MANFA'AT BUAH SEMANGKA
Buah semangka mengandung
protein, rendah kalori, air, karbohidrat, lemak, serat, abu, Vitamin
(ABC), asam amino, sirulin, asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat,
arginin, betain, likopen, karoten, bromine, natrium, kalium, silvit,
lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa.
Kandungan yang sebanyak itu tentunya memiliki banyak manfaat dan berikut adalah manfaat buah semangka beserta pemanfaatanya :
1. Penghalus kulit dan penghilang flek hitam
Jemur
kulit semangka secukupnya sampai kering, lalu digiling menjadi serbuk,
masukkan 3 sendok serbuh semangka ke dalam jus lidah buaya atau satu
buah mentimun.. kemudian aduk rata, gunakan sebagai masker.
2. Obat Kencing Manis
potong
kulit buah semangka dan jambu biji yang masih mengkal, lalau rebus
dengan 3 gelas air samapi tersisa segelas dan minum setelah dingin.
3. Mengeluarkan cacing usus.
Rebus
dengan api kecil biji semangka segar ( 6 sendok makan) dengan 1 liter
air selama 45 menit, setelah dingin di saring dan diminum sehari tiga
kali.
4. Obat Infeksi Kandung Kemih
Biji semangka direbus (2
sendok makan) dengan 3 gelas air samapi mendidih, selama 5 menit di
dalam panci tertutup. Biarkan sampi dingin, lalu minum 3-4 kali sehari,
masing-masing 1 sendok makan.
5. Mengatasi tekanan darah tinggi
sehari minum 2 gelas jus buh semangka atau bisa tanpa di jus
6. Obat Sariawan
Saat
mengupas buah semangka, sebaiknya bagian hijau dari semangka jangan di
buang. bagian hijau dari buah semangka bisa mengobati sariawan.
7. Mengatasi Hipertensi dan Anemia
Kandungan
air dan kalium yang tinggi dapat menetralisasi tekanan darah.
Pemanfaatanya dengan memakan buah semangka secara langsung.
8. Sebagai Anti Oksidan
membantu sel-sel tubuh tetap sehat.
9. Memperbaiki kualitas Sperma
kandungan
likopenya dapat meningkatkan jumlah sperma, struktur sperma membaik,
dan peningkatan pergerakan sperma. (percobaan All India Institute of
Sciences New Delhi)
10. Mengatasi gangguan air
Semangka mampu merangkan keluarnya air seni lebih deras
11. Membersihkan ginjal
Kandungan semangka akan meningkatkan pengeluaran urine.
12. Penurunan demam dan bau nafas
Memakan 500-1000g buah semangka dapat menurunkan demam.
13. Anti Radikal Bebas
Kandungan Likopen dalam semangka dapat mengkal radikal bebas.
14. Membuat wajah cerah dan halus.
Kandungan likopen dalam semangka dapat membuat wajah tampak bercahaya, tampak segar dan lebih muda.
14. Anti Kanker
Kanker merupakan penyakit yang mematikan. Kandungan likopen dalam buah semangka dapat menumpas bibit kanker.
15. Membantu daya ingat
Semangka dapat meningkatkan kemampuan mental dan ketajaman daya ingat. konsumsilah semangka 1/4 potong seharinya.
16. Mengatasi Rambut Rontok.
Kulit semangka yang digosokkan ke kulit kepala mampu mencegah kerontokan rambut, sebaiknya dilakukan sore hari.
17. Mengobati kulit gatal karena tanaman beracun
Caranya dengan menggosokkamaan tubuh yang gatal dan kemerahan dengan menggunakan buah atau kulit semangka.
18. Mengobati kudis, jerawat, biang keringat.
Kulit semamgka yang sudah direbus, dipakai untuk mencuci muka yang berjerawat, kulit yangberkudis ataupun biang keringat.
19. Obat Busung Lapar
Caranya
biji semangka dijemur samapi kering, lalu digiling menjadi serbuk,
ambil serbuk sebanyak satu sendok makan, lalu seduh dengan tiga perempat
cangkir panas. setelah hangat tambah satu sendok madu. aduk secara
merata terus minum.
20. Mengatasi pusing saat terkenan panas matahari
dengan meminum jus semaangka sebanyak 1-2 cangkir.
CARA TANAM DAN PEHITUNGAN SEMANGKA
Cara Penanaman : Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman
disiram secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai
menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air
meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah
pelepasan bibit menggunakan kantong plastik yang ada. Langkah imunisasi
dilakukan dengan perendaman selama 5-10 menit disertai campuran larutan
obat obatan. Susunan obat terdiri dari: 1 sendok teh hormon Atonik,
Abitonik, dekamon, menedael, 1 sendok teh peres bakterisida tepung, 1
sendok teh peres fungisida serbuk/tepung (Berlate, dithane M-45,
Daconiel). Urutan penanaman adalah sebagai berikut:
1. Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.
2. Tanam dengan tanah posisi kantong dan masukkan ke lubang yang sudah disiapkan
3. Celah-celah lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan
4. Lubang tanaman yang tersisa ditutup dengan tanah dan disiram sedikit
air agar media bibit menyatu dengan tanah disekeliling dapat bersatu
tanpa tersisa.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman : Tanaman semangka yang berumur 3-5 hari
perlu diperhatikan, apabila tumbuh terlalu lebat/tanaman mati dilakukan
penyulaman/diganti dengan bibit baru yang telah disiapkan dari bibit
cadangan. Dilakukan penjarangan bila tanaman terlalu lebat dengan
memangkas daun dan batang yang tidak diperlukan, karena menghalangi
sinar matahari yang membantu perkembangan tanaman.
2. Penyiangan : Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan
pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang
tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang
tidak berguna, ujung.cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai
daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah ditebang
karena mengganggu pertumbuhan buah. Pengaturan cabang utama dan cabang
primer agar semua daun pada tiap cabang tidak saling menutupi, sehingga
pembagian sinar merata, yang mempengaruhi pertumbuhan baik
pohon/buahnya.
3. Pembubunan : Lahan penanaman semangka dilakukan pembubunan tanah agar
akar menyerap makanan secara maksimal dan dilakukan setelah beberapa
hari penanaman.
4. Perempalan : Dilakukan melalui penyortiran dan pengambilan
tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan
pohon/buah semangka yang sedang berkembang. Perempelan dilakukan untuk
mengurangi tanaman yang terlalu lebat akibat banyak tunas-tunas muda
yang kurang bermanfaat.
5. Pemupukan : Pemberian pupuk organik pada saat sebelum tanam tidak
akan semuanya terserap, maka dilakukan pemupukan susulan yang
disesuaikan dengan fase pertumbuhan. Pada pertumbuhan vegetative
diperlukan pupuk daun (Topsil D), pada fase pembentukan buah dan
pemasakan diperlukan pemupukan Topsis B untuk memperbaiki kualitas buah
yang dihasilkan. Pemberian pupuk daun dicampur dengan insekstisida dan
fungisida yang disemprotkan bersamaan secara rutin. Adapun penyemprotan
dilakukan sebagai berikut:
1. Pupuk daun diberikan pada saat 7, 14, 21, 28 dan 35 hari setelah tanam;
2. Pupuk buah diberikan pada saat 45 dan 55 hari setelah tanam;
3. ZA dan NPK (perbandingan 1:1) dilakukan 21 hari setelah tanam
sebanyak 300 ml, 25 hari setelah tanam sebanyak 400 ml dan 55 hari
setelah tanam sebanyak 400 ml.
6. Pengairan dan Penyiraman : Sistim irigasi yang digunakan sistem
Farrow Irrigation: air dialirkan melalui saluran diantara bedengan,
frekuensi pemberian air pada musim kemarau 4-6 hari dengan volume
pengairan tidak berlebihan. Bila dengan pompa air sumur (diesel air)
penyiraman dilakukan dengan bantuan slang plastik yang cukup besar
sehingga lebih cepat. Tanaman semangka memerlukan air secara terus
menerus dan tidak
kekurangan air.
7. Waktu Penyemprotan Pestisida : Selain pupuk daun, insktisida dan
fungisida, ada obat lain yaitu ZPZ (zat perangsang tumbuhan); bahan
perata dan perekat pupuk makro (Pm) berbentuk cairan. Dosis ZPT: 7,5 cc,
Agristik: 7,5 cc dan Metalik (Pm): 10 cc untuk setiap 14-17 liter
pelarut. Penyemprotan campuran obat dilakukan setelah tanaman berusia
>20 hari di lahan. Selanjutnya dilakukan tiap 5 hari sekali hingga
umur 70 hari. Penyemprotan dilakukan dengan sprayer untuk areal yang
tidak terlalu luas dan menggunakan mesin bertenaga diesel bila luas
lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari
tergantung kebutuhan dan kondisi cuaca.
8. Pemeliharaan Lain : Seleksi calon buah merupakan pekerjaan yang
penting untuk memperoleh kualitas yang baik (berat buah cukup besar,
terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman), calon buah yang dekat
dengan perakaran berukuran kecil karena umur tanaman relatif muda
(ukuran sebesar telur ayam dalam bentuk yang baik dan tidak cacat).
Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas.
Setiap calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang
kurang baik akibat ketidak-merataan terkena sinar matahari, sehingga
warna kurang menarik dan menurunkan harga jual buah itu sendiri.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
Hama tanaman semangka dapat digolongkan dalam 2 kelompok: hama yang
tahan dan tidak tahan terhadap peptisida. Hama yang tidak tahan terhadap
pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau
pupus, hidup bergelombol, tidak bersayap, dan mudah berkembang biak.
Gejala yang terjadi daun berberecak kuning, pertumbuhannya terhambat.
Pengendalian dilakukan secara non kimiawi dan kimiawi dengan
obat-obatan. Hama kedua adalah hama yang tahan terhadap pestisida
seperti: tikus,binatang piaraan (kucing, anjing dan ayam).
Pengendallian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yang
mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yang menghasilkan
bunyi-bunyian bila tertiup angin dan diadakan pergiliran jaga.
1. Thrips
o Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai
sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari,
menetap dan berkembang biak.
o Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata.
2. Ulat perusak daun
o Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning,
tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat
dari jauh seperti berlubang.
o Pengendalian: dilakukan secara non kimiawi dan secara kimiawi.
3. Tungau
o Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran
kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dengan menggigit dan
menyengat. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah
permukaan daun, warna dedaunan akan pucat.
o Pengendalian: dilakukan secara non-kimiawi dan dengan pestisida.
4. Ulat tanah :
o Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm,
aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama
tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.
o Pengendalian:
1. penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus
siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya;
2. pengendalian secara kimiawi, dengan obat-obatan sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.
5. Kutu putih dan Lalat buah
o Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan
bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat
bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah
beraroma sedikit masam dan terlihat memar.
o Pengendalian : dilakukan secara non kimiawi (membersihkan lingkungan
terutama pada kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dengan
dibajak/dicangkul). Secara kimiawi : dengan obat-obatan.
7.2. Penyakit
1. Layu Fusarium
o Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab).
o Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur, lambat laun akan.
o Pengendalian:
1. secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi
lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, atau menanam
benih yang sudah direndam obat;
2. secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida secara periodik.
2. Bercak daun
o Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang.
o Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya
menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai
halus berwarna abu-abu/ungu.
o Pengendalian:
1. secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium;
2. tanaman disemprot dengan fungisida yang terdiri dari Dithane M 45
dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan dosis 2-4 gram/liter,
Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp dosis 1-1,5
gram/liter.
3. Antraknosa
o Penyebab: seperti penyakit layu fusarium.
o Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna
kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan
berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas.
o Pengendalian:
1. dilakukan secara non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium;
2. menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.
4. Busuk semai
o Menyerang pada benih yang sedang disemaikan.
o Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati.
o Pengendalian: benih direndam di dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2
gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis 1-2 cc/liter air.
5. Busuk buah
o Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik.
o Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik
selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada
waktu siang hari tidak berawan/hujan.
6. Karat daun
o Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman.
o Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang.
o Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium. Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga
tanaman yang terlanjur terkena harus, supaya tidak menular pada tanaman sehat.
7.3. Gulma
Selain gangguan oleh hama dan penyakit, gangguan juga disebabkan
kekurangan/kelebihan unsur hara yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pohon semangka yang kekurangan dan kelebihan unsur
hara tersebut, menderita akibat adanya gulma (tanaman pengganggu).
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: setelah
terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah
tersebut bisa dipetik (dipanen). Masa panen dipengaruhi cuaca, dan jenis
bibit (tipe hibrida/jenis triploid, maupun jenis buah berbiji).
8.2. Cara Panen
Dalam pemetikan buah yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat
cuaca cerah dan tidak berawan sehingga buah dalam kondisi kering
permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun
ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan
beserta tangkainya.
8.3. Periode Panen
Panen dilakukan dalam beberapa periode. Apabila buah secara serempak
dapat dipanen secara sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan
dapat dilakukan 2 kali. Pertama dipetik buah yang sudah tua, ke-dua
semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga setelah daun-daun
sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat berkembang lagi maka
buah tersebut harus segera dipetik.
8.4. Prakiraan Produksi
Hasil produksi dari masing-masing pohon semangka perlu diadakan
pembatasan hasil buahnya, sehingga dapat diperkirakan jumlah
produksinya. Secara wajar, jumlah buah berkisar antara 2-3 buah setiap
pohon (1 buah pada cabang pohon dan 2 buah pada batang utama dari
pohon), dengan berat buahnya ± 6-8 kg per pohon.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik
mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi
mutu buah dan harga jualnya. Mutu buah dipengaruhi adanya derajat
kemasakan yang tepat, karena akan mempengaruhi mutu rasa, aroma dan
penampakan daging buah, dengan kadar air yang sempurna.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Penggolongan ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan
pasaran. Penyortiran dan penggolongan buah semangka dilakukan dalam
beberapa klas antara lain:
1. Kelas A: berat =4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
2. Kelas B: berat ± 2-4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
3. Kelas C: berat < 2 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
9.3. Penyimpanan
Penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih baik) dilakukan sebagai berikut:
1. Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4,4 derajat C, dan kelembaban udara antara 80-85%;
2. Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar
O2 dan kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon
dioksida (CO2), dapat mengurangi proses respirasi;
3. Penyimpanan dalam ruang tanpa pengatur suhu: merupakan penyimpanan
jangka pendek dengan cara memberi alas dari jerami kering setebal 10-15
cm dengan disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya diberi jerami
kering.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Di dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai pada
tujuan akhir dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang secara
benar dan hati-hati.
1. Menggunakan tempat buah yang standar untuk mempermudah pengangkutan.
2. Melindungi buah saat pengangkutan dari kerusakan mekanik dapat dihindari.
3. Dibubuhi label pada peti kemas terutama tentang mutu dan berat buah.
9.5. Penanganan Lain
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting, maka perlu diperhatikan
nilai harga dan jalur-jalur pemasaran mulai dari produsen (petani)
sampai konsumen. Semakin cepat dikonsumsi semakin tinggi harga jualnya.
Pemasaran biasa dilakukan melalui sistem borongan dengan harga yang
lebih rendah, atau melalui beberapa tahapan (seperti produsen,
pengumpul, pengecer).
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1 Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya tanaman semangka dengan luas 1 hektar permusim tanam (4 bulan) di daerah Jawa Barat tahun 1999.
1. Biaya produksi
1. Lahan
Sewa lahan 1 ha per musim tanam Rp. 800.000,-
Pembuatan bedengan 50 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 350.000,-
Pupuk kotoran ayam 9 ton @ Rp. 75.000,- Rp. 675.000,-
Dolomit 500 kg @ Rp. 250 Rp. 125.000,-
Mulsa plastik 100 kg @ Rp. 7.500,- Rp. 750.000,-
Pupuk kandang dan dolomit 11 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 77.000,-
2. Persemaian
Benih semangka biji 20 gr 2 pak @ Rp. 20.000,- Rp. 40.000,-
Benih semangka tanpa biji 200 gram 10 pak Rp. 800.000,-
Polybang semai 3 kg @ Rp. 10.000,- Rp. 30.000,-
Plastik transparan 20m @ Rp. 1.500,-,- Rp. 30.000,-
Tenaga persemaian 12 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 60.000,-
3. Kebutuhan pupuk
Urea 210 kg @ Rp.1.500,- Rp. 315.000,-
ZA 520 kg @ Rp. 1.500,-,- Rp. 780.000,-
TSP 140 kg @ Rp. 1.800,-,- Rp. 252.000,-
KC1 455 kg @ Rp. 1.650,-,- Rp. 750.750--
Pupuk susulan NPK 60 kg @ Rp 2.400,- Rp. 144.000,-
4. Penanaman
Penebaran pupuk dan mulsa plastik 40 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 280.000,-
Furadan 10 kg @ Rp. 6.500,- Rp. 65.000,-
Pindah tanam 23 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 161.500,-
5. Pemeliharaan
Pengairan 14 HKP @ Rp. 7.000 Rp. 98.000,-
Pengukuran ranting 9 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 63.000,-
Pemupukan susulan dan penyemprotan 33 HKP @ Rp. 7.000 Rp. 231.000,-
Penyerbukan 27 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 189.000,-
Seleksi buah 8 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 56.000,-
Pembalikan tanah 10 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 70.000,-
Pemangkasan ranting 12 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 84.000,-
6. Tenaga kerja
Tenaga jaga kebun 10 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 70.000,-
7. Pembuatan gubug 1 lokasi @ Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
8. Panen dan pascapanen 22 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 154.000,-
9. Jumlahbiaya produksi Rp. 7.600.250,-
2. Pendapatan
1. Semangka tanpa biji (22.872 kg x Rp.525,-) Rp. 12.007.800,-
2. Semangka berbiji (2.977 kg x Rp. 475,-) Rp. 1.414.075,-
3. Jumlahpendapatan Rp. 13.421.875,-
3. Keuntungan per hektar (dalam 1 musim) Rp. 5.821.625,- : Keuntungan per bulan Rp. 1.455.406,25.
4. Parameter kelayakan usaha : 1. Rasio pendapatan dan biaya: B/C ratio = 1,76
Berdasarkan analisis kelayakan usaha tani diperoleh B/C ration = 1,76
berarti dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar 3.699.750 akan
memperoleh pendapatan 1,76 kali lipat.
10.2. Gambaran Peluang Agrobisnis
Teknik budidaya semangka secara konvensional telah dipahami. Akan lebih
sempurna bila diketahui pula nilai ekonominya. Hal ini penting untuk
mengetahui tingkat kelayakan usaha yang menyangkut biaya produksi dan
pendapatan dalam setiap hektarnya. Selain petani dapat memperkirakan
luas areal penanaman semangka yang dikehendaki, juga akan diusahakan
sesuai modal yang dimiliki. Untuk mendukung perhitungan analisis usaha
tani semangka konvensional ada beberapa hal yang perlu dikemukakan
antara lain:
1. Tanaman semangka dibudidayakan secara monokultur dengan jarak tanam
5.0 m x 0,8 m sehingga populasi tanaman setiap hektar mencapai 3.500
tanaman.
2. Varietas tanaman semangka yang dibudidayakan merupakan jenis unggul (F1 hibrid), yakni varietas mindful.
3. Di lokasi penanaman terdapat diesel air sebagai sumber air apabila diperlukan.
4. Tenaga kerja dibedakan menjadi dua yakni tenaga kerja pria (HKP) dan
tenaga kerja wanita (HKW), dengan ongkos tenaga kerja pria lebih tinggi
dari pada tenaga kerja wanita, dengan jam kerja/hari : 8 jam.
5. Budidaya semangka dilakukan pada musim kemarau (Maret-September).
Analisis biaya dan pendapatan ini tidak bersifat tetap, tergantung pada
besarnya sewa lahan, upah pekerja, fluktuasi harga saprodi,dan harga
produksi buah yang didapatkan.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya
petani semangka, Pemerintah menetapkan kebijaksanaan dalam memilih
urutan jenis tanaman pertanian/hortikultura. Dalam ruang lingkup berikut
telah disusun beberapa pedoman sebagai berikut:
1. Mengutamakan jenis tanaman semangka yang bernilai ekonomi tinggi,
untuk meningkatkan pendapatan petani semangka, baik untuk konsumsi dalam
maupun luar negeri.
2. Mengutamakan jenis tanaman yang dapat memberi kesempatan tenaga kerja lebih banyak.
3. Mengutamakan jenis tanaman semangka yang mempunyai prospek pasar dan pemasaran yang baik.
4. Mengutamakan jenis tanaman semangka yang dapat mempertinggi nilai gizi masyarkat.
11.2. Diskripsi
Berdasarkan uraian diatas, tanaman semangka merupakan salah satu tanaman
prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian diantara
tanaman-tanaman hortikultura. Buah semangka mempunyai harga yang relatif
lebih tinggi dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini
memberi banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman
semangka. Dan ini memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian
Indonesia, khususnya dari bidang pertanian.
11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Untuk klasifikasi standar mutu dan syarat produk yang berlaku dipasaran maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Semangka yang diproduksi harus diberi merek, yaitu dengan menempelkan stiker pada buah;
2. Kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan harus dijaga;
3. Pangsa pasar harus diperkuat, dan kontinuitas (keberlanjutan) produksi semangka harus dijaga;
4. Buah semangka yang berkualitas (kelas M1) harus dikemas sedemikian rupa untuk memberikan kepuasan pelanggan.
11.4. Pengambilan Contoh
Dalam pengambilan contoh untuk penanganan produksi selanjutnya, umur
semangka kurang lebih 56-65 HST, buah semangka yang berukuran besar
mempunyai berat rata-rata 2,5 kg, ukuran sedang 1,0-2,5 kg, dan ukuran
kecil berat buah sekitar 400 gram.
11.5. Pengemasan
Untuk pengemasan yang standar dapat menggunakan kotak kayu atau dapat
juga menggunakan rajutan benang yang mirip dengan jala. Dengan kemasan
rajutan benang akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak
kayu.
12. DAFTAR PUSTAKA
1. BUDI SAMADI (1996). Semangka Tanpa Biji. Yogyakarta, Kanisius. 76 halaman.
2. WIHARDJO, Suwandi. (1993). Bertanam Semangka. Yogyakarta, Kanisius, 107 halaman.
3. WINARTI, M.G. (1992). Pengaruh Pupuk dan OST Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman semangka (Citrulus Vulgaris Schrd)
4. Matarani, Jawaller. (1997). Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Produjsi Semangka. Media Unika.
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
No comments:
Post a Comment