KENCUR atau bahasa saya di sebut cikur dalam bahasa sunda.
Salah seorang petani yang mengembangkan komoditas Kencur Gajah ini memaparkan, bahwa menanam dan mengembangkan kencur ini menjadi pilihannya karena harga cukup tinggi dan stabil di pasaran. Kisaran Rp 20.000/kg (Tahun 2010). Sementara dari bibit yang dia tanam sekira satu kwintal bisa panen menjadi 10 kali lipatnya (satu ton). Pemasarannya pun tidak sulit, karena pesaing untuk tanaman sejenis sangat jarang dan bandar sayuran dari pasar induk sekalipun sudah siap menampung.
Proyeksi dan kalkulasi keuntungan dari budidaya kencur gajah ini per 100 kg (1 kwintal) x Rp. 20.000 = Rp 2.000.000 ditambah biaya pupuk kombinasi antara pupuk kandang dan kimia Rp 1.000.000 serta biaya perawatan Rp 2.000.000. Jadi total modal yang diperlukan per 100 kg bibit adalah Rp 5.000.000.
Sementara hasil yang akan dipanen sekitar 1000 kg (1ton) x Rp 20.000, maka hasilnya Rp 20.000.000.
Jadi keuntungan bersih sekitar Rp 15.000.000. Itu dari bibit yang hanya 100kg, “coba kalau dari bibit 1 ton, kan jadi 10 ton, kali Rp. 20.000 jadi berapa coba?”
Disisi lain keuntungan dari budidaya kencur ini, adalah masa tanam sampai mulai tumbuh siung sekitar 2 bulan, bisa digunakan untuk tumpang sari dengan tanaman sayuran yang usia tanamnnya relatif singkat seperti bayam, kangkung atau kacang tanah. Sebelum tumbuh kencur, kita bisa 3-4 kali panen sayuran, dan tidak lagi ada biaya pupuk. Karena pupuknya bisa memanfaatkan kelebihan dari pupuk yang digunakan untuk kencur.
Kencur memiliki nama ilmiah yang disebut dengan Kaempferia galangal L. Tanaman kencur berasal dari Asia tropika kemudian menyebar ke seluruh penjuru dan akhirnya sampai ke Indonesia. Kencur mempunyai nama yang berbeda pada daerah-daerah di Indonesia.Kencur merupakan tanaman kecil yang hidup secara merumpun dan tumbuh mendatar hampir rata dengan permukaan tanah. Bila diperhatikan, tanaman ini tidak memiliki batang sama sekali, padahal kencur memiliki batang semu yang amat pendek. Kencur tidak dapat tumbuh tinggi, melainkan hanya menutup permukaan tanah. Tanaman kencur dapat tumbuh subur di tanah yang berwarna hitam dan berpasir. Daunnya cukup banyak dan berbentuk bulat melebar dengan ujung mengecil. Warna daunnya hijau gelap tampak segar dengan permukaan yang tebal serta mulus. Tulang daunnya jelas sekali. Daunnya cukup banyak, tumbuh dari batang dengan tangkai yang sangat pendek dan berwarna keputih-putihan. Bunga kencur berukuran kecil berwarna ungu keputih-putihan dan berbau harum. Bunga kencur tumbuh di scla-scla daun dan mudah gugur.
Rimpang kencur berwarna cokelat gelap dan tampak mengkilap. Bila dibelah akan kelihatan daging rimpang yang berwarna putih cerah. Kencur memiliki rimpang yang tumbuh secara bergerombol dan bercabang-cabang, kadang-kadang umbinya bisa muncul di permukaan tanah. Dalam satu kali tanam, kita mendapatkan rimpang dalam jumlah yang cukup banyak.
B. Budi Daya Tanaman Kencur
Daerah dataran rendah hingga kawasan pegunungan dapat ditanami kencur. Lahan terbuka maupun lahan yang ternaungi tidak menjadi masalah. Tanaman kencur akan bagus hasilnya bila ditaman di tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir. Meskipun demikian, kencur cukup toleran terhadap tanah yang tidak terlalu subur. Bahkan, pada musim kemarau panjang kencur masih dapat bertahan hidup, namun tampak seperti mati suri. Pada musim kemarau, semua daunnya mengering, tetapi sebenarnya rimpang kencur masih dapat bertahan. Saat hujan atau air siraman datang, maka tunas akan muncul kembali.
1. Pembenihan
Pembibitan kencur diambil dari rimpang yang sudah cukup tua, tetapi masih segar. Tetapi untuk tanaman skala kebun, sebaiknya rimpang disimpan dulu di gudang atau tempat yang agak gelap sampai mengeluarkan tunas. Dengan demikian, saat ditanam di lahan maka kencur akan tumbuh dengan mudah.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada permukaan musim penghujan karena air hujan dapat membantu proses pertumbuhan tunas tanaman. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka. Untuk bibit sebaiknya dipilih dari rimpang yang tumbuh paling ujung. Gunakan rimpang dari tanaman yang sudah cukup tua dan jangan dari tanaman yang masih muda. Diharapkan, dalam waktu 1-2 minggu rimpang sudah bertunas dan tumbuh karena awal pertumbuhan rimpang membutuhkan tingkat kelembaban yang cukup tinggi.
2. Persiapan Lahan
Sebelum ditanami kencur, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tujuannya agar tanah menjadi gembur. Lakukanlah pencangkulan sedalam 20-30 cm. Drainase diusahakan sebaik mungkin, agar tidak terjadi penggenangan air pada lahan. Oleh karena itu, perlu dibuat parit-parit pemisah petak. Ukuran petak dibuat teratur dengan lebar 2-3 m, sedangkan panjang petak disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
3. Jarak Tanam
Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman kencur yang dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm. Bibit kencur ditanam sedalam 5-7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat memperlambat pertumbuhan.
4. Pemupukan
Agar lahan kencur gembur dan subur perlu diberi pupuk kandang untuk memberikan hara organik serta untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk kandang atau pupuk organik diberikan saat melakukan pengolahan atau pencangkulan tanah. Pupuk dicampur dengan tanah secara merata agar dapat meresap dan memberikan hara yang diperlukan tanah selain untuk membuat struktur tanah yang lebih baik. Tambahkan pupuk buatan berupa Urea, TSP, dan KCL. Urea dan KCL diberikan sebanyak dua kali, separuh bagian diberikan pada saat tanam dan sisanya diberikan pada saat tanaman berumur 45 hari. Adapun semua takaran pemberian TSP diberikan pada saat penanaman. Pada tanah yang subur, dosis pupuk dapat lebih dikurangi.
5. Pemeliharaan
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Hama yang kebanyakan sering mengganggu tanaman kencur adalah ulat pemakan daun. Ulat Karana diocles dan Udas pesfolus sering menyerang tanaman kencur dengan menggerogoti daun. Jika serangannya masih sedikit, ulat ini dapat dibasmi dengan cara manual, yaitu ditangkap dan dibunuh. Jika serangannya berat, pemberantasannya harus dengan insektisida seperti menggunakan Nogos 50 EC. Gunakan insektisida tersebut sesuai dengan takaran dan petunjuk seperti yang tertulis pada kemasannya.
7. Panen
Saat musim kemarau, waktu itulah tanaman kencur akan mati suri, tanaman kencur sudah dapat dipanen. Bongkarlah keseluruhan tanaman dan bersihkanlah rimpang dari tanah atau kotoran lain yang melekat. Selanjutnya, rimpang kencur sudah siap untuk dijual dalam bentuk segar.
8. Pascapanen
Kencur dapat digunakan untuk obat dalam bentuk simplisia. Simplisia kencur (Kaempferia rhizome) ini mudah dibuat. Caranya, rimpang kencur yang sudah dibersihkan dipotong-potong atau dirajang. Kemudian, potongan-potongan kencur ini ditaruh dalam wadah dan dijemur di tempat yang teduh agar kering. Dengan sistem pengeringan tak langsung ini diharapkan kadar minyak asiri simplisia tidak kurang dari 2,4%.
Nama Daerah :
ceuku (Aceh), tekur (Gayo), kaciwer (Karo), cakue (Minangkabau), Cokur
(lampung), kencur (jawa), cikur (Sunda), kencor (Madura), batako
(Manado), watan (Minahsa), (Gorontalo), cakuru (Makasar), ceku (Bugis),
cekuh (Bali), cekur (Sasak), sokus (Roti), Sukung (Timor), suha (Seram),
assuli (Ambon), onegai (Buru), ukap (Irian).
Kencur sudah bukan tanaman yang aneh buat kita orang indonesia Khasiatnya Sebagai berikut : - Influenza pada bayi
- Radang lambung
- Radang pada telinga anak-anak
- Masuk angin dan muntah-muntah
- Sakit kepala sebelah ( migrain)
- Batuk
- Sakit perut ketika diare
- Haid tidak lancar dan nyeri ketika haid
- Mata lelah
- Keseleo
- Tubuh sering lelah
- Tetanus
- Keracunan jamur
- Pegal linu
- Jerawat di wajah
- Asma
- Dll
Salah seorang petani yang mengembangkan komoditas Kencur Gajah ini memaparkan, bahwa menanam dan mengembangkan kencur ini menjadi pilihannya karena harga cukup tinggi dan stabil di pasaran. Kisaran Rp 20.000/kg (Tahun 2010). Sementara dari bibit yang dia tanam sekira satu kwintal bisa panen menjadi 10 kali lipatnya (satu ton). Pemasarannya pun tidak sulit, karena pesaing untuk tanaman sejenis sangat jarang dan bandar sayuran dari pasar induk sekalipun sudah siap menampung.
Proyeksi dan kalkulasi keuntungan dari budidaya kencur gajah ini per 100 kg (1 kwintal) x Rp. 20.000 = Rp 2.000.000 ditambah biaya pupuk kombinasi antara pupuk kandang dan kimia Rp 1.000.000 serta biaya perawatan Rp 2.000.000. Jadi total modal yang diperlukan per 100 kg bibit adalah Rp 5.000.000.
Sementara hasil yang akan dipanen sekitar 1000 kg (1ton) x Rp 20.000, maka hasilnya Rp 20.000.000.
Jadi keuntungan bersih sekitar Rp 15.000.000. Itu dari bibit yang hanya 100kg, “coba kalau dari bibit 1 ton, kan jadi 10 ton, kali Rp. 20.000 jadi berapa coba?”
Disisi lain keuntungan dari budidaya kencur ini, adalah masa tanam sampai mulai tumbuh siung sekitar 2 bulan, bisa digunakan untuk tumpang sari dengan tanaman sayuran yang usia tanamnnya relatif singkat seperti bayam, kangkung atau kacang tanah. Sebelum tumbuh kencur, kita bisa 3-4 kali panen sayuran, dan tidak lagi ada biaya pupuk. Karena pupuknya bisa memanfaatkan kelebihan dari pupuk yang digunakan untuk kencur.
Kencur memiliki nama ilmiah yang disebut dengan Kaempferia galangal L. Tanaman kencur berasal dari Asia tropika kemudian menyebar ke seluruh penjuru dan akhirnya sampai ke Indonesia. Kencur mempunyai nama yang berbeda pada daerah-daerah di Indonesia.Kencur merupakan tanaman kecil yang hidup secara merumpun dan tumbuh mendatar hampir rata dengan permukaan tanah. Bila diperhatikan, tanaman ini tidak memiliki batang sama sekali, padahal kencur memiliki batang semu yang amat pendek. Kencur tidak dapat tumbuh tinggi, melainkan hanya menutup permukaan tanah. Tanaman kencur dapat tumbuh subur di tanah yang berwarna hitam dan berpasir. Daunnya cukup banyak dan berbentuk bulat melebar dengan ujung mengecil. Warna daunnya hijau gelap tampak segar dengan permukaan yang tebal serta mulus. Tulang daunnya jelas sekali. Daunnya cukup banyak, tumbuh dari batang dengan tangkai yang sangat pendek dan berwarna keputih-putihan. Bunga kencur berukuran kecil berwarna ungu keputih-putihan dan berbau harum. Bunga kencur tumbuh di scla-scla daun dan mudah gugur.
Rimpang kencur berwarna cokelat gelap dan tampak mengkilap. Bila dibelah akan kelihatan daging rimpang yang berwarna putih cerah. Kencur memiliki rimpang yang tumbuh secara bergerombol dan bercabang-cabang, kadang-kadang umbinya bisa muncul di permukaan tanah. Dalam satu kali tanam, kita mendapatkan rimpang dalam jumlah yang cukup banyak.
B. Budi Daya Tanaman Kencur
Daerah dataran rendah hingga kawasan pegunungan dapat ditanami kencur. Lahan terbuka maupun lahan yang ternaungi tidak menjadi masalah. Tanaman kencur akan bagus hasilnya bila ditaman di tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir. Meskipun demikian, kencur cukup toleran terhadap tanah yang tidak terlalu subur. Bahkan, pada musim kemarau panjang kencur masih dapat bertahan hidup, namun tampak seperti mati suri. Pada musim kemarau, semua daunnya mengering, tetapi sebenarnya rimpang kencur masih dapat bertahan. Saat hujan atau air siraman datang, maka tunas akan muncul kembali.
1. Pembenihan
Pembibitan kencur diambil dari rimpang yang sudah cukup tua, tetapi masih segar. Tetapi untuk tanaman skala kebun, sebaiknya rimpang disimpan dulu di gudang atau tempat yang agak gelap sampai mengeluarkan tunas. Dengan demikian, saat ditanam di lahan maka kencur akan tumbuh dengan mudah.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada permukaan musim penghujan karena air hujan dapat membantu proses pertumbuhan tunas tanaman. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka. Untuk bibit sebaiknya dipilih dari rimpang yang tumbuh paling ujung. Gunakan rimpang dari tanaman yang sudah cukup tua dan jangan dari tanaman yang masih muda. Diharapkan, dalam waktu 1-2 minggu rimpang sudah bertunas dan tumbuh karena awal pertumbuhan rimpang membutuhkan tingkat kelembaban yang cukup tinggi.
2. Persiapan Lahan
Sebelum ditanami kencur, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tujuannya agar tanah menjadi gembur. Lakukanlah pencangkulan sedalam 20-30 cm. Drainase diusahakan sebaik mungkin, agar tidak terjadi penggenangan air pada lahan. Oleh karena itu, perlu dibuat parit-parit pemisah petak. Ukuran petak dibuat teratur dengan lebar 2-3 m, sedangkan panjang petak disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
3. Jarak Tanam
Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman kencur yang dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm. Bibit kencur ditanam sedalam 5-7 cm dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat memperlambat pertumbuhan.
4. Pemupukan
Agar lahan kencur gembur dan subur perlu diberi pupuk kandang untuk memberikan hara organik serta untuk memperbaiki struktur tanah. Pupuk kandang atau pupuk organik diberikan saat melakukan pengolahan atau pencangkulan tanah. Pupuk dicampur dengan tanah secara merata agar dapat meresap dan memberikan hara yang diperlukan tanah selain untuk membuat struktur tanah yang lebih baik. Tambahkan pupuk buatan berupa Urea, TSP, dan KCL. Urea dan KCL diberikan sebanyak dua kali, separuh bagian diberikan pada saat tanam dan sisanya diberikan pada saat tanaman berumur 45 hari. Adapun semua takaran pemberian TSP diberikan pada saat penanaman. Pada tanah yang subur, dosis pupuk dapat lebih dikurangi.
5. Pemeliharaan
Setelah tumbuh, tanaman kencur harus disiram pada saat tidak turun
hujan, terutama saat tanaman masih muda. Penyiangan dilakukan satu bulan
sekali. Rumput-rumput liar atau gulma yang mengganggu pertumbuhan
tanaman harus dibersihkan dan dibuang. Penyiangan pertama dilakukan pada
waktu tanaman berumur 2 3 minggu. Setelah itu, lakukanlah penyiangan
3-6 minggu sekali tergantung dari kondisi gulmanya. Jika gulmanya banyak
sekali, inaka frekuensi penyiangan harus lebih sering dilakukan.
Pencangkulan gulma boleh dilakukan di jalur yang jauh dari pokok
tanaman. Tetapi, gulma yang ada dekat tanaman pokok sebaiknya
dibersihkan dengan cara hati-hati sehingga tidak melukai tanaman,
apalagi merusak rimpang yang nantinya akan dipanen.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Hama yang kebanyakan sering mengganggu tanaman kencur adalah ulat pemakan daun. Ulat Karana diocles dan Udas pesfolus sering menyerang tanaman kencur dengan menggerogoti daun. Jika serangannya masih sedikit, ulat ini dapat dibasmi dengan cara manual, yaitu ditangkap dan dibunuh. Jika serangannya berat, pemberantasannya harus dengan insektisida seperti menggunakan Nogos 50 EC. Gunakan insektisida tersebut sesuai dengan takaran dan petunjuk seperti yang tertulis pada kemasannya.
7. Panen
Saat musim kemarau, waktu itulah tanaman kencur akan mati suri, tanaman kencur sudah dapat dipanen. Bongkarlah keseluruhan tanaman dan bersihkanlah rimpang dari tanah atau kotoran lain yang melekat. Selanjutnya, rimpang kencur sudah siap untuk dijual dalam bentuk segar.
8. Pascapanen
Kencur dapat digunakan untuk obat dalam bentuk simplisia. Simplisia kencur (Kaempferia rhizome) ini mudah dibuat. Caranya, rimpang kencur yang sudah dibersihkan dipotong-potong atau dirajang. Kemudian, potongan-potongan kencur ini ditaruh dalam wadah dan dijemur di tempat yang teduh agar kering. Dengan sistem pengeringan tak langsung ini diharapkan kadar minyak asiri simplisia tidak kurang dari 2,4%.
No comments:
Post a Comment