Selamat sore,bagaimana khabarnya ? Sudah hampir satu bulan cuaca di daerah Ujungkulon dansekitarnya diguyur hujan dan cuaca buruk, maka untuk sementara Aktivitas mancing terhenti... kali ini coba kita cari referensi untuk ternak burung berkicau karena banyak pemirsa yang menanyakan itu (sok,yes)...
Memelihara burung kicauan sekarang
ini sudah menjadi hobby untuk sebagian orang yang ada di Indonesia. Akan tetapi
tidak banyak orang yang memanfaatkan hobby memelihara burung itu menjadi ladang
penghasilan.
Untuk anda semua yang hobby dengan
burung kicau, anda pastinay tau mengenai burung murai batu ini. Murai batu
termasuk burung pengicau yang saat ini sudah terancam akibat perburuan yang
liar. Burung murai batu termasuk pada famili Muscicapidae ataupun burung
cacing.
Burung ini penyebarannya berada di
seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan juga tersebar di sebagian
pulau Jawa. Beberapa dari para ahli menganggap ras dari Kalimantan Utara Kucica
Alis-putih sebagai spesies yang tersendiri.
Selain cocok untuk dijadikan sebagai
hewan peliharaan anda di rumah, burung murai batu ini bisa anda manfaatkan
untuk lahan bisnis yang begitu menjanjikan. Sebab burung murai batu memiliki
suara kicauan yang terdengar merdu, bermelodi, dan juga sangat bervariasi.
Ternak Burung Murai Batu
Ternak
burung murai batu telah menjadi salah satu peluang bisnis yang begitu prospek,
dikarenakan melihat permintaan pasar yang sekarang ini terus menerus semakin
meningkat, dan penangkar burung murai batu ini sampai kualahan.
Keindahan
dan kecantikan dari tampilan fisik burung imurai batu ni membuat banyak orang
tertarik memelihara burung ini. Seorang yang menjalankan usaha beternak burung
Murai Batu apabila ingin berhasil menjadi peternak murai batu yang profesional
untuk dijadikan sebagai sumber dari penghasilan, sebenarnya merupakan perkara
yang mudah. Baik itu untuk peternak yang coba coba maupun untuk peternak
pemula.
Syarat
utama agar dapat beternak burung Murai Batu yaitu harus mempunyai kemauan,
keuletan, telaten, dan juga paling tidak punya sedikit bakat. Untuk berternak
burung, banyak sekali faktor yang sangat menentukan kesuksesan yang harus anda
ketahui.
Baik
itu dalam ukuran kandang serta kebersihan kandangnya, atau bagaimana anda
memperhatikan setiap hari pada burung-burung itu sebagai pemeliharanya dan juga
pemberian pakan. Selain itu juga lingkungan atau tempat anda meletakkan burung
itu akan begitu berpengaruh.
Tujuan
utama di dalam betenak murai batu adalah menghasilkan burung murai batu dengan
jumlah banyak dan bisa mendapatkan keuntungan yang banyak.
Dengan
demikian anda harus punya kemauan yang sangat tinggi untuk dapat bersaing
dengan orang lain. Anda juga harus telaten dalam bidang ternak dengan mendalam,
dan anda juga harus mempunyai bakat tersendiri.
Berikut
ini cara beternak burung murai batu yang bisa anda terapkan di rumah.
Pemilihan
Bibit
Murai
jantan atau betina, semuanya harus punya kualitas yang baik dan harganya tidak
harus mahal. Pilihlah burung Murai Batu betina yang umurnya kurang lebih 1 atau
2 tahun.
Yang
mana usia ini termasuk usia paling ideal untuk burung Murai Batu dalam
ber-reproduksi. Keadaan kesehatan burung betina sebaiknya terjaga kenudian
pastikan burung itu tidak terlalu kurus.
Untuk
pemilihan burung jantan serupa waktu memilih induk betina. Pilihlah induk
jantan yang juga tidak takut pada manusia dan punya mental yang cukup bagus.
Pejantan
paling tidak berusia minimal 2 tahun juga sudah cukup matang guna melakukan
perkawinan. Dianjurkan Murai Batu Jantan terbebas dari cacat fisik, entah itu
di bagian kepala, kaki, bagian sayap maupun bagian tubuh lainnya.
Persiapan
Kandang
Dalam
ternak burung muai batu ini cara pertama yang sebaiknya dilakukan yaitu
menyiapkan kandang. Pastinya kandang yang sesuai prosedur serta pengalaman
peternak.
Dalam
ternak burung Murai Batu tentu saja anda memerlukan kandang burung. Yang mana
kandang burung itu didesain menggunakan ukuran yang lumayan luas.
Sebaiknya
jangan terlalu sempit dan punya sikulasi udara yang baik. Sedangkan untuk
penempatan kandangnya, dianjurkan diletakkan pada tempat yang aman dan jauh
dari jangkauan anak-anak.
Sebaiknya
jauhkan juga dari kebisingan dan memiliki sirkulasi udara segar yang baik.
Untuk kandang burung murai batu juga sebaiknya terkena cahaya matahari yang pas
saat pagi hari untuk memperoleh vitamin D.
Serta
sebaiknya memiliki tempat teduhan pada saat sinar matahari sudah terasa panas
untuk burung Murai Batu.
Kebersihan
Sangkar Murai Batu
Merawat
kandang murai batu agar tetap bersih termasuk faktor terpenting untuk
keberhasilan dalam ternak burung murai batu. Jika kebersihan kandangnya
terjaga, tentu bisa meminimalisir bibit penyakit.
Dengan
sangkar burung yang bersih, burung murai batu akan merasa semakin nyaman,
sehingga bisa terhindar dari stress yang merupakan penyebab penyakit dalam
murai batu.
Membersihkan
wadah pakan serta minum tiap harinya. Saat pagi hari, pakan serta air minum
harus diganti dengan yang baru. Sisa dari air minum atau makanan yang belum
habis sebaiknya dibuang.
Dalam
satu minggu sekali, pada sangkar dibersihkan dengan keseluruhan. Sesudah
kotoran dibuang, sangkar dapat dicuci kemudian disterilkan dengan disinfektan
atu demgan obat antikuman. Setelah itu keringkan di bawah cahaya matahari.
Pakan Murai
Batu
Pakan
termasuk salah satu faktor paling penting dalam ternak burung murai batu. Murai
batu perlu nutrisi yang cukup dalam menunjang aktivitas serta produktivitasnya.
Supaya
nutrisi bisa terpenuhi, murai batu harus sealu diberikan pakan segar serta
bervariasi. Memberikan vitamin untuk burung murai batu juga dibutuhkan.
Pakan burung murai batu dapat
dengan pakan alami, pakan buatan, atau makanan campuran antara pakan buatan
serta pakan yang alami. Pemberian pakan tambahan juga dibutuhkan supaya
mendongkrak pertumbuhan.
Selain
itu juga untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari burung murai batu. Pada
umumnya pakan tambahan yang bisa anda berikan berupa jangkrik, ulat hongkong,
orong-orong, cacing ataupun belalang.
Perkembangbiakan
Murai Batu
Menaruh
calon induk betina pada kandang. Betina yang ditaruh dalam kandang harus
berumur kurang lebih 1 tahun atau telah siap dikawinkan.
Lalu,
masukanlah 2 ekor betina kemudian biarkan kurang lebih 2 minggu guna
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sesudah itu masukan burung murai batu
jantan serta kandangnya ke dalam kandang betina.
Tujuannya
untuk mencegah penyerangan burung murai batu jantan pada 2 ekor betina itu.
Sehingga harus beradaptasi dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
Tunggulah
burung betina sampai birahi. Pada umumnya burung betina akan bersiul-siul lalu
mendekati sangkar murai batu jantan. Pada saat burung jantan serta betina telah
saling berdekatan, saat ini waktu yang tepat guna melepas murai batu jantan
dari sangkarnya.
Perawatan
Anak Burung
Anak burung yang
umurnya 7 sampai dengan 14 Hari dapat diberi makan dengan campuran voer bersama
kroto yang dibuat encer. Pemberian makan dapat anda lakukan 1 jam sekali.
Sesudah
umurnya 15 hari, umumnya mereka sudah mulai dapat makan kroto dengan
sendirinya. Ada yang memakai pelet lele untuk makanan untuk murai batu.
Makanan
itu juga tidak bermasalah, tidak akan menjadikan bulu murai jadi rontok. Pada
saat murai batu sedang menetas sebaiknya anda mencermati prilaku induk dari
murai batu.
Apabila
induk dapat memberikan pakan dengan baik, sebaiknya kita harus menambahkan
pakan berupa serangga. Misalnya seperti jangkrik dan juga kroto. Supaya gizinya
terpenuhi dalam anakan murau batu.
Memandikan
Murai Batu
Murai
batu juga harus sering dimandikan agar kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu
dapat terjaga. Selain itu, memandikan murai batu juga mempercepat proses
pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.