Berikut saya buka kembali artikel tentang Penanaman Pisang, karena dianggap banyak sekali orang mencari informasi tentang tekhnik dan perhitungan tanam pisang ini. Sebenarnya artikel ini saya berikan untuk masyarakat disekitar saya (Cibaliung) dan umumnya masyarakat indonesia.
PROSPEK PASAR PISANG
Produksi Pisang Indonesia cenderung
meningkat,sedangkan konsumsi meningkat.laju pertumbuhan konsumsi yang
sedikit lebih rendah ini diduga akibat makin banyaknya pisang ekspor dan
makin beragamnya jenis buah lain baik lokal mapun impor.
Di Indonesia, pisang menduduki tempat
pertama diantara jenis buah-buahan lainnya, baik dari sisi sebaran, luas
pertanaman, maupun dari sisi produksinya. Namun demikian, secara umum
produktivitas pisang yang dikembangkan masyarakat masih sangat rendah,
yaitu hanya sekitar 10-15 ton/ha. Padahal, potensi produktivitasnya bisa
mencapai 35-40 ton/ha. Kesenjangan produktivitas tersebut terutama
disebabkan karena teknik budidaya yang tidak tepat dan tingginya
gangguan hama dan penyakit, terutama oleh serangan dua penyakit paling
berbahaya dan mematikan, yaitu layu bakteri atau penyakit darah dan
penyakit layu fusarium.
Peluang pengembangan agribisnis komoditas
pisang masih terbuka luas. Untuk keberhasilan usahatani pisang, selain
penerapan teknologi, penggunaan varietas unggul dan perbaikan varietas
harus dilaksanakan. Varietas unggul yang dimaksud adalah varietas yang
toleran atau tahan terhadap hama dan penyakit penting pisang, mampu
berproduksi tinggi, serta mempunyai kualitas buah yang bagus dan disukai
masyarakat luas.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
pendapatan per kapita yang cukup tinggi akan mendorong permintaan
pisang.hal ini menunjukan bahwa pasar dalam negeri memiliki prospek
cerah dalam pengembangan pisang.Harga pisang ditingkat produsen terus
meningkat,sementara harga ekspor cenderung fluktuatif mengikuti situasi
perdagangan dunia. Perkembangan produksi dan ekspor pisang dunia
ternyata sedikit lebih rendah jika di bandingkan impor dan
konsumsinya.Negara produsen utama pisang di dunia adalah Ekuador,Kosta
Rika,Panama,Filipina dan Indonesia.
Negara Importir pisang terbesar di dunia
adalah Amerika,Jepang,dan Uni Eropa. Dibandingkan dengan tahu-tahun
sebelumnya pangsa impor negara-negara importir terus meningkat,Hal ini
merupakan peluang pasar bagi Indonesia.
POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS PISANG
Produksi pisang di Indonesia sebagian besar masih ada di pulau Jawa,diluar itu ada Sulawesi Selatan dan Lampung.Indonesia mempunyai potensi sumber daya lahan yang sangat besar untu pengembangan agribisnis Pisang yaitu 2,8 juta ha yang tergolong mempunyai potensi cukup tinggi dan 0.8 juta ha tergolong sedang.Dengan demikian Indonesia mempunyai potensi lahan yang sesuai dengan pengembangan pisang seluas 3,6 juta ha.lahan-lahan tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Salah satu penghasil Piasang terbesar adalah Jawa Tengah,namun belum tergarap secara optimal,serah dengan kebijakan pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem agribisnis maka pengembangan Pisang dilakukan dengan pendekatan spesifikasi lokasi.
Produksi pisang di Indonesia sebagian besar masih ada di pulau Jawa,diluar itu ada Sulawesi Selatan dan Lampung.Indonesia mempunyai potensi sumber daya lahan yang sangat besar untu pengembangan agribisnis Pisang yaitu 2,8 juta ha yang tergolong mempunyai potensi cukup tinggi dan 0.8 juta ha tergolong sedang.Dengan demikian Indonesia mempunyai potensi lahan yang sesuai dengan pengembangan pisang seluas 3,6 juta ha.lahan-lahan tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Salah satu penghasil Piasang terbesar adalah Jawa Tengah,namun belum tergarap secara optimal,serah dengan kebijakan pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem agribisnis maka pengembangan Pisang dilakukan dengan pendekatan spesifikasi lokasi.
Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya tanaman pisang termasuk dalam family Musaceae. Nama lain dari pisang kepok sendiri adalah Musa x paradisiaca
I. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi spesifikasi tanah dan agroklimat yang sesuai bagi
pertumbuhan dan perkembangan optimal tanaman pisang, pemilihan lahan
yang bebas dari penyakit layu pisang/lahan endrmis, subur dengan lapisan
top soil tanah yang cukup tebal, tanah bertekstur pasir, tanah aluvial
dan banyak mengandung humus. Curah hujan berkisar 1500-3800 mm/tahun,
kelembapan udara antara 80-88% dan temperatur 22,8°C-32,4°C dengan
intensitas penyinaran cahaya 40 - 58 lux, untuk PH tanah sendiri
berkisar antara 4,5 - 6,5 dan kemiringan tanah maksimal 35%.
II.Penentuan Waktu TanamWaktu tanam terbaik untuk Pisang Kepok adalah awal musim hujan sampai tiga bulan sesudahnya. Untuk tiap daerah berbeda – beda untuk musim hujannya, sebaiknya meminta bantuan kantor meteorologi daerah setempat untuk dapat menentukan awal musim hujan atau disebut bulan basah.
III.Pembersihan ( Penyiapan Lahan )
Bersihkan lahan dari benda – benda dan ranting yang akan menggangu
sistem perakaran tanaman maupun menghambat penyerapan unsur makanan,
buang sisa – sisa tumbuhan, daun – daun dan ranting bekas pemangkasan
yang dapat menjadi sumber penularan hama dan masukan kedalam lubang yang
cukup dalam berukuran 2X2X2 m.
Penyiapan saluran air atau parit kebun yang bebas dari rumput, sampah
dedaunan serta kayu yang menyumbat ini digunakan untuk drainase yang
baik.
IV.Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran
Dalam proses ini dimaksudkan untuk memperoleh posisi tanam sehingga
diperoleh populasi tanaman sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan
menggunakan ajir. Terciptanya jarak tanam yang optimum bagi tumbuhan
tanaman pisang kepok.
V.Penyediaan Benih
Menyediakan benih yang berpotensi produksi dan kualitasnya tinggi,
terjamin kemurnian (jenis varietas), memiliki peluang pasar yang jelas,
sehat/bebas dari hama penyakit, serta dalam jumlah yang cukup banyak.
VI.Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, lubang dibuat
dengan ukuran: Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dalam 50 cm. Lubang
dibuat dengan berukuran tersebut dimaksudkan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan akar.
VII.Penanaman
Pada proses penanaman ini yaitu proses meletakan benih pada lubang
tanaman yang sudah dipersiapkan, sebelum mulai menanan sebaiknya seluruh
peralatan dicuci terlebih dahulu untuk menghindari penularan penyakit
menggunakan diinfektan (chorox) campurkan Trichoderma sp. Dengan pupuk
kandang/kompos dan sebagian tanah kemudian dimasukan ke lubang tanam.
Keluarkan benih pisang namun sebelum ditanam benih dicelupkan kedalam
larutan 100 g Trichoderma sp., 10 liter air dan urea 10 g selama 15
menit. Bibit ditanam sampai sebatas 5 – 10 cm diatas pangkal batang.
Penutupan lubang tanam, tanah bagian atas (top soil) dimasukan terlebih
dahulu baru disusul dengan tanah bagian bawah (sub soil). Penutupan
lubang tanam dilakukan setelah 2 minggu lubang tanaman dibiarkan terbuka
dan setelah 2 minggu padatkan tanah agar tanaman dapat berdiri kokoh.
VIII.Pengairan
Mengatur ketersediaan air sesuai dengan kebutuhan tanaman dan fase
pertumbuhan bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman yang optimal.
IX.Penjarangan Anakan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur jumlah pohon/anakan dalam satu
rumpun agar tanaman induk dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi
secara optimal
Kriteria anakan yang dipilih antara lain :1.Umur 4-6 bulan ( setelah anakan tumbuh
2.Tinggi antara 20-40 cm.
3.Pertumbuhan kuncup daun baik.
4.Pilih anakannya yang tumbuh disebelah luar dari pohon induk pada arah yang sama.
Penjarangan dilakukan setelah pohon induk berumur 30 minggu menyisakan
dalam satu rumpun sebanyak 2-3 anakan. Anakan yang dipilih adalah
anakan yang berasal dari pohon induk dengan umur berbeda (berselang 2-3
bulan). Cara mematikan anakan dilakukan dengan : potong anakan sebatas
20 cm dari tanah, congkel bagian tengah batang lalu tuangkan 2-3 ml (½
sendok teh) minyak tanah.
X.Sanitasi Lahan
Kegiatan membuang/mencabut dan mematikan Gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman, menjaga kebersihan kebun dari gulma dan bagian tanaman yang
sakit bertujuan untuk mengurangi kompetisi hara antara tumbuhan dengan
tanaman penganggu (gulma) dan mengurangi sumber infeksi hama dan
penyakit.
XI.Pemupukan dan PembubunanPemumpukan bertujuan untuk memenuhi unsur hara tanaman dan perakaran bisa berkembang lebih baik.
Berikut prosedur pelaksanaan pemupukan :
- Pemupukan I dilakukan satu bulan setelah penanaman dengan pupuk kandang 10 kg/lubang dan pupuk anorganik (Urea = 50g, SP-36 = 30g).
- Pemupukan ke II dan III dilakukan dua dan tiga bulan setelah penanaman dengan pupuk anorganik (Urea= 50g, SP-36= 30g dan KCI = 40g)
-Pemupukan ke IV, berikan campuran pupuk kandang/kompos susulan 10 kg dan 500g Trichoderma sp. Per rumpun serta urea = 100g, KCL=100g
-Pemberian pupuk dilakukan dengan membuat parit sekeliling rumpun dengan jarak 50 cm dari pohon yang dilanjutkan dengan tanah bumbunan.
XII.Pembrongosan
Membungkus buah sehingga diperoleh buah dengan permukaan kulit yang mulus dan mencegah serangan hama/penyakit pada buah.
XIII.Pemotongan Jantung Pisang
Pemotongan jantung pisang ini bertujuan untuk menoptimalkan penyerapan unsur hara oleh bakal buah dan mencegah penyakit layu darah.
XIV.Penyanggahan
Kegiatan menyangga pohon pisang agar tidak rebah karena beratnya buah dan gangguan fisik lain (dalam hal ini bergantung dengan varietas dan besarnya tandan).
XV.Pengaturan Jumlah Daun
Memotong daun untuk menjaga ukuran dan penampakan buah, untuk
menghasilkan buah dengan ukuran sesuai standar dan menghindari buah
pecah. Sebelum memotong tinggalkan (6 – 8 daun) dan untuk daun yang
telah tua atau menguning lalu potong daun dengan membentuk sudut 45 °
dan potong bagian batang yang menjuntai sehingga batang nampak bersih.
Setelah itu kumpulkan daun yang dipotong lalu dibakar agar terhindar
dari penyakit.
XVI. Penentuan Saat Panen.
Mengamati kondisi fisik dan fisiologis buah untuk menentukan waktu
panen karna sangat bergantung jarak dari pasar untuk pasar lokal tingkat
kematangannya sekitar 90% sedangkan untuk pasar antar pulau sekitar 80 %
XVII.Panen
Pengambilan buah yang sudah menunjukan ciri (sifat khusus) matang panen
bertujuan untuk mendapatkan buah yang segar. Waktu pemanenan pisang
pada waktu pagi (jam 07.00 – 10.00) atau sore hari (jam15.00-17.00)
dalam keadaan cerah. Panen tidak dianjurkan pada saat hujan karena dapat
meningkatkan serangan busuk buah dalam gudang penyimpanan.
XVIII.Perlakuan Lepas Panen
Penyimpanan sementara di rumah panen dengan fasilitas penggantungan
pisang tujuannya untuk menjaga mutu tetap baik, terhindar dari noda
getah dan kerusakan karena gesekan antar tandan. Terhindar dari panas
dan hujan dan juga jaga suhu rumah panen ( jangan terlalu lembab ) /
cukup ventelasi.
SEMOGA BERMANFA'AT ..............
Analisis (investasi) usaha tani pisang
No Uraian Kuantitas Nilai satuan
Jumlah (Rp)
(Sat/ha) (Rp)
1 Sewa tanah 1 1.500.000 1.500.000
2 Input
- bibit (btg) 1.250 2.500 3.125.000
- pupuk Urea (kg) 600 1.500
900.000
- pupuk SP-36 (kg) 300 2.000 600.000
- pupuk KCl (kg) 300 2.000
600.000
- pupuk kandang (kg) 3.000 600 1.800.000
- tricoderma (kg) 60 15.000
900.000
3 Tenaga kerja (HOK)
- pembersihan lahan 10 40.000 400.000
- lubang tanaman 40 40.000 1.600.000
- tanam 40 40.000
1.600.000
- pemupukan 6 40.000 240.000
- penyiangan 24 40.000
960.000
- penjarangan anak 6 40.000 240.000
- pemb.HP 6 40.000
240.000
- panen 30 40.000 1.200.000
Jumlah Biaya
15.905.000
4 Hasil (kg) 30.000 1.500 45.000.000
Tanaman sela 3.000.000
Jumlah penerimaan
48.000.000
5 Pendapatan 32.095.000
B/C rasio 2,12