Translate

Monday, September 29, 2014

Awal dari Pembibitan Jagung


Pembibitan Jagung

1) Persyaratan Benih Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat. Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi.Tetapi jagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapat digunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah terbatas. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: Hibrida C 1, Hibrida C 2, Hibrida Pioneer 1, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga, Wiyasa, Arjuna, kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi, Bogor Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula. Selain itu, jenis-jenis unggul yang belum lama dikembangkan adalah: CPI-2, BISI-1, BISI-2, P-3, P-4, P-5, C-3, Semar 1 dan Semar 2 (semuanya jenis Hibrida).

2) Penyiapan Benih Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol dipetik pada saat lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan dan disimpan di tempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji yang terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar.

3) Pemindahan Benih Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida seperti Benlate, terutama apabila diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik seperti Furadan 3 G.

Friday, September 26, 2014

UANG MENGALIR DARI MENANAM BAMBU

Siapa yang tidak tau bambu (Awi bahasa Sunda), pohon ini ibaratnya mati satu tumbuh seribu..........(Kalo tanamannya banyak) Pohon ini tidak usah terlalu banyak perawatan.
Kita lihat Negara cina adalah penghasil bambu terbesar didunia dan tanaman ini sangat menjanjikan,
Tanaman bambu memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa depan, ditengah perhatian dunia yang lebih, terhadap perubahan iklim dan perlindungan hutan.

Bambu adalah tanaman sumber penghasil kayu yang dapat tumbuh dengan cepat di bumi. Dan merupakan tanaman pengganti kayu dari hutan tropis yang saat ini sudah sangat berkurang akibat dari permintaan yang sangat besar dari industri, oleh karena itu perhatian terhadap produksi bambu mulai meningkat di semua benua baik Asia, Afrika, maupun Amerika.

Bagaimanapun juga permintaan bambu secara global tumbuh lebih cepat dari tingkat ketersediaannya. Sehingga peluang bisnis perkebunan bambu masih sangat besar dan terbuka.

Dari waktu ke waktu bambu selalu dapat membuktikan sebagai bahan baku yang dapat diandalkan dalam berbagai aplikasi praktis. Di abad 21 ini bambu akan terus menjadi komoditas industri yang semakin berharga. Kita berharap akan semakin sering menemukan lebih banyak produk berbahan baku bambu di pasaran dan juga furniture dari bambu di rumah kita. 

Bambu, rumput yang yang memiliki sifat kayu

Meskipun bambu adalah tanaman kayu, secara teknis bambu merupakan bagian dari keluarga Gramineae yang meliputi 75 genus dan 1.250 spesies bambu. Dari bambu varietas herbaceous yang memiliki ketinggian kurang lebih 20 cm sampai dengan bambu tropical giant yang memiliki ketinggian hingga 30 meter dan dengan diameter 30 cm pada bagian tengah hingga pangkal batang. Di daerah tropis maupun sub tropis tanaman bambu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan baik.

Pertumbuhan bambu sangat berbeda, dengan pohon biasa yang memiliki poros sebagai pusat pertumbuhan dan pertumbuhan sekunder. Sedangkan bambu tangkainya tumbuh dari bawah tanah dan tidak memiliki poros sebagai pusat pertumbuhan serta tidak ada pertumbuhan sekunder. Sehingga pertambahan umur tidak dapat diukur dengan pertambahan diameter. Pertumbuhan tanaman dari masa muda ke dewasa menunjukan pola tunas baru tumbuh dengan meningkatkan garis tengah dan makin tinggi. Tunas yang baru muncul umumnya akan mencapai tinggi maksimal pada usia 3 sampai 4 bulan. 

Pertumbuhan yang cepat dan memiliki hasil yang tinggi 

Bambu merupakan tanaman yang mampu meregenerasi dirinya sendiri secara alami. Saat tangkai bambu dipanen, maka tunas baru akan muncul dan menggantikanya dalam waktu beberapa bulan. Jika di bandingkan dengan pohon yang hanya dapat dipanen dengan rotasi beberapa tahun, bambu dapat dipanen secara rutin pertahun. Pertumbuhan bambu yang cepat berarti menjamin kelangsungan untuk memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan.

Tergantung dari jenisnya, perkebunan bambu dapat produktif lebih dari 50 tahun. Panen perdana tanaman bambu di perkebunan biasanya dimulai pada usia setelah 5-7 tahun. Proses pemanenan dapat dilakukan dengan peralatan yang cukup sederhana dan murah. Seperti gergaji tangan, dan peralatan sederhana lainnya yang sering di butuhkan.

Di perkebunan, bambu akan menghasilkan biomass yang dapat mendukung untuk memelihara lingkungan yang hijau. Perkebunan bambu seluas 1.000 hektar dapat menghasilkan kira-kira 30 ribu ton sumber penghasil kayu. 

Penggunaan Bambu secara tradisional dan industri 

Bambu adalah material yang serbaguna. Setiap jenis memiliki ciri fisik dan kandungan kimia yang cocok dengan tujuan ahirnya. Ada jenis bambu yang (1) memiliki kandungan selulosa yang tinggi (2) serabut yang panjang (3) rendah lignin (4) tumbuh dengan cepat dan menghasilkan biomas yang maksimal (5) ideal untuk pembuatan bubur kertas, seperti jenis bambu Bambusa Arundinacea, Dendrocalamus strictus, Bambusa vulgaris, Bambusa tulda, D hamiltonii, Dendrocalamus Longispatus, and Melocana baccifera. Spesies diatas sangat efektif untuk digunakan sebagai bahan mentah untuk industri Pulp & Paper.

1700 tahun yang lalu China memulai pembuatan kertas dari bambu. Sampai dengan hari ini bubur kertas merupakan produk utama bambu. Dengan jutaan bambu yang digunakan setiap tahunnya untuk tujuan yang khusus. Bambu juga digunakan secara tradisional untuk pembuatan rumah sederhana dengan biaya rendah, jembatan dan kerajinan tangan.

Dari sudut pandang industri, bambu sangat mempesona karena merupakan material lunak tapi sangat kuat untuk digunakan dalam aplikasi konstruksi modern. Kepadatan bambu sebanding dengan kayu keras dan kekuatannya melebihi baja. Saat ini tengah dikembangkan cara baru untuk mengolah serat bambu untuk pembuatan aplikasi standar yang modern.

Bambu lapis dan triplek dari bambu saat ini lebih sering digunakan untuk bahan pembuatan perabot rumah tangga. Bambu parquet juga merupakan salah satu produk dengan prospek yang sangat besar, selain itu partikelboard dan fiberboard dari bambu juga sangat menarik.

Tunas muda atau rebung bambu merupakan sumber makanan yang enak dan kaya serat. Permintaan yang tinggi akan rebung segar di temukan pada masakan asia. 

Pasar Bambu

Pasar Bambu sangat besar dan terus meningkat dengan cepat. Menyebarnya tingkat kesadaran akan perlunya pelestarian lingkungan dan peraturan yang keras yang mengatur mengenai eksploitasi sumber penghasil kayu menjadi dasar pengembangan pasar bambu. Permintaan akan bambu lebih dari sebelumnya karena ini adalah sumber pengganti kayu yang baik dan salah satu cara untuk menghemat hutan hujan. Eropa dan Amerika mengimpor produk-produk bambu dari Asia, seperti tusuk gigi, tusuk sate. Dan produk dengan nilai yang lebih seperti lantai bambu, kertas, tekstil, perabot rumah tangga, barang-barang kerajinan tangan. Di industri makanan rebung merupakan bisnis bernilai jutaan dolar, rebung di produksi untuk ekspor di Cina, Thailand, Taiwan. Mereka menjualnya dalam keadaan masih segar ataupun yang sudah di kemas di dalam kaleng dan kadang-kadang juga mengkombinasinya dengan kuah ataupun pedas.

Penelitian dan pengembangan

TPengembangan industri bambu memerlukan persediaan material mentah secara berkelanjutan, sehingga di butuhkan manajemen yang dapat menjamin ketersediaan bahan di masa yang akan datang. Sampai sejauh ini sumber penghasil utama kebutuhan bahan mentah bambu untuk industri masih di suplai dari hutan-hutan bambu alami. Di banyak kasus, hutan bambu alami hanya mampu menghasilkan 2-6 ton perhektar dengan jenis yang heterogen, dan ini hanya kira-kira 20 % dari yang dihasilkan di perkebunan bambu.

Tidak adanya manajemen bambu yang baik membuat proses pemanenan bambu di hutan dilakukan dengan cara menebang habis seluruh tanaman, praktek ini sangat tidak ekologis dan merupakan pemborosan karena banyak batang bambu yang semestinya belum dapat di manfaatkan. Batang bambu yang masih muda mungkin hanya akan di manfaatkan pada bagian pangkalnya saja seperti untuk kerajinan sedangkan sebagian lainnya hanya akan berakhir menjadi kayu bakar atau bahkan hanya akan terbuang sia-sia. Oleh karena itu manajemen sangat diperlukan untuk dapat menghindari pemborosan yang tidak perlu dan mencegah kerusakan lingkungan.

Hutan bambu alami yang memiliki jenis bambu yang bermacam-macam bagaimanapun juga memang tidak mudah untuk diatur. Sedangkan manajemen bambu hanya dapat di capai dengan jalan tebang pilih, akan tetapi cara ini memang tidak mudah untuk dilaksanakan dan membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan cara tebang habis seluruh tanaman. Di sini manjemen dianggap membutuhkan banyak biaya ekstra. Namun faktor biaya tersebut sebenarnya sangat rendah jika dibandingkan dengan efek kerusakan lingkungan yang di timbulkan dari kerusakan hutan hingga hilangnya material yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Karena ketiadaan manajemen bambu yang baik, negara-negara seperti India, Bangladesh membutuhkan jutaan hektar untuk penanaman bambu guna mencukupi permintaan industri terutama untuk industri pulp & paper. Penyebab itu semua karena tidak adanya manajemen penebangan serta tidak diikuti dengan reboisasi. Hal yang sama juga terjadi di Cina karena eksploitasi yang besar-besaran. Bahkan salah satu perusahan yang memproduksi produk dari bambu terpaksa berhenti karena ketiadaan sumber bahan baku di dekatnya.

Solusi dari masalah di atas ialah perlunya pengaturan perkebunan bambu, ada sebuah keuntungan besar sebenarnya yaitu bambu dapat tumbuh dengan baik di banyak area dengan iklim yang berbeda, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. 

Perkebunan

Hasil dari hutan bambu alami sebenarnya sangat rendah jika dibandingkan dengan perkebunan bambu yang telah di atur dengan baik. Perkebunan yang telah di manajemen dapat menghasilkan 5 kali lebih banyak daripada hutan bambu alami. Jika dipukul rata setiap hektar hutan bambu alami hanya akan menghasilkan 4 ton pertahun untuk setiap hektarnya. Sedangkan di perkebunan bambu hasil rata-rata setiap tahunnya dapat mencapai 20 hingga 36 ton per hektar. Produksi bambu sebenarnya dapat di tingkatkan jika pendekatan sistematis silvikultural diterapkan, tetapi hal ini jarang di terapkan di daerah tropis dimana bambu dapat tumbuh subur dengan mudah. Manajemen perkebunan bambu yang bagus dapat menjamin keberlangsungan pasokan untuk produk sejenis yang spesifik. Dengan manajemen yang bagus kita dapat memperoleh tanaman dengan karakteristik yang kita inginkan. Banyak pilihan yang dalam menggunakan bambu tergantung dari keunikan yang ada pada tangkainya. Langkah pertama yang penting dilakukan untuk mengatur perkebunan adalah memilih spesies yang sesuai anatomi, kandungan kimia dan kekayaan mekanis lainnya. 

Bisnis menumbuhkan bambu

Bambu adalah kayu di masa yang akan datang. Peningkatan permintaan bahan mentah oleh industri bambu adalah sebuah tanda jika uang dapat di hasilkan dari bisnis pengembangbiakan bambu.

Biaya untuk membuat perkebunan yang baru tergantung dari biaya tenaga kerja, persiapan tanah, fertilizer, pengairan, dan tanaman. Biayanya hampir sama dengan membuat perkebunan kayu. Akan tetapi ada perbedaan yang sangat besar pada periode pengembalian modal, kayu membutuhkan waktu yang lebih lama dari perkebunan bambu. Investasi pada perkebunan bambu akan kembali hanya dalam waktu kurang lebih 10 tahun. Dan karena alasan tersebutlah maka perkebunan bambu menghasilkan keuntungan yang lebih cepat dari pada kayu. Perkebunan bambu akan menjadi sangat menguntungkan setelah 5 tahun.

Untuk dapat dipanen setiap tahun hanya perlu mempertimbangkan tingkat kekakuan batang yang telah dewasa saja. Selain itu kita cukup menanam bambu sekali saja dan akan dapat di panen sampai dengan 50 tahun. Sedangkan kayu umumnya setelah di panen kita perlu menanam lagi dan tentu membutuhkan biaya dan waktu yang lebih lama lagi. Selain dapat tumbuh lebih cepat, bambu juga menyerap air lebih tinggi serta dapat mencegah erosi. Maka dari itu selain lebih menguntungkan secara ekonomi, bambu juga lebih menguntungkan dari segi ekologi. Keuntungan lain yang sangat penting adalah selain memproduksi biomass yang sangat tinggi, bambu juga sangat efisien sebagai penghasil pulp. Bambu mampu menghasilkan pulp 7 kali lebih banyak dibandingkan dengan kayu untuk setiap hektarnya. 

Thursday, September 25, 2014

PENGHASILAN DARI BUDIDAYA BUAH PINANG

Siapa yang tidak kenal pinang, Pohon pinang sangat terkenal diIndonesia apalagi kalau sudah HUT RI 17 Agustus banyak melaksanakan perlombaan Panjat Pinang. Pinang banyak sekali manfa'atnya Selain Buahnya,akarnya Batangnya dan daunnya.
Berikut beberapa manfaat buah pinang :
1. Mengobati luka kulit. Caranya, daging buah pinang yang masih muda ditumbuk hingga halus, lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka.

2. Biji pinang muda digunakan kaum wanita untuk mengecilkan rahim setelah melahirkan. Caranya masak buah pinang muda lalu airnya diminum hingga rahim kembali ke bentuk normal.

3. Untuk mengobati rabun mata. Cukup dengan langsung dikunyah dan airnya ditelan.

4. Meningkatkan gairah seks kaum pria. Khasiat ini di ketahui karena di dalam pinang terkandung arekolin. 

5. Anak penderita cacingan. Caranya, rebuslah biji pinang muda hingga mendidih. Airnya kemudian dibiarkan hingga dingin lalu disaring. Air ini lalu diminumkan pada anak penderita cacingan.

6. Air rebusan biji pinang juga digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, bisul, kudis dan mencret.

Sebagai tanaman yang masuk ke dalam famili arecaceae atau palmae, budidaya pinang cukup mudah. Tanaman ini dapat dibudidayakan dari buahnya yang sudah tua. Kendati mudah, budidaya pinang harus memperhatikan beberapa hal, seperti kondisi lahan, curah hujan, dan tingkat kelembapan.
Budidaya pinang hampir sama dengan budidaya kelapa. Pasalnya, kedua tanaman ini termasuk dalam famili arecaceae atau palmae (palem-paleman). Sama halnya kelapa, budidaya pinang juga berasal dari buah.
Namun, kriteria buah yang bisa dijadikan bibit harus yang sudah tua dan dalam kondisi bagus. Cara menyemai buah tersebut cukup ditaruh di dalam kantong plastik atau polybag.
Lamanya penyemaian memerlukan waktu 18 sampai 30 bulan. Saat itu, bibit sudah tumbuh dengan lima sampai tujuh helai daun. Abu Umar, pemilik UD Mitra Sukses Sejati asal Cilegon, Banten bilang, bibit berusia 18 – 30 bulan itu sudah bisa ditanam di tanah.
Bila ditanam di areal perkebunan yang masih banyak terdapat babi hutan, tanaman ini harus benar-benar dijaga. Setidaknya, selama tanaman pinang berusia tiga bulan pertama sejak ditanam.
“Soalnya, pohon pinang muda memiliki akar yang manis bagi babi. Jadi, babi suka merusak dan mematahkan pinang untuk mendapatkan akarnya,” kata Umar.
Untuk melindungi dari serangan babi, petani dapat memagari lahan dengan bambu yang panjang. Bagian bawah pagar harus dibikin agak rapat supaya babi tidak bisa masuk ke perkebunan. “Babi bisa mengorek tanah ketika mencoba masuk ke dalam lahan,” jelasnya.
Setelah diameter batang mencapai ukuran 1,5 meter (m) hingga 2 m atau setelah tiga bulan, tidak perlu lagi perawatan khusus.
Salah satu yang membudidayakan  Abu Umar pemilik UD Mitra Sukses Sejati asal Cilegon, Banten. Ia mengatakan, permintaan buah pinang sangat tinggi. Menurut Umar, sejak tahun 1990-an, budidaya buah pinang memang sudah ramai. Dirinya, berkesempatan untuk memulai budidaya pinang sejak tahun 2000. 
Hingga sekarang, ia hanya menjual pinang untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Permintaan paling banyak berasal dari Jakarta dan Bekasi. Meskipun, Umar sejatinya tahun persis bahwa permintaan dari beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura juga cukup tinggi. 
Hanya, urusan ekspor harus berurusan birokrasi yang cukup sulit, ia pun memutuskan menjual pinang hasil budidaya kebunnya di dalam negeri saja. Jenis pinang yang ia jual adalah pinang merah. Dari satu jenis itu, dia bisa menghasilkan tiga varian pinang untuk diperjual belikan. 
Varian pertama yang paling banyak diminati yakni pinang kering iris koin. Harga untuk varian ini Rp 21.000 per kilogram. Sementara, varian lainnya hanya diproduksi jika ada permintaan, mengingat harganya yang murah seperti pinang utuh atau biji yang dijual seharga Rp 7.000 per kg dan pinang belah berkisar Rp 14.000-Rp 15.000 per kg. 
Umar menceritakan, budidaya pinang tumbuh di atas lahan seluas 20 hektare (ha). Buah pinang baru itu bisa dipanen setelah tiga tahun masa tanam. Namun, Umar memilih strategi menanam dengan sistem bergulir. 
Dengan begitu, Umar bisa memanen pinang sebanyak tiga kali dalam sebulan. Dalam sekali panen, ia bisa mendapat hasil minimal 20 ton. Bahkan, hasilnya bisa berlebih hingga total 100 ton sebulan. Dari jenis pinang, iris koin sangat produktif berbuah. 
Total dari hasil penjualan pinang , Umar mengaku bisa meraup omzet Rp 400 juta sebulan. Dari jumlah itu, laba bersih yang ia raih 5% - 10%. 
Untuk memulai bisnis ini, Umar menyarankan agar pebisnis tak tanggung-tanggung dalam mengeluarkan modal. Jika modal yang dikeluarkan kecil, susah mendapat untung yang banyak dari bisnis jual-beli pinang ini. Selain itu, sasaran pasar buah pinang juga harus dicari dulu, apakah pasar dalam negeri atau luar negeri. 

Thursday, September 11, 2014

UANG DARI MENANAM JAHE MERAH

Jahe Merah merupakan tanaman yang dikategorikan mudah ditanam didaerah iklim tropis seperti diIndonesia ini.Pada pembahasan sebelumnya sudah saya coba bahas tentang tanaman ini. Seperti yang kita ketahui bersama sebenarnya orang indonesia itu seharusnya jadi orang kaya semua karena kita hidup dinegara Kaya akan segala macam hasil bumi yang berlimpah tinggal kita MAU atau TIDAK MAU mengolahnya jadi kekayaan.
Kita bebicara skala kecil dahulu, ketika kita bingung dengan susah dan terbatasnya lapangan kerja seharusnya kita jeli dengan sumber daya alam kita yang berlimpah ruah, disa'at itulah kita mengatasinya dengan menciptakan lapangan kerja sendiri diantaranya kita manfa'atkan tanah air kita yang subur makmur gemah ripah loh jinawi......katanya. Coba kita pelajari barang apa yang sekarang tidak laku kita jual...???
Baik dengan pemahaman kecil tersebut kita coba kali ini berhitung untuk menanam Jahe Merah. 
Analisa ini saya lakukan secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 100 karung media tanam.  Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan meliputi modal awal dan biaya pemeliharaan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe.
1. Biaya yang saya keluarkan meliputi :
  • Karung                  : 100 karung x Rp. 600,-     = Rp. 60.000,-
  • Pupuk Bokashi    :                                             = Rp. 50.000,-Karena saya belum mempunyai limbah ternak sendiri, jadi terpaksa saya beli dulu kotoran ternak.
  • Bibit Jahe              :  100 karung x Rp. 1.000   Rp.100.000,-
  • Pupuk SOT dan PHEFOC                                  = Rp.250.000,-
  • Ongkos kerja : Gratis, kerjain aja dulu sendiri.  Kalaupun minta bantuan, mungkin cukup keluar uang Rp.100.000 untuk pengerjaan membuat campuran tanah dan memasukkan ke dalam karung
  • Lain-lain atau tidak terduga                         = Rp.500.000,-                                                 TOTAL Biaya yang sudah dan akan saya keluarkan  =  Rp. 960.000,-
2.  Hasil Penjualan Jahe Merah
  • Hasil penjualan : 500 kg x Rp. 6.000  =  Rp. 3.000.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 3.000.000,- – Rp. 960.000,- = Rp. 2.040.000,-
Berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 10-15 kg/karung.  Bahkan ada diantara salah seorang mitra HCS dapat mencapai produksi 20 kg/karung. Di sini, saya berandai-andai panen per karung anggap saja hanya mencapai 5 kg/karung.  Jadi perkiraan total hasil panen 100 karung x 5 kg = 500 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 – Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas tentunya.  Saya berandai lagi di sini, harga jual yang akan saya perolehanggap saja rendah yaitu Rp. 6.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
deretan karung-jahe
Parameter kelayakan usaha : B/C rasio  :  3.125, atau anggap saja jelek-jeleknya di 2.0
B/C ratio menunjukkan angka di atas 1, ini menandakan usaha budidaya jahe merah masih termasuk layak.
Demikian semoga bermanfa'at.

Thursday, September 4, 2014

MELINJO PENGHASIL UANG TAHUNAN

Selamat siang,mohon ma'af sudah lama sekali saya tidak memposting diblog ini mohon maklum ada beberapa kesibukan.
kali ini saya akan coba sedikit peluang dari Buah Melinjo. Buah ini saya rasa tidak asing lagi bagi kita orang Indonesia karena tanaman ini dimana-mana ada.
Setiap daerah mengenalnya dengan bahasa yang berbeda. Di daerah Sunda melinjo dikenal dengan nama tangkil, orang Jawa menyebutnya dengan belinjo atau melinjo, orang melayu mengenalnya sebagai tanaman bago, sedangkan orang Kamboja menyebutnya dengan khalet. Salah satu tanaman berbiji dua ini berasal dari Asia tropik, Melanesia dan Pasifik Barat.Hampir seluruh bagian tanaman melinjo, mulai dari daun, bunga, buah sampai batangnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga maupun industri.

Budidaya Tanaman Melinjo

a. Perbanyakan tanaman

  • Melinjo bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun dengan cara vegetatif. Namun biji melinjo sangat sulit dikecambahkan sehingga perbanyakan vegetatif banyak dilakukan. Cara perbanyakan vegetatif yang banyak dilakukan adalah mencangkok sambung, dan okulasi.

b. Persiapan lahan Tanaman Melinjo

  • Tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul dan batang serta kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan.
  • Persiapan lahan dilakukan menjelang atau sebelum musim hujan.

c. Pembuatan lobang tanam Tanaman Melinjo

  • Lobang tanam disiapkan 3-4 minggu sebelum bibit ditanam. 
  • Lobang tanam digali dengan ukuran 60 x60 x 75 cm.  
  • Tanah bagian atas dipisahkan dengan tanah bagian bawah.

d. Pemberian pupuk dasar Tanaman Melinjo

  • Pupuk kandang dengan takaran + 10 kg setiap lubang tanaman.

e. Penanaman Tanaman Melinjo

  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. 
  • Bibit yang akan ditanam dilepas dari polibag.  
  • Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai terlepas agar perakaran bibit tidak rusak.  
  • Penanaman dilakukan sampai batas leher akar, diusahakan akar tunggang tetap lurus.  
  • Letak akar cabang diusahakan tersebar ke segala arah.  
  • Ujung yang patah atau rusak sebaiknya dipotong.  
  • Tanah di sekitar batang dipadatkan agar tidak ada rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air.  
  • Tanaman perlu diberi penyanggah dari bambu agar tetap tumbuh tegak.

f. Perawatan Tanaman Melinjo

i. Penyiraman Tanaman Melinjo

  • Jika tidak ada hujan, penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama dua minggu setelah ditanam, selebihnya cukup sehari sekali. 
  • Setelah tanaman tumbuh, penyiraman tetap dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah.  
  • Setelah besar penyiraman tidak perlu dilakukan, sebab akar sudah cukup mendapatkan air meskipun tanah di permukaan kelihatan kering.  
  • Untuk menghindari kelebihan air selama musim hujan, dibuatkan saluran pembuangan air di sekitar tanaman.

ii. Pemberian pupuk lanjutan 

  • Selain pupuk kandang, pupuk buatan juga perlu diberikan. 
  • Pemberian dilakukan 2 kali setahun. Menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Dosis disesuaikan dengan umur tanaman. 
  • Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada lubang yang digali sedalam 10-15 cm mengelilingi lingkaran daun terluar

iii. Penyiangan Tanaman Melinjo

  • Tujuannya untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma), rerumputan liar dan tanaman merambat yang sering tumbuh di sekitar tanaman melinjo terutama ketika tanaman masih kecil (1-3 tahun). 
  • Penyiangan dapat dilakukan setiap saat.  
  • Saat penyiangan dilakukan pendangiran atau pengemburan tanah di sekeliling tanaman paling sedikit 2 kali setahun.
iv. Penyulaman Tanaman Melinjo
  • Bibit yang mati segera disulam, diganti dengan bibit baru.  
  • Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar pertumbuhan tanaman yang disulam tidak tertinggal.

v. Pemangkasan Tanaman Melinjo

  • Dilakukan agar tidak tumbuh terlalu tinggi, memudahkan dalam memungut hasil.
  • Mempermudah pengontrolan hama dan penyakit.  
  • Cabang akan semakin banyak sehingga bunga juga semakin banyak.  
  • Keseimbangan berat tanaman terjaga sehingga tanaman berasal dari cangkok atau stek yang perakarannya dangkal tidak mudah roboh.

vi. Pengendalian hama dan penyakit pada melinjo

Gejala dan serangan hama dan penyakit dapat dilihat pada tanaman yang diserang. Berdasarkan gejala yang tampak akan dapat diketahui jenis hama dan penyakit yang menyerang dan selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya. Gejala dari masing-masing jenis adalah sebagai berikut: 

  • Permukaan daun bagian atas berbintik-bintik kuning. Gejala ini disebabkan oleh serangan kutu Leopindasaphes sp., Ischuapsis sp., dan Pseudocaspis sp. Yang mengisap cairan daun. Kutu-kutu ini diberantas dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif dimefoat, seperti Perfekthion 100 UCV. 
  • Permukaan atas daun yang berbintik merah kecoklatan atau putih. Gejala ini diakibatkan oleh serangan tungau merah (Tetranichidae). Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan akarisida berbahan aktif dikofol seperti Kelthane MF atau yang berbahan aktif Femitration, seperti Agrothion.  
  • Daun layu berwarna kuning sampai kuning kemerah-merahan (merah tembaga) dan mudah rontok. Daun yang tumbuh berikutnya ukurannya menjadi lebih kecil dengan warna yang sama. Pembuluh kayu tanaman sakit tampak berwarna coklat. Penyakit ini dikenal dengan nama Layu Pembuluh Bakteri. Bakteri penyebab penyakit ini belum dapat diidentifikasi jenisnya. Penularannya melalui luka akibat alat pertanian, seperti alat pemotong. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, alat-alat yang baru saja digunakan untuk memotong tanaman yang sakit dibersihkan. Penyakit ini belum dapat diberantas dengan pestisida. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memasukkan bagian tanaman yang sakit.  
  • Anak tulang daun berwarna coklat dan helai daun disekitarnya berwarna kuning. Pada serangan lebih lanjut, helai daun berubah menjadi coklat, kelabu dan akhirnya mati. Penyakit ini disebut penyakit “Hawar Daun Bakteri” yang disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Pengendaliannya dengan membuang bagian tanaman yang sakit.Penggunaan pestisida belum bisa mengendalikannya secara efektif.  
  • Daun bercak-bercak coklat dengan pola yang bervariasi. Bercak dapat meluas sampai ¾ bagian bagian yang bercak dapat menjadi kuning lalu mati, dengan warna putih kelabu seperti terbakar. Diantara bagian yang sehat dan mati terdapat bagian berwarna coklat tua. Penyakit ini dinamakan penyakit “Hawar Daun Cendawan” yang disebabkan oleh cendawan Gloesporium sp. Penyakit ini dapat diatasi dengan fungisida berbahan aktif Mankozet seperti Dithane M-45 WP, atau dapat juga diatasi dengan fungisida yang berbahan aktif Klorotalovil misal Dacovil 75 WP dengan cara disemprotkan. 
  • Daun bercorak bulat dengan warna coklat dikelilingi warna kuning permukaan bawah daun berwarna-warna coklat dan kelihatan lebih terang. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit “Antraluosa” yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida berbahan aktif Karbendazim dan Mankozeb, seperti Delsene M X 200, atau dengan fungisida berbahan aktif Prokloraz misal Sportek 450 cc. 
Beberapa hama di atas umumnya tidak menimbulkan banyak kerusakan. Hanya Pseudolacaspis sp. yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau mengurangi hasil. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh populasi hama-hama itu masih dapat dikendalikan oleh musuh alaminya seperti kembang, Coccinelidae, berbagai jenis semut pemangsa (Formicidae) dan berbagai jenis laba-laba (Arachnida).
Sementara itu penyakit yang dianggap penting adalah penyakit “Layu Pembuluh Bakteri” penyakit ini dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman atau mungkin juga bisa mematikannya. Penyakit lain seperti Hawar Daun Bakteri dan Hawar Daun Cendawan perlu juga diperhatikan. Penyakit ini bisa mengurangi hasil secara tidak langsung.

Dalam kenyataan sehari-hari, hama dan penyakit di atas kurang mendapat perhatian yang serius dari petani. Hal ini mungkin disebabkan oleh serangan yang belum jelas atau merugikan. Pada suatu saat nanti mungkin serangan hama dan penyakit ini akan kelihatan jelas apabila melinjo telah diusahakan secara monokultur dalam areal yang luas.

g. Panen dan pasca panen Tanaman Melinjo

i. Panen Tanaman Melinjo

  • Hasil panen melinjo berupa buah, bunga dan daun. 
  • Buah melinjo dapat diolah menjadi tangkil, bahan baku “emping”. Buah melinjo untuk emping harus di panen apabila sudah cukup umur. Biji yang muda akan mengurangi mutu emping.  
  • Bunga dan daun yang dikenal dengan nama Kroto So yang umumnya dikonsumsi sebagai sayuran. Panen bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja.  
  • Untuk mendapatkan buah yang baik dan banyak, bunga atau daun melinjo sebaiknya tidak di panen sebab akan menurunkan produksi buah.  
  • Pohon melinjo dapat dipanen setelah berumur 5 sampai 6 tahun.  
  • Masa buah melinjo terjadi 2 kali dalam setahun. Dikenal dengan panen besar (bulan Mei-Juli) dan panen kecil (bulan Oktober-Desember).

ii. Cara panen Tanaman Melinjo

  • Pemanenan dapat dilakukan dengan memanjat pohonnya, atau menggunakan galah atau tangga. Pemanenan sangat dianjurkan menggunakan tangga karena beresiko kecil. 
  • Panen dilakukan dengan memetik buah kemudian dikumpulkan dalam wadah (keranjang).  
  • Hasil pemetikan merupakan campuran melinjo tua dan melinjo muda.  
  • Sebagai tambahan dapat juga sekaligus dipanen bunga dan daun melinjo.

iii. Pasca panen Tanaman Melinjo

  • Langkah awal setelah panen adalah sortasi atau pemilihan buah. 
  • Buah melinjo tua dipisahkan dari yang muda demikian pula daun dan bunganya. Buah tua berwarna merah dan berbiji keras. Buah muda berwarna hijau dan biji lunak. 
  • Hasil panen melinjo dijual sebagai sayuran dan bahan baku pembuatan emping. 
Uraian berikut mengenai seluk beluk produk olahan melinjo yaitu emping, meliputi jenis-jenis kualitas, cara pembuatan, pengemasan dan penyimpanan.

Jenis-jenis emping 

  • Emping yang dijual di pasaran ada bermacam-macam ukurannya yaitu: kecil, sedang dan besar. 
  • Emping ukuran kecil dikenal dengan nama ‘Emping Geprek’. Emping ini dibuat dari satu biji melinjo untuk satu buah emping.  
  • Emping ukuran sedang dibuat dari beberapa biji melinjo yang dipipihkan dan satukan.  
  • Emping ukuran paling besar dibuat dari dua puluh sampai tiga puluh biji melinjo yandg dipipihkan dan disatukan.

Kualitas emping

Faktor yang dapat membedakan kualitas emping melinjo adalah perbedaan kualitas bahan baku dan perbedaan kualitas pembuatannya. Perbedaan kualitas emping terjadi karena proses pembuatan dilakukan secara manual dan sederhana. Perbedaan kualitas emping dapat diketahui dari perbedaan rasa dan penampilan fisiknya. Perbedaan ini akan mempengaruhi harga jualnya.  Beberapa kualitas emping:

  • Kualitas I: Emping yang kering disebut emping super karena terbaik kualitasnya. Ciri-ciri emping super adalah tipis dan ketebalannya merata dan relatif sama, warnanya putih kuning dan garis tengahnya seragam. Emping ini sering diekspor ke luar negeri dan termahal harganya.
  • Kualitas II: Tidak setipis emping super tetapi agak tebal, warnanya putih, garis tengahnya kurang seragam. 
  • Kualitas III: Agak tebal dan kurang merata, warnanya kuning dan garis tengahnya kurang seragam.
Prospek pemasaran melinjo
  • Melinjo mempunyai prospek pemasaran yang sangat baik, apabila telah diolah menjadi emping. Emping yang berkualitas baik atau super merupakan komoditi sektor industri kecil yang potensial dan berprospek cukup cerah dalam pengembangan ekspor non migas.

Friday, August 22, 2014

BETERNAK KAMBING

Siapa yang tidak kenal kambing....
Karena banyak pribahasa yang menggunakan kata kambing. 
untuk kali ini kita akan bahas bagaimana dan Seperti apa ternak Kambing.
cara beternak kambing yang baik adalah, kita memastikan untuk mengetahui “ras kambing” yang akan kita ternakkan, hal ini bertujuan agar kita sudah mengetahui sejak awal perilaku, keuntungan dan kerugian beternak “ras kambing” tertentu sehingga kita bisa mengoptimalkan hasil dan meminimalkan resiko. adapun ras kambing asli Indonesia adalah :
  1. Kabing Marica
  2. Kambing Samosir
  3. Kambing Muara
  4. Kambing Kosta
  5. Kambing Gembrong
  6. Kambing Benggala
  7. Kambing Kacang
  8. Kambing Etawa
Beberapa jenis kambing di Indonesia tersebar di daerah kering dan berbukit atau daerah pegunungan, kambing adalah jenis hewan yang takut air, cara beternak kambing dapat digolongkan menjadi 2 type yaitu :
  1. Kambing potong (penghasilan daging)
  2. Kambing dwi fungsi (penghasil daging dan susu)
Berdasarkan tujuan pemeliharaan, cara beternak kambing dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
  1. Kambing untuk pembibitan
  2. Kambing untuk penggemukan.
Beberapa jenis kambing yang telah dikenal oleh masyarakat umum adalah
  1. Kambing Kacang
  2. Kambing Peranakan Etawah (PE)
Kedua jenis kambing ini sudah beradaptasi dengan baik dengan kondisi tropis basah di Indonesia, namun cara beternak kambing masing-masing jenis memiliki keistimewaan. Kambing kacang mempunyai keistimewaan dibandingkan kambing PE yaitu ber anak kembar dan jarak beranak yang lebih pendek.
Produk yang bisa dijual dari ternak kambing cukup beragam. Selain daging, ada juga produk sampingan seperti kotoran kambing yang bisa dijual sebagai pupuk kandang. Susu kambing juga memiliki potensi jual. Asal tahu saja, susu kambing mengandung kadar protein dan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi. Kulit kambing juga dapat diambil untuk kebutuhan industri. Bisnis lain dari ternak kambing adalah jual beli anak kambing.
Dalam beternak kambing, setidaknya ada 5 faktor produksi yang harus diperhatikan, yakni: bibit, kandang, pakan, tenaga kerja, dan biaya kesehatan ternak. Perhitungan laba rugi ternak kambing dapat dianalisa dengan menghitung kelima faktor produksi tersebut. Secara perhitungan angka-angka bisnis ternak kambing dapat dirinci sebagai berikut:
3 kg konsentrat = 3 ons bungkil + 1 ons mineral + 2,6 kg dedak

Modal per 10 ekor kambing:
Bibit (anak kambing) = Rp 2.000.000/ 10 ekor
Kandang dan peralatannya = Rp. 3.000.000 (kandang kambing sederhana)
Pakan hijauan = Rp 60.000/ bulan
Pakan konsentrat = Rp. 120.000/ bulan
Upah tenaga kerja = Rp. 600.000/ bulan

Total pengeluaran bulan pertama= Rp. 5.780.000
Total pengeluaran 8 bulan berikutnya = 8 x 780.000 = 6.240.000
Total pengeluaran selama 9 bulan = Rp. 12.020.000

Harga jual kambing saat ini = Rp. 1.300.000 (harga minimal kambing dewasa umur 9 bulan)
Pendapatan dari penjualan kambing = 10 x Rp. 1.300.000 = Rp.13.000.000
Keuntungan yang didapat di periode I= Rp. 980.000 (hanya dari penjualan kambing dewasa)

Dari perhitungan sederhana di atas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
-Dengan memelihara 10 kambing, seorang peternak dapat memperoleh laba sebesar Rp 980.000 / 9 bulan.

-Pendapatan tersebut dihitung dengan asumsi tidak mendapatkan anak kambing dari peternakan tersebut (asumsi ini jarang berlaku, karena umumnya 1 ekor kambing betina dewasa beranak minimal 1 ekor/tahun).

-Pada periode berikutnya, modal biasanya berkurang karena biaya kandang tidak dikeluarkan lagi.

-Analisa di atas belum termasuk pendapatan dari produk lain seperti kotoran kambing dan anak kambing.

-Beberapa faktor produksi dapat diminimalisir, seperti biaya tenaga kerja (jika pekerjanya adalah Anda sendiri, maka biaya tenaga kerja dapat dihilangkan).

Ini hanya referensi usaha, bisa saja bisa lebih atau bisa kurang dari prediksi kita. itu semua kita kembalikan lagi kepada sejauh apa usaha kita dan faktor-faktor lainnya yang dominan.