Translate

Friday, December 5, 2014

BUAH KECIPIR

Satu lagi kekayaan hayati yang hampir tak tersumberdayakan bahkan hampir terlupakan di masyarakat yaitu kecipir. Kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC ini merupakan tanaman asli tropika dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di beberapa daerah dikenal dengan nama Kacang belimbing (Sumatera Utara, Sumatera Barat), Kacang embing (Palembang), Jaat (Sunda), Cipir, Kecipir (Jawa), Kelongkang (Bali), Biraro (Menado, Ternate). Beberapa pendapat akademisi terhadap kecipir:
  • An underexploited tropical plant with promising economic value !. [U.S. National Academy of Sciences, 1975]
  • A possible soybean for the tropics !. A (food) supermarket on a stalk !. [Board on Sci. & Technol. for Intern. Develop., 1981]
  • A leading potential plant protein source for the future ! [Sri Kantha dan Erdman, 1984]
  • An unexploited source of (fatty) oil !. [Salunkhe dkk., 1992]
Sejak 1975, kecipir ternyata telah diprediksikan akan sangat menjajikan di masa depan sebagai bahan hayati bernilai ekonomi tinggi dan memiliki segudang manfaat. Tetapi kenyataan saat ini keberadaannya justru tidak disadari oleh masyarakat. Oleh karena itu mari kita telusuri kembali apa itu tanaman kecipir.
Deskripsi dan Manfaat
Batang dan Umbi

Tanaman kecipir tumbuh merambat, membentuk semak. Tingginya bisa mencapai 3-4 m, dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu. Umbi kecipir rasanya agak manis, daging berwarna putih gading, berserat kokoh seperti apel, tetapi berbau kurang sedap. Protein umbinya (10,9 g) lima kali lebih tinggi dari kentang, gadung dan ubi jalar. Beberapa manfaat dari umbi kecipir:
  1. Umbi belum tua bisa dimakan sesudah dikukus/direbus/”dibubuy”;
  2. Dapat dibuat keripik setelah direbus, diiris tipis-tipis, dan digoreng. Umbi kecipir juga dapat dimakan seperti bengkuang;
  3. Di negara myanmar, umbi kecipir biasanya direbus sampai lunak dan dimakan sebagai snack bersama minyak nabati dan garam, dan
  4. Sebagai obat sariawan dengan ditambah gula batu.
kecipir
kecipir
Daun
Daun majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, panjang 7,0-8,5cm, pertulangan menyirip, letak berselang-seling, warna hijau. Daun kecipir konon dapat digunakan sebagai obat sakit mata, sakit telinga, dan bisul. Daun, khususnya yang berwarna hijau gelap kaya akan provitamin A. Proteinnya (5,07,6 g) lebih tinggi dari daun singkong (6,9 g), bayam (3,6 g), daun talas (4,1 g) per 100 gramnya.
Bunga
Bunganya tunggal, tipe kupu-kupu, tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya berwarna biru pucat dan memiliki keunggulan mampu menyerbuk sendiri. Seperti bunga gambas dan bunga turi, bunga kecipir juga enak dimakan mentah sebagai salad atau lalap, direbus, maupun digoreng. Rasanya enak seperti jamur. Bunganya dapat diolah menjadi bumbu, rempah-rempah, permen, dan bahan pewarna alami. Protein bunga kecipir (5,6 g) lebih besar dari jantung pisang (1,6 g) dan bunga gambas (1,3 g) per 100 gramnya.
Buah
Buah tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit, panjang polong antara 5-35 cm, lebar sekitar 2,5 cm, mengandung 5-20 biji. Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 80-120 hari, yaitu saat polong berumur kira-kira 21 hari terhitung sejak bunga mekar. Polong muda ,merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan sayuran, dapat dimakan mentah (sebagai lalap), direbus, atau dicampur sayuran lain sebagai sayur asam, sayur lodeh, urap, karedok, pecel, gado-gado. Juga dapat diolah dengan cara ditumis atau dioseng. Di Bangladesh, polong muda digoreng dan dimakan dengan ikan atau daging.
Seratus gram polong muda mengandung vitamin A (340-595 SI), zat besi (0,2-12,0 mg), vitamin C (21-37 mg), serta vitamin dan mineral penting lain. Sebagai sayuran, polong muda tak hanya unggul dalam gizi, cita rasanya juga khas.
Biji
Biji tanaman kecipir bulat dengan diameter 8-10mm, berwarna coklat hingga hitam. Berat berkisar 0,06 hingga 0,40 gram. Biji kecipir tua komposisi gizinya paling baik, meski lebih banyak digunakan sebagai benih ketimbang bahan pangan. Mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral cukup tinggi dibanding polong muda, umbi, dan daunnya.
Tabel komposisi proksimat biji (%-b dari bagian yang bisa dimakan)
kandungan biji kecipir
kandungan biji kecipir
Kecipir memiliki kandungan protein dan minyak/lemak yang sangat mirip dengan kedelai. Pada lingkungan tropik yang lembab kedelai sulit dibudidayakan dengan baik. Oleh sebab itu, kecipir lebih potensial dibudidayakan di Indonesia dibandingkan dengan kedelai.
Komposisi asam lemak yang terkandung dalam kecipir adalah sebagai berikut:
kandungan asam lemak kecipir
kandungan asam lemak kecipir
Kecipir ternyata mengandung asam behenat yaitu asam lemak yang tidak diserap usus sehingga tidak menyebabkan kegemukan bila dikonsumsi banyak oleh manusia.
Skema pemanfaatan tanaman kecipir secara menyeluruh dapat dilihat pada gambar berikut:
Skema Pemanfaatan Tanaman Kecipir
Skema Pemanfaatan Tanaman Kecipir
Sumber:
Dr. Tatang Herna S. Diktat Kuliah Industri Pangan: Kecipir

UANG DARI HASIL HANJELI PENGGANTI PADI

Hanjeli Pulut/Job's tears, Coix lacryma-jobi L. Anjalai (sumbar),Perasa (Plg), Jelim (Aceh), Jali  (Betawi).Hanjeli mengandung Carbohydrat 76,4 %, Protein 14,1 %, rich with Vegetable fat content 7,9 % dan Calcium 5,4 %.             
Hanjeli adalah nama populer di daerah Sunda (Jawa Barat) untuk tanaman bernama ilmiah Coix lacryma-jobi (beberapa literatur menulisnya sebagai lachryma-jobi). Nama populer di Indonesia adalah jali atau jali-jali. Dalam bahasa Inggris disebut Job’s tears, diambil dari nama Job (Nabi Ayyub a.s.) yang luar biasa kesabarannya menghadapi ujian kesengsaraan. Di Filipina dikenal sebagai adlay. Kadang-kadang biji hanjeli disebut juga sebagai Chinese pearl-barley, walaupun istilah ini bisa misleading karena tanaman ini bukanlah barley (Hordeum vulgare).

Harga gabah kering dari tangan petani sekira Rp. 1.200 sampai Rp. 1.500/Kg, sedangkan hanjeli mentah harganya Rp.1.500/kg, setelah diproses menjadi bubur hanjeli seharga Rp.3.000/Kg.  Harga hanjeli yang menggiurkan itu membuat para petani desa Sukarasa meninggalkan padi.
Bagi masyarakat Indonesia, padi atau beras menjadi bahan pangan pokok utama untuk pemenuhan kandungan karbohidrat. Padahal, sumber karbohidrat tidak hanya terdapat pada padi sebagai salah satu tanaman serealia. Bahkan, bila dilihat dari konsumsi pangan dunia, padi hanya menduduki nomor empat dalam pemenuhan pangan global. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan bahan pangan pokok alternatif lain selain padi. Salah satu jenisnya yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah hanjeli.
“Kalau kita tetap berpikir pangan pokok itu harus padi, berat beban untuk padi.  Padi ini jadi mempunyai nilai sosial, nilai ekonomi, nilai politis yang sangat berat. Kalau terjadi sesuatu misalnya bencana alam, banjir, kekeringan yang menyebabkan gagal panen maupun serangan hama yang eksplosif, produksi padinya menurun, pangan lain tidak akan bisa menunjang. Untuk itu kita siapkan atau mengadakan tanaman pokok lain yang setara dengan padi, yang penting karbohidratnya terpenuhi, ” ungkap guru besar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad, Prof. Dr. Hj. Tati Nurmala.
Prof. Tati  saat ditemui di Fakultas Pertanian, Jatinangor, Jum’at (24/05) lalu mengungkapkan, ada jenis serealia lain yang sudah sejak lama tumbuh di Indonesia seperti sorgum, jewawut, hanjeli yang ternyata sangat potensial dan tumbuh merata hampir di semua provinsi. Selain pemeliharaan dan penanamannya lebih mudah, dilihat dari segi kandungan nutrisinya juga tidak kalah dengan padi.
Sayangnya, lanjut Prof. Tati, bahan pangan lokal ini masih langka, dan sebagai tanaman sumber karbohidrat selain padi, pamornya masih kalah dengan terigu. Padahal, untuk bahan pangan alternatif, aneka tanaman pangan lokal ini memiliki kadar gizi yang tidak kalah serta memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia karena bisa tumbuh di lahan marjinal dengan iklim kering sekalipun.
Sebagai ahli agronomi tanaman pangan yang fokus di tanaman pangan alternatif, Prof. Tati bertekad untuk terus memasyarakatkan potensi tananman lokal sebagai bahan pangan pokok alternatif baik melalui buku maupun pada seminar-seminar. Salah satu bukunya dengan judul “Serealia – Sumber Karbohidrat Utama” banyak digunakan sebagai refrensi dalam membahas tanaman pangan alternatif bagi para akademisi maupun pemerhati dunia pertanian.
Keseriusannya bergelut di bidang pangan alternatif ini bermula pada tahun 1974 ketika ia melakukan penelitian untuk studi S-1 hingga berlanjut ke S-3 mengenai tanaman serealia, yaitu gandum. Karena merasa prospek gandum dirasa kurang menjanjikan dan hanya “iming-iming” saja, maka pada tahun 1986 ia mulai beralih untuk menekuni jenis serealia lain, yaitu hanjeli.
Hanjeli yang berasal dari Asia Tenggara ini sudah berkembang di beberapa negara seperti Malaysia dan Filipina. Di Indonesia, hanjeli terdapat di hampir seluruh provinsi dan banyak dimanfaatkan sebagai makanan camilan atau dikonsumsi pada masa paceklik. “Sayangnya tanamannya tidak ditanam dengan serius,” ungkap Prof. Tati.
Di Jawa Barat, tanaman ini ditanam petani masih secara konvensional sebagai tanaman langka, dan dapat ditemukan di Punclut Kabupaten Bandung, Cipongkor, Gunung Halu, Kiarapayung, Rancakalong , Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Sukabumi, Garut, Ciamis dan Indramayu. Masyarakat setempat sudah biasa menikmatinya hasil olahan hanjeli ini sebagai bubur, tape, dodol dan sebagainya. Selain sebagai sumber pangan pokok, hanjeli juga sangat potensial sebagai tanaman obat.
“Bagian yang menarik adalah bijinya yang mengandung gizi setara dengan beras, yakni dalam 100 gr bahan terdapat karbohidrat (76,4 %), protein (14,1 %), bahkan kaya dengan kandungan lemak nabati (7,9 %) dan kalsium yang tinggi (54,0 mgr),” jelasnya.
Sayangnya, banyak petani yang masih enggan  menanam hanjeli, padahal mereka sudah mengetahui dari dulu kegunaannya sebagai bahan pangan. Petani masih mengangap tanaman hanjeli berumur panjang, bijinya keras sehinga susah untuk diolah.
“Petani itu hanya butuh bimbingan dan motivasi. Saat ini, saya sudah  mendapatkan empat genotif hanjeli dari hasil seleksi di berbagai wilayah di Jawa Barat, yang layak untuk tanaman pangan. Kenapa ini disebut layak? Karena umurnya genjah, mudah pecah dan disosok,  serta rasanya seperti ketan. Hanjeli ini yang disebut hanjeli pulut yang siap dikembangkan sebagai tananman pokok. Apabila dibutuhkan, benihnya di kita ada, dan kita siap membantu,” tuturnya.
Menurut Prof. Tati, memasyarakatkan dan mensosialisasikan hanjeli memang tidak mudah. Prof. Tati yang juga menjabat sebagai Ketua Program Magister Ilmu Tanaman di Fakultas Pertanian Unpad ini menjelaskan, bahwa pengadaan bahan pangan alternatif harus didorong terus menerus dari hulu ke hilir. Ia tak henti dan bertekad untuk terus membimbing petani mulai dari produksi hingga pemanfaatannya, mulai dari pembinaan baik demontrasi plot, pengolahanya, rasanya, pengemasanya hingga mengusahakan tata niaganya.
“Pasar itu sebenarnya sudah tersedia meskipun masih black market. Bahkan di beberapa supermarket ada yang menjual produk hanjeli RRC, harganya kurang lebih Rp 120.000,00 per kilo. Sedangkan di daerah Punclut Lembang, Kabupaten Bandung, hanjeli lokal harga per kilonya berkisar Rp 20.000,00 hingga Rp 25.000,00 di petani setempat,” jelasnya.
Ia juga memaparkan bahwa sampai saat ini, masalah tata niaga hanjeli memang masih menjadi dilema. Menurutnya, hanjeli ini masih langka dan sampai saat ini masih banyak orang yang memanfaatkan hanjeli ini bukan sekedar bahan pangan pokok, melainkan sebagai bahan pangan herbal karena kandungan gizinya.
Sebenarnya, menurut Prof. Tati, apabila hanjeli ini bisa memasyarakat dengan harga mendekati harga beras yang cukup buat konsumen, petani tidak keberatan. Mereka sudah mendapat untung apabila dilihat dari biaya usaha tani, apalagi budi daya hanjeli tidak seintensif padi. Sehingga, apabila hanjeli ini sudah tersosialisasikan dengan baik di masyarakat,  hanjeli ini kedepannya akan menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan dan diversifikasi pangan menuju ketahanan pangan mandiri. 

Thursday, October 2, 2014

KEUNTUNGAN MENANAM BAYAM

Jenis tanaman sayuran yang satu ini sangat banyak dikonsumsi, karena banyak sekali kandungan yang bermanfa'at untuk tubuh kita. 
Berikut ini Kandungan Gizi yang terdapat Pada 100 g Bayam :
  1. Energi  : 36  kal
  2. Protein : 3,5 g
  3. Lemak   : 0,5 g
  4. Karbohidrat :6,5  g
  5. Serat   : 0,8g
  6. Kalsium : 267mg
  7. Fosfor : 67mg
  8. Besi   : 3,9mg
  9. Vitamin A : 6.090 IU
  10. Vitamin B1 : 0,08mg
  11. Vitamin C : 80mg
  12. Air : 86,9g
Dan Berikut Manfaat Bayam Untuk Tubuh

Melawan Sel Kanker
Vitamin A dan C serta serat, asam folat dan 13 flavonoid dalam bayam sangat bermanfaat dalam memerangi sel kanker. Sebuah penelitian menunjukkan, kandungan tersebut pada bayam menurunkan risiko kanker sebesar 34% terutama pada kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, kanker kulit dan kanker perut.

Sumber Anti-inflamasi
Bayam mengandung sifat alkalinitas yang tinggi sehingga membuat sayur ini pilihan yang sempurna bagi penderita penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.

Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Bayam merupakan sumber folat yang baik, yang dapat mengurangi homosistein, asam amino yang ditemukan dalam darah. Tingginya tingkat homosistein dalam darah menyebabkan tingginya risiko penyakit jantung. Bayam juga mengandung choline dan inositol, yang membantu mencegah pengerasan pembuluh darah.

Menurunkan tekanan darah tinggi
Bayam kaya akan kalium dan rendah sodium. Tingkat mineral yang seimbang ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan tekanan darah tinggi. Selain itu, folat dalam bayam juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan melemaskan pembuluh darah, dengan demikian mempertahankan kelancaran aliran darah.

Mencegah Osteoporosis
Secangkir daun bayam segar memenuhi 200% kebutukan nilai harian akan vitamin K. Vitamin ini amat penting dalam pencegahan keropos tulang. Selain itu, mineral lainnya seperti magnesium, seng, tembaga dan fosfor dalam bayam juga membantu penguatan tulang.

Mencegah Diabetes
Bayam sangat berguna bagi orang yang menderita diabetes juga. Magnesium ditemukan dalam bayam membantu untuk mencegah komplikasi yang terjadi setelah diabetes. Konsumsi rutin bayam membantu menstabilkan gula darah dan mencegah dari berfluktuasi terlalu banyak.

Mencegah Anemia
Bayam adalah sumber zat besi yang diperlukan dalam mencegah anemia. Zat besi membantu meregenerasi atau memperbanyak sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Meningkatkan kualitas penglihatan
Bayam merupakan sumber lutein, karotenoid yang dikenal membantu melindungi mata terhadap katarak. Bayam juga kaya akan vitamin A, yang membuatnya sangat bermanfaat untuk penglihatan.

Mengobati Pendarahan Gusi
Campuran bayam dan jus wortel sangat membantu dalam mengobati gusi berdarah yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dan asupan terlalu banyak gula halus.
Bayam mengandung zat makanan penting, yaitu vitamin A dan zat besi. Ada beberapa jenis bayam, yaitu bayam duri, bayam bandeng, bayam sekul, dan bayam liar. Tumbuhan dengan batang basah ini dapat tumbuh di mana-mana. Di sawah atau tegalan. Bahkan, halaman belakang rumah. Bayam dapat pula ditanam di musim kemarau ataupun hujan.
Bibit bayam berupa biji yang lembut sekali. Menanam sayur bayam ternyata tidak begitu sulit.Bayam cabutan ditanam untuk diambil sekaligus. Jika akan menanam lebih dari satu bedeng, sebaiknya penyebaran dilakukan dengan jarak tertentu, misalnya 7 sampai 10 hari. Dengan demikian, pemungutannya pun berurutan sesuai umur tanamannya.
Berikut ini gambaran sekilas mengenai penanaman bayam.
Pengolahan Tanah
Tanah dicangkul dalamnya 20-30cm. Kemudian, buat bandengan dengan lebar 100-150cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan. Di antara bandengan dibuat parit air 30cm.Lahan untuk menanam bayam sebaiknya tanah yang banyak mengandung air, subur, dan gembur. Oleh karena itu, penanaman bayam disarankan pada awalmusim hujan.
Menyebar Benih
  • Kebutuhan biji bakal benih bayam untuk bayam yang tepat jaraknya kurang lebih 100 gram per 100 meter persegi. Bisa disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayam agar populasi bayam per hektar bisa menghasilkan 30.000-60.000.
  • Sebelum benih ditaburkan, dicampur dengan abu atau pasir.
  • Bandengan yang sudah disebar benih ditutup dengan pupukkandang (3kg/m2). Kemudian, ditutup dengan jerami tipis-tipis. Jika benih sudah mulai tumbuh, jerami dibuang.
Memelihara Tanaman
  • Dalam musim kemarau, disiram air.
  • Rumput yang tumbuh dibersihkan.
  • Pemupukan pertama dilakukan 10-20 hari sesudah benih disebarkan sebanyak 25 gram urea per 10 meter persegi. Caramemupuk urea disebar rata atau dilarutkan dalam air dan disiram.
  • Pemupukan kedua dilakukan 20 hari setelah benih disebar sebanyak 25 gram urea per 10 meter persegi.
Cara Memupuk
  • Urea disebar rata, lalu dilarutkan dalam air dan disiram.
  • Seminggu setelah semai, disemprot racun hama.
Dalam waktu satu bulan, bayam sudah dapat dipetik. Tinggi bayam sekitar 15-20cm. Waktu yang paling tepat untuk panen adalah pagi atau sore hari karena suhu udara tidak terlalu panas. Jika bayam sudah siap panen, cepatlah dipetik. Jika didiamkan terlalu lama, akan menjadikan bayam alot dan kurang enak.

ANALISA
Asumsi analisa yang saya gunakan bukan satuan hektar melainkan per 1 kg bibit bayam atau sekitar 350 m2. Adapun analisa usaha tani bayam cabut secara sederhana adalah sebagai berikut:
Pengeluaran:
  1. Bibit 1Kg Rp 45.000
  2. Urea 10 Kg Rp 20.000
  3. Pupuk kandang 4 Kantong Rp100.000
  4. Tenaga kerja 6 HOK Rp 180.000
  5. Sewa lahan 25 ubin 150.000
Total pengeluaran : Rp 495.000
Pamasukan :
Dalam 25 ubin bisa dihasilakan 950 ikat bayam cabut dengan harga per ikat Rp1000 sehingga total penghasilan adalah Rp 950.000
Penghasilan:
Penghasilan budidaya bayam cabut dalam 25 ubin (350 m2) per 20 hari adalah
Rp950.000 – Rp495.000 = Rp455.000
Harga dan biaya yang saya gunakan adalah untuk daerah Banyumas dan sekitarnya, jika ingin menghitung didaerah lain tinggal mengganti angka-angkanya saja. Jika anda ingin mengetahui keuntungan maupun biaya dan harga dalam satuan ha kita tinggal mengalikan angka-angka tersebut dengan bilangan 10.000:350 = 28,57. Sebagai contoh keuntungan untuk luasan per hektar per 20 hari adalah Rp455.000 X 28,57 = Rp 12.999.000

Wednesday, October 1, 2014

BETERNAK BURUNG PUYUH

Peluang usaha yang satu ini memang cukup menggiurkan, tetapi bagi para pemula harus benar-benar diperhatikan, karena jika gagal dampak psikologisnya akan sangat besar.
Mari kita berhitung dahulu.

Analisa usaha dan hasil selama 12 bulan untuk 2000 populasi:

A. Biaya Produksi Sebelum bertelur.

    DOQ 2000 ekor :  Rp 3.000.000
    Obat dan vaksin : Rp 200.000
    Pakan BR 12 sak : Rp 2.976.000

Total biaya sampai 30 hari : Rp 6.176.000

B. Biaya Prouksi sampai 360 hari

    Pakan Layer : 44.884.000
    Obat dan vaksin : Rp 1.038.000

Total Biaya 30 – 360 hari : Rp 54.960.000

C. Hasil Produksi Telur dalam Satu Periode Pemeliharaan

424.377 butir x Rp 175 : Rp 74.265.975

Total Penjualan Telur : Rp 74.265.975

Total Biaya 0 hari sampai 360 hari : 52.098.000

Hasil Produksi telur : Rp 74.265.975

Keuntungan satu tahun : 22.167.975


"Hasil ini tergantung harga dari mulai Pakan,Listrik, dan harga telur sekarang, ini prediksi terrendahnya"
Hasilnya bisa lebih besar jika harga telurnya tinggi

KANDANG

Ada beberapa tahapan dalam budidaya burung puyuh. Masing-masing tahapan idealnya memerlukan persiapan kandang yang sesuai, yaitu :
  • Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.
  • Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
  • Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
Jenis kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Sebaiknya kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (ukuran ini cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
  • Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)
Lokasi
  1. Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
  2. Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran
  3. Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit
  4. Bukan merupakan daerah sering banjir
  5. Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
 
Desain (batere)
Kandang puyuh petelur ini berbahan kayu atau besi dan dinding serta alas dari kawat ram. Mempunyai kelebihan yang menjadi andalan yaitu model alas slorok (bahasa jawa) artinya alas kandang dan tempat kotoran burung dapat di tarik dan dipasang kembali. Menurut saya model kandang ini sangat menarik, selain praktis juga sistematis, cocok untuk peternak puyuh yang memiliki lahan terbatas.Saya yakin hanya dengan melihat foto model kandangnya, para pembaca akan dapat dengan mudah meniru untuk membuatnya.
Kandang baterai untuk ternak burung puyuh tersebut mempunyai ukuran standar yakni:
panjang : 120 cm
lebar dalam : 60 cm
tinggi : 180 cm
Jika para peternak ingin membuat kandang yang lebih besar maka tinggal menyesuaiakan ukurannya. Sehingga untuk ukuran kandang seperti gambar tersebut, tiap ruangan idealnya diisi 35-40 ekor burung puyuh petelur.
Patokan atau standar rumus untuk kapasitas kandang adalah [panjang x lebar] / 222, ukuran ini akan membawa kondisi yang ideal bagi kelanjutan pemeliharaan burung puyuh petelur, baik produktivitasnya, umur produktivitasnya, dan yang jelas ya kesehatannya. Biarpun akhirnya semuanya kembali pada perawatan.
Kebersihan kandang juga harus di jaga Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Kandang puyuh yang bersih adalah kandang puyuh yang relatif bebas dari penyebab penyakit puyuh, baik itu virus, bakteri, maupun jamur.
2. Kandang puyuh yang bersih adalah yang memenuhi kelayakan dihuni sebagai tempat ternak puyuh. Misalnya yang tidak memenuhi syarat, yaitu: terlalu sempit, populasi jauh melebihi dari standar muatan, gelap, pengap, lembab.
3. Kandang puyuh yang bersih adalah yang praktis dan mudah dalam membersihkan kotoran. Biasanya desain, model, atau bentuk kandang puyuh memberi ruang untuk meletakkan tampungan kotoran yang bisa dilepas, alias tidak paten / permanen.
4. Kandang puyuh yang bersih adalah yang rutin dibersihkan kotorannya. Disarankan 2x seminggu.
5. Kandang puyuh yang bersih adalah yang secara rutin disemprot desinfektan. Jadwalnya sesuai selera.
6. Kandang puyuh yang bersih ialah yang mudah menerima penerangan, baik sinar matahari maupun lampu listrik.
7. Kandang yang bersih ialah yang memang benar-benar bersih. Salah satu mempermudah pembersihan adalah rumah induknya luas, sehingga kandang teluran/layernya tidak sesak himpit-himpitan.
 BIBIT
Penyediaan bibit merupakan tahapan yang penting dalam budidaya burung puyuh. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
  1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
  2. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
  3. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
PAKAN
Masalah pakan puyuh khusus petelur memang harus memenuhi kualitas dan kuantitas pakan itu sendiri sehingga pengaruhnya sangat nyata terhadap produksi telur.
Nutrisi pakan harus mencukupi kebutuhan hidup puyuh petelur, produksi telur adalah produk akhir dari aktifitas metabolisme hidup puyuh.
Artinya: setelah terpenuhi kebutuhan hidup pokok, baru kemudian nutrisi yang ada baru dimetabolismekan untuk produksi telur.
Makanya syarat kandungan nutrisi pakan puyuh harus memenuhi sbb:
protein min 20%
lemak 5%
serat max 6%
Calsium 3 – 3.5%
Phosphor 0.5 – 0.7% dengan EM 2600-2700 kkal/kg.
Sekarang tinggal jenis bahan bakunya yang dipakai apa saja yang digunakan. hal ini lah sangat menentukan terhadap jumlah produksi telur yang dihasilkan. Tiap perusahaan menggunakan bahan baku yang berbeda-beda, makanya peternak sering gonta ganti pakan makanya produksi telurnya turun naik yaitu puyuh perlu adaptasi metabolisme pada tubuhnya terhadap pakan yang diberikan oleh pemilik ternaknya. Hal ini disebabkan setiap bahan baku pakan mempunyai nilai kecernaan (digestiblity), antinutrisi, defisiensi zat tertentu, dll.
Secara umum:
jumlah produksi dan atau besar kecil telur puyuh sangat ditentukan oleh jumlah asupan zat nutrisi (Protein,Lemak, Energi Metabolis, Air), Breed/strain, umur.
  PERAWATAN 
Setelah kita dapatkan bibit yang baik, selanjutnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah pemeliharaan puyuh, meliputi :
  • Kebersihan/Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
  • Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
  • Pemberian Pakan
Pemberian pakan merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan beternak burung puyuh dengan hasil yang maksimal. Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematukmatuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan diberikan terus-menerus.
  • Pemberian Vaksinasi
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral).

  1. Langkah ke-enam ( HAMA DAN PENYAKIT )
Seperti usaha pada umumnya, budidaya burung puyuh ini mengalami beberapa hambatan, umumnya serangan hama maupun penyakit. Untuk pencegahan ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis hama ataupun penyakit yang sering menyerang unggas ini.
1. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yangspesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
  • menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang
  • pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:
menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayoco
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
7. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami
gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
8. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.
  MEMAKSIMALKAN 
Cara memaksimalkan produktivitas puyuh dalam bertelur. Yang berarti meningkatkan produktivitas untuk yang belum maksimal.
1.   Perlu dipahami masalah DOQ bibit puyuh petelur. Bisa jadi kemampuan maksimalnya mungkin berbeda-beda antara produk satu dengan yang lainnya, tergantung bagaimana kualitasnya. Walaupun mungkin ada standarnya secara umum.
  1. Intensifitas pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur.
    Intinya, perawatan pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh ini ikut menentukan maksimalnya sejauh bagaimana nantinya pada saat dewasa.
    Salah satu contoh standar pemberian pakan stater (quail stater) sebagaimana yang disampaikan penyuluh dari PT adalah 6 sak BR stater untuk populasi 1000 ekor bibit puyuh.
  2. Setelah masa umuran dewasa, dimana burung puyuh sudah naik kandang teluran, pada masa awal naik kandang (kami memilih umur 25 hari), jaga standar jatah pakan untuk per-ekor per-hari. Bahkan pada masa ini, istilah jawa-nya diumbar saja untuk memenuhi nutrisi masa pertumbuhan.
    Diumbarpun tidak usah khawatir akan habis berapapun. Burung puyuh saya kira tidak akan makan di luar kebutuhannya.
  3. Perhatikan per-kandang-an dan lingkungan rumah induk, mulai dari penerangan sampai sirkulasi udara.
    Untuk hal ini, bahan atap sepertinya ikut berpengaruh juga. Walaupun masih dalam tahap praduga karena beberapa kasus yang sama, yang baik adalah beratap genting. Jika asbes, mungkin jaraknya tinggi atau di-cat / labur bagian dalamnya. Untuk ini kaitannya dengan berat telur. Walaupun faktor cuaca bisa jadi juga ikut mempengaruhi.
  4. Periksa kebersihan tempat minum. Mungkin jika memakai niple drinker, cenderung bersih
6.   Periksa apakah puyuh terserang penyakit. Baik karena virus, bakteri, maupun jamur. tujuannya untuk pencegahan penyakit ialah dengan vaksinasi.
7.   Menjaga sanitasi kandang. Diantaranya dengan penyemprotan desinfektan.

  1. Memberikan asupan vitamin, suplemen, dll semacamnya. Alternatifnya juga untuk menjaga stamina. Selain itu, dalam rangka menjaga stamina, pemberian gula sepertinya juga penting. Ukurannya 1 sendok makan untuk 10 liter air. Tentu tidak setiap hari. Biasa dianjurkan pada masa pancaroba.
  2. Memperhatikan kualitas pakan puyuh baik stater maupun layer.