Translate

Monday, June 6, 2016

CARA MENGOLAH CANGKALENG / KOLANG-KALING

Kolang-kaling (buah atap) adalah nama cemilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Kolang kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes ini, dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah. Untuk membuat kolang-kaling, para pengusaha kolang kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan. Kolang-kaling memiliki kadar air sangat tinggi, hingga mencapai 93,8% dalam setiap 100 gram-nya. Kolang kaling juga mengandung 0,69 gram protein, empat gram karbohidrat, serta kadar abu sekitar satu gram dan serat kasar 0,95 gram.
Asal muasal Kolang Kaling 
Pohon aren atau enau (Arengan Pinnata) merupakan pohon yang menghasilkan bahan-bahan industri. Hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan karena nilai ekonomi.
Tanaman aren di Indonesia banyak terdapat hampir di seluruh nusantara tanaman ini sudah lama dikenal masyarakat luas. Tanaman Aren dapat diandalkan sebagai salah satu sumber devisa negara dan meningkatkan nilai ekonomi. Tanaman aren bermanfaat juga untuk pengawetan sumber daya alam ( tanah) dan kelestarian lingkungan hidup.

Di berbagai daerah di Indonesia nama tanaman aren bermacam-macam, yakni anau dan bakjuk di Aceh, onau di Minangkabau, onao di Toraja. Honau di Bali dan kawung di Jawa Barat.
    Semua bagian dari pohon aren ternyata banyak fungsinya, antara lain :
Akar aren dapat digunakan untuk bahan kerajinan tangan.
Daun muda atau sanurnya untuk pembungkus atau pengganti kertas rokok.
Batangnya digunakan untuk berbagai macam peralatan bangunan.
Air nira digunakan untuk bahan pembuatan gula merah atau cuka.
Lidinya digunakan untuk membuat sapu.
Pohon aren dapat berbuah , buahnya bergelantung di pohonnya. Bentuk buahnya bulat atau lonjong dengan ujungnya ke dalam. Jika buah aren yang belum terlalu matang dipotong akan terlihat bijinya yang kenyal berwarna bening. Pada saat buah masih muda dengan kulit luarnya berwarna hijau, biji aren mempunyai tekstur yang lembek dan berwarna bening, kulitnya berwarna kuning dan tipis, bentuk bijinya lonjong biji muda inilah yang dinamakan kolang kaling.

Kandungan Kolang Kaling
Ditilik dari sisi nutrisi, kolang kaling kaya akan serat dan mineral. Setiap 100 g kolang-kaling mengandung energi 27 kkal, protein 0,4 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 6 g, serat 1,6 g, kalsium 91 mg, fosfor 243 mg dan zat besi 0,5 mg. Tingginya kandungan mineral seperti kalsium, besi dan fosfor akan menjaga tubuh tetap bugar dan sehat selama berpuasa. Kandungan karbohidrat kolang kaling bisa memberikan rasa kenyang bagi orang yang mengkonsumsinya, selain itu juga menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun.

Manfaat Kolang Kaling
Kolang kaling banyak digunakan sebagai bahan campuran beraneka jenis makanan atau minuman misalnya : manisan, kolak, ronde, roti, minuman kaleng, es campur dan bajigur.
Sekarang muncul pula aneka produk makanan baru yang menggunakan kolang kaling sebagai bahannya seperti kolang kaling genji, kolang kaling mania, kolang kaling berjuruh.
Kolang kaling selain dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Serat kolang kaling dan serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas.
Pada bulan puasa, masyarakat beragama Islam menjadikan kolang kaling sebagai menu khas. Produk olahan kolang kaling ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Manfaat Kolang Kaling untuk Langsing

Kolang-kaling adalah produk olahan hasil perebusan endosperm biji buah aren yang masih muda. Buah ini sebetulnya hanya merupakan protein albumin yang dibutuhkan benih pohon aren sebagai persediaan makanan. Buah yang tinggi kadar airnya ini, diambil dari biji buah aren yang berbentuk lonjong pipih, bergetah, dan bikin gatal.Istilah Sundanya tangkal kawung atau taren. Mirip kelapa namun kelihatan kotor karena terbalut oleh ijuk.

Tanaman bernama Latin arenga pinnata ini tumbuh mulai dari Indo- China ke selatan sampai Asia Tenggara Banyak terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian 250 – 1.400 meter di atas permukaan laut. Meskipun getahnya amat gatal, buah aren yang masak musang (careuh,luwak). Secara tidak langsung berfungsi sebagai hewan pemencar biji aren.

Pohon aren dapat berbuah dan bergelantung di pohonnya. Bentuk buahnya bulat atau lonjong dengan ujungnya ke dalam. Jika buah aren yang belum terlalu matang dipotong akan terlihat bijinya yang kenyal berwarna bening.

Pada saat buah masih muda dengan kulit luarnya berwarna hijau, biji aren mempunyai tekstur yang lembek dan berwarna bening. Kulitnya berwarna kuning dan tipis, bentuk bijinya lonjong. Biji muda inilah yang dinamakan kolangkaling. Untuk menghasilkan kolang-kaling, buah aren ini harus diba kar terlebih dahulu hing ga hangus atau direbus selama beberapa jam. Setelah direndam dengan air kapur beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun, barulah biji-biji ini bisa diolah.
 
Kandungan dan manfaat

Dalam 100 gram kolang- kaling terkandung 0,69 gram protein, karbohidrat 4,0 gram, kadar abu 1 gram dan serat kasar 0,95 gram. Kadar air kolang-kaling relatif sangat tinggi, yakni mencapai 94%, sehingga kolang- kaling terasa segar saat dikonsumsi.

Kadar gelatin yang dimilikinya juga cukup tinggi sehingga memiliki manfaat membantu mempercepat rasa kenyang, menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan diet.

Serat kolang-kaling yang masuk ke tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas. Meskipun secara tidak sadar dimaksudkan untuk diet namun mengonsumsi kolang-kaling secara rutin, terutama selama bulan puasa ini, sudah merupakan diet yang gampang sekaligus menyehatkan. Jadi kalau ingin langsing, makan kolang- kaling.

Nah berikut proses Pembuatan Kolang Kaling yang saya kutip dari salah satu postingan member kaskus, silahkan disimak :

Pemilihan Bahan
Pengolahan kolang kaling diawali dengan pemilihan bahan (buah aren) yang masih setengah masak yang ditandai dengan warna kulit buah yang masih hijau segar. Buah-buah aren dilepas satu persatu dari untaiannya dan dimasukkan ke dalam bakul.

Pembakaran atau Perebusan Buah ArenAda dua cara mengolah kolang kaling yaitu dengan membakar aren atau merebus aren. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lendir buah yang menyebabkan rasa sangat garatal apabila menyentuh kulit

1) Pembakaran
Caranya dengan menumpukkan buah aren diatas bara api sehingga daging buah menjadi agak hangus namun bijinya tidak hangus

2) Perebusan
Dengan melakukan tahap-tahap sebagai berikut :
a) Siapkan belanga, wajan, kuali atau drum bekas.
b) Belanga belanga atau kuali tersebut diisi air secukupnya hinggahungga seluruh buah aren yang akan diperoses menjadi kolang kaling iti dapat terendam air.
c) Belangga diletakan diatas kompor minyak atau tungku
d) Perebusan dilakukan sampai airnya mendidih 1-2 jam kemudian didiamkan sampai airnya dingin.
e) Satu persatu buah aren yang sudah direbus itu dikeluarkan untuk diambil bijinya

Pengambilan biji aren
Caranya dengan mengiris atau membelah buah aren yang sudah direbus atau dibakar.

Pelepasan kulit biji aren
Kulit biji yang berwarna kuning dilepaskan dengan menggunakan pisau secara hati-hati. Biji yang terlepas dalam keadaan utuh dicuci dengan air bersih.
Perendaman biji aren
Siapkan belanga atau baskom yang berisi air kapur, lalu biji-biji aren yang sudah bersih direndam dalam air kapur tersebut selama 2 s.d 3 hari. Air kapur berfungsi untuk mengemdapkan segala kotoran dan dapat mengenyalkan biji buah aren setelah selesai perendaman tampaklah biji-biji buah aren yang berwarna putih bersih atau bening yang disebut kolang-kaling. Setelah itu biji dicuci bersih jika akan dipasarkan biji itu harus dalam keadaan direndam dalam air.

Sekian postingan Proses Pembuatan Kolang-Kaling semoga menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua

Anda Sakit Sendi, Ada obat yang enak !!!

 Siapapun pasti tahu buah kolang kaling atau kalau bahasa sundanya adalah "Cangkaleng". Bulan puasa ini, paling enak berbuka puasa dengan kolak kolang kaling, saya sendiri paling suka kolak kolang kaling atau es campur yang ada kolang kalingnya, tekstur buahnya yang kenyal seperti jelly padat semakin menambah cita rasa kolaknya. Nah, saat Ramadhan ini memang kita gak akan sulit menemukan pedagang kolang kaling, di daerah saya sendiri di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, disepanjang jalan dari Juput Menes sampai Mandalawangi. dari Cigeulis sampai Cibaliung,terdapat banyak pedagang kolang kaling.

Bahkan buah kolang kaling tersebut masih tampak sangat segar dan baru dikupas. Yupz, mereka langsung merebus buah kolang kaling tersebut untuk kemudian mengupasnya, Harganyapun terbilang murah, hanya Rp.5000 per kilonya dan itu sudah cukup banyak untuk dibikin kolak. Nah, terlepas dari itu, ternyata kolang kaling memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. temen-temen pasti banyak yang gak tahu ya?? Saya sendiripun awalnya gak tahu, namun setelah cari info sana sini, ternyata benar buah ini sangat berkhasiat. Nah, berikut testimoni yang sudah merasakan khasiat buah kolang kaling.

"Sejak 2006 tulang sering sakit, duduk dan berdiri terlalu lama rasanya sangat sakit, apalagi saat tengkurep atau setelah menggendong anak rasanya sangat sakit banget. Namun setelah mengkonsumsi buah kolang kaling 8 biji setiap hari secara rutin, rasa sakit tersebut berangsur-angsur pulih".
Ada lagi yang merasakan rasa sakit pada tulang dan persendian, setelah mengkonsumsi buah kolang kaling secara rutin 10 biji sehari, rasa sakit tersebut berangsur-angsur pulih dan saat ini sudah tidak terasa lagi.
 manfaat-kolang-kaling
Ternyata menurut Federik S Woworuntu, Buah kolang kaling ini telah diteliti dari jaman dulu yakni jaman penjajahan. Awalnya mereka cukup heran dengan kondisi fisik orang pribumi yang tetap baik, rahasianya yakni karena sering mengkonsumsi buah kolang kaling. Pada buah ini terdapat gelatin yang dapat dicerna oleh tubuh untuk mensintesa kolagen. Kolang-kaling juga mengandung Albumin yang adalah protein plasma tubuh kita yg mencapai 60%. Kolang-kaling mengandung serat untuk membantu pencernaan bekerjasama dengan gelatin dan mineral kalium, kalsium, fosfor dan besi yang dikandungnya. Bagi anda yang memiliki penyakit berat seperti tulang kejepit (HNP), mengkonsumi kolang kaling sangat baik untuk memperbaiki masalah tulang tersebut.

Selain itu, Ada banyak manfaat yang terdapat pada buah kolang kaling, diantaranya adalah.

1. Memperkuat Tulang

Tulang yang sehat adalah tulang yang kuat dan padat. Biasanya kita dianjurkan untuk mengkonsumi susu berkalsium tinggi untuk menjaga agar tulang tetap kuat. Namun susu memiliki kalori yang tinggi sehingga berpotensi terjadi kegemukan, apalagi jika anda jarang berolah raga. Nah, Kolang kaling juga memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi yang baik untuk tulang. Dari penelitian, 100 gram kolang kaling memiliki jumlah kalsium 91 mg sementara pada susu murni mengandung 125 mg kalsium. Jadi, jika anda takut kegemukan karena mengkonsumi susu, kolang kaling bisa menjadi alternatif bagi anda.

2. Mengobati Radang Sendi

Seperti dikatakan diatas, mengkonsumsi kolang kaling mampu mengobati nyeri tulang dan persendian. Hal ini karena pada buah tersebut terdapat zat galaktomanan yang membantu mengurangi atau mengobati rasa sakit pada sendi. Jika anda memiliki penyakit radang sendi, sebaiknya konsumsi kolang kaling secara rutin sebagai upaya penyembuhan, rebuslah kolang kaling tersebut dan langsung dikonsumsi.

3. Melancarkan pencernaan

Kolang kaling juga memiliki kandungan serat yang tinggi hingga 33 persen. Bagi anda yang sulit buang air besar, mengkonsumsi kolang kaling sangat baik untuk pencernaan. Konsumsi 5 hingga 10 butir setiap hari untuk melancarkan pencernaan.

4. Makanan Diet Yang baik
Kandungan pada kolang kaling cukup lengkap, seperti pada 100 gram kolang kaling mengandung 91 mg kalsium, 0.69 gram protein, 4.0 gram karbohidrat, kadar abu 1 gram, serat kasar 0.95 gram dan kadar air yang tinggi hingga 94 persen. Gak hanya itu, kandungan gelatin yang cukup akan membuat kenyang siapa saya yang mengkonsumsinya sehingga rasa nafsu makan yang berlebihan akan sedikit berkurang. Hal ini cocok bagi kamu yang sedang program diet.

Wednesday, March 23, 2016

POHON BIDARA




Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering.
Perdu atau pohon kecil, biasanya bengkok, tinggi hingga 15 m dan gemang batang hingga 40 cm. Cabang-cabang menyebar dan acap menjuntai, dengan ranting-ranting tumbuh simpang siur dan berambut pendek. Selalu hijau atau semi menggugurkan daun.
Daun-daun penumpu berupa duri, sendirian dan lurus (5–7 mm), atau berbentuk pasangan dimorfis, di mana yang kedua lebih pendek dan melengkung, kadang-kadang tanpa duri.
Daun-daun tunggal terletak berseling. Helai daun bundar telur menjorong atau jorong lonjong, 2–9 cm x 1.5–5 cm; bertepi rata atau sedikit menginggit; gundul dan mengkilap di sisi atas, dan rapat berambut kempa keputihan di sisi bawahnya; dengan tiga tulang daun utama yang nampak jelas membujur sejajar; bertangkai pendek 8–15 mm.
Perbungaan berbentuk payung menggarpu tumbuh di ketiak daun, panjang 1–2 cm, berisi 7–20 kuntum. Bunga-bunga berukuran kecil, bergaris tengah antara 2–3 mm, kekuningan, sedikit harum, bertangkai 3–8 mm; kelopak bertaju 5 bentuk delta (menyegitiga), berambut di luarnya dan gundul di sisi dalam; mahkota 5, agak seperti sudip, cekung dan melengkung.
Buah batu berbentuk bulat hingga bulat telur, hingga 6 cm × 4 cm pada kultivar-kultivar yang dibudidayakan, namun kebanyakan berukuran jauh lebih kecil pada pohon-pohon yang meliar; berkulit halus atau kasar, mengkilap, tipis namun liat, kekuningan, kemerahan hingga kehitaman jika masak; daging buahnya putih, mengeripik, dengan banyak sari buah yang agak masam hingga manis rasanya, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Biji terlindung dalam tempurung yang berbingkul dan beralur tak teratur, berisi 1–2 inti biji yang coklat bentuk jorong.
Kegunaan
Buah yang muda
Bidara – buah segar
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Karbohidrat
17 g
- Gula
5.4-10.5 g
- Serat pangan
0.60 g
Lemak
0.07 g
Energi
24.76 kJ (5.92 kcal)
Protein
0.8 g
Air
81.6-83.0 g
Tiamina (Vit. B1)
0.02-0.024 mg (-2%)
Riboflavin (Vit. B2)
0.02-0.038 mg (-3%)
Niasin (Vit. B3)
0.7-0.873 mg (-5%)
Kalsium
25.6 mg (3%)
Besi
0.76-1.8 mg (-14%)
Fosfor
26.8 mg (4%)
Buah bidara kultivar unggul diperjual belikan sebagai buah segar, untuk dimakan langsung atau dijadikan minuman segar. Di beberapa tempat, buah ini juga dikeringkan, dijadikan manisan, atau disetup. Buah muda dimakan dengan garam atau dirujak. Buah dari pohon yang meliar kecil-kecil dan agak pahit rasanya. Buah bidara merupakan sumber karoten, vitamin A dan C, dan lemak.
Daun-daunnya yang muda dapat dijadikan sayuran. Daunnya yang tua untuk pakan ternak.Rebusan daunnya diminum sebagai jamu. Daun-daun ini membusa seperti sabun apabila diremas dengan air, dan digunakan untuk memandikan orang yang sakit demam. Di Jakarta, daun-daun bidara digunakan untuk memandikan mayat.
Selain daun, buah, biji, kulit kayu, dan akarnya juga berkhasiat obat, untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal obat luka. Di Jawa, kulit kayu ini digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan; dan di Malaysia, kulit kayu yang dihaluskan dipakai sebagai obat sakit perut. Kulit kayu bidara diyakini memiliki khasiat sebagai tonikum, meski tidak terlalu kuat, dan dianjurkan untuk penyakit lambung dan usus. Kulit akarnya, dicampur dengan sedikit pucuk, pulasari, dan bawang putih, diminum untuk mengatasi kencing yang nyeri dan berdarah.
Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama. Kayu ini dijadikan barang bubutan, perkakas rumah tangga, dan peralatan lain. Di Bali, kayu bidara dimanfaatkan untuk gagang kapak, pisau, pahat, dan perkakas tukang kayu lainnya. Berat jenis kayu bidara berkisar antara 0,54-1,08. Kayu terasnya yang bervariasi dalam warna kuning kecokelatan, merah pucat atau cokelat hingga cokelat gelap, tidak begitu jelas terbedakan dari kayu gubal. Kayu ini dapat dikeringkan dengan baik, namun kadang-kadang sedikit pecah. Di samping penggunaan di atas, kayu bidara juga cocok digunakan untuk konstruksi, furnitur dan almari, peti pengemas, venir dan kayu lapis.
Bidara menghasilkan kayu bakar yang berkualitas baik; nilai kalori dari kayu gubalnya adalah 4.900 kkal/kg. Kayu ini juga baik dijadikan arang. Ranting-rantingnya yang menjuntai mudah dipangkas dan dipanen sebagai kayu bakar.
Kulit kayu dan buah bidara juga menghasilkan bahan pewarna. Bahan-bahan ini menghasilkan tanin dan pewarna coklat kemerahan atau keabuan dalam air. Di India, pohon bidara juga digunakan dalam pemeliharaan kutu lak; ranting-rantingnya yang terbungkus kotoran kutu lak itu dipanen untuk menghasilkan sirlak (shellac).
Tanaman ini terutama tumbuh baik di wilayah yang memiliki musim kering yang jelas. Kualitas buahnya paling baik jika tumbuh pada lingkungan yang panas, kaya cahaya matahari, dan cukup kering; namun hendaknya mengalami musim hujan yang memadai untuk menumbuhkan ranting, daun dan bunga, serta untuk mempertahankan kelembaban tanah selama mematangkan buah. Bidara berkembang luas pada wilayah dengan curah hujan 300–500 mm pertahun. Untuk keperluan komersial, pohon bidara dapat dikembangkan hingga ketinggian 1.000 m dpl.; akan tetapi di atas ketinggian ini pertumbuhannya kurang baik.
Tahan iklim kering dan penggenangan, bidara mudah beradaptasi dan kerap tumbuh meliar di lahan-lahan yang kurang terurus dan di tepi jalan. Tumbuh di pelbagai jenis tanah: laterit, tanah hitam yang berdrainase baik, tanah berpasir, tanah liat, tanah aluvial di sepanjang aliran sungai (riparian).
Bidara diperkirakan memiliki asal usul dari Asia Tengah, dan menyebar alami di wilayah yang luas mulai dari Aljazair, Tunisia, Libia, Mesir, Uganda dan Kenya di Afrika; Afganistan, Pakistan, India utara, Nepal, Bangladesh, Cina selatan, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia, hingga Australia. Kini bidara telah ditanam di banyak negara di Afrika, dan juga di Madagaskar.Namun yang mengembangkannya secara komersial hanyalah India, Cina, dan sedikit di Thailand.

Tuesday, February 23, 2016

MERINTIS AYAM KAMPUNG PETELUR

Assalamu’alaikum
Selamat sore, sobat lama saya tidak otak atik blog ternyata masih banyak teman-teman yang cari referensi usaha terutama pemula. Memang benar sekali setiap kita akan melakukan usaha atau berencana mau buka usaha sebaiknya perlu analisa yang mendalam terutama yang modalnya pas-pasan…seperti yang pernah saya alami dahulu. Analisa tidak hanya dari sisi modal yang lebih penting adalah dari manajemen kita harus sudah siap dengan kenyataan yang pasti akan timbul yaitu Untung dan Rugi. Kali ini saya akan coba sajikan merintis ayam kampung petelur.
Kendala utama dalam pemeliharaan ayam kampung terletak pada produksi telur yang sedikit dan musiman, berbeda halnya dengan budidaya ayam ras petelur dimana mampu menghasilkan telur sepanjang tahun. Mengoptimalkan jumlah produksi telur sebaiknya peternaka memahami proses terbentuknya sebuah telur, mulai dari ovulasi hingga bertelur. Kebutuhan nutrisi seekor induk ayam dalam menghasilkan sebuah telur, hal ini pentung diketahui agar kita dapat menyusun komposisi ransum yang tepat untuk indukan.

Pada dasarnya protein merupakan penyusun utama sebutir telur, membentuk cangkang dibutuhkan beberapa mineral terutama calcium. Ketika kita ingin meransum pakan untuk induk  kedua unsur tersebut harus menjadi perhatian.

Sumber protein pakan ayam kampung cukup banyak diantaranya: tepung ikan, bungkil kedelai dan sedikit dari jagung. Jika kita kesulitan dalam membuat ransum yang tepat ada baiknya kita membaca label komposisi zat makanan pada label pembungkus pelet. Disana komposisi zat makanan dicantumkan secara lengkap hingga persentase dalam setiap karungnya.

Sumber mineral atau calcium dalam pakan ras petelur salah satunya berasal dari tepung tulang, juga tepung ikan. Agar lebih praktis mineral ini bisa dibeli di poultryshop harganya cukup murah berkisar Rp. 5000/ Kg. Pemberian mineral untuk seeor ayam cukup sekitrar 1% dari berat badan. Pemberian pakan protein + larbohidrat sekitar 10% dari berat badan ayam kampung. Jika berat induk ayam anda 1,5 Kg maka pakan utama yang harus diberikan setiap harinya sekitar 150 gram ditambah dengan 15 gram mineral. 

Jika konsep ini telah dipahami secara tepat maka untuk meracik ransum pakan ayam kampung sendiri akan menjadi lebih mudah juga murah. Sebab nanyak sekali bahan pakan yang dapat kita kombinasikan serta harganya lebih murah. 

Kunci meningkatkan produksi telur ayam kampung terletak pada pemberian pakan yang tepat. Salah satu pakan racikan sebagai pengganti pelet dapat anda lihat 
di sini. Komposisi jantan dan betina dalam satu kandang juga dapat mempengaruhi produksi telur. Agar lebih optimal sebainya kandang yang digunakan adalah kandang bersekat, dimana setiap sekat maksimal dipelihara 1 ekor jantan : 5 ekor betina. 

Jika kita membuat kandang ukuran luas, mengisinya dengan pejantan ayam kampung beserta induk dalam jumlah banyak biasanya produksi telur tidak akan optimal. Hal ini karena diantara pejantan akan terjadi persaingan (naluriah hewan jantan), biasanya hanya jantan penguasa selalu akan dominan melakukan perkawinan. Hal inilah kerap tidak diperhatikan oleh peternak kita di lapangang. Demikian tulisan singkat dan sederhana ini semoga dapat membantu bapak/ ibu dalam meningkatkan produksi telur yang dijadikan usaha.