dan lingkungan sekitar akan semakin hijau, sehat dan
indah. Selanjutnya, akan diulas mengenai cara membuat pestisida nabati
untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman bawang merah.
No comments:
Post a Comment