Jambu air
(Eugenia aquea Burm) adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau
Myrtaceae, berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke
Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik.
Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buahnya tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan.
Jambu air dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buahnya tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan.
Jambu air dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
Nama-nama lain dari jambu air adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer (Jw.), jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas, kumpasa, kombas, kembes (bahasa-bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo (Sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka bahasa di Seram dan sekitarnya), dan lain-lain.
Jambu air berasal dari Asia tenggara, buah ini mempunyai banyak jenis dan warna. Buah jambu air merupakan buah yang dominan memiliki banyak air dari dagingnya. Tak hanya baik untuk kesehatan, buah ini juga baik pula untuk kecantikan.
Jambu air umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan. Buah ini bermanfaat untuk mempercantik kulit atau membuat kulit lebih segar berseri. Sebab buahnya kaya akan vitamin C dan protein nabati, yang mampu mempertahankan kekenyalan kulit.
Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Jambu Air
Air
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan air bisa mengganggu kerja ginjal sehingga kotoran tubuh tidak bisa keluar dengan lancar. Akibatnya membentuk batu ginjal.
Manfaat buah jambu air bisa memenuhi kebutuhan air bagi tubuh. Itu karena kandungan airnya bisa mencapai 93 gram per 100 gram. Setelah mengkonsumsi buah ini tubuh anda akan menjadi segar karena kandungan airnya juga bersifat mendinginkan.
Vitamin A
Kandungan vitamin A pada jambu air ini juga cukup tinggi. Vitamin A ini sangat dibutuhkan untuk tubuh anda. Selain untuk menjaga kesehatan mata,vitamin A juga bisa untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mendongkrak fungsi sel darah putih sebagai antibodi dan antivirus.
Vitamin C
Vitamin C banyak terkandung dalam jambu air. Dalam 100 g jambu air terdapat vitamin C yang hampir setara dengan jeruk mandarin yaitu sekitar 22 mg per 100 g buah.
Vitamin C yang berkhasiat untuk mempercantik kulit, disamping sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan asupan zat besi dan memperbaiki mutu sperma dengan cara mencegah radikal bebas yang merusak pembungkus sperma.
Selain itu, vitamin C juga bermanfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan pembuluh kapiler serta kesehatan gigi dan gusi juga bisa mencegah sariawan.
Kandungan gizi buah jambu air ini tidak sebatas pada air, vitamin A dan vitamin C. Manfaat buah jambu air juga sangat terasa karena mengandung serat pangan yang cukup tinggi. Buah ini juga merupakan sumber mineral besi, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, seng, tembaga, mangan ,protein, asam sitrat dan asam sulfurik.
1.SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR
Jambu air berasal dari daerah Indo
Cina & Indonesia, tersebar ke Malaysia & pulau-pulau di Pasifik. Selama
ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan utk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tdk hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dlm penampilan.
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan
potensial yg belum banyak disentuh pembudidayannya utk tujuan komersial. Sifatnya yg mudah busuk menjadi
masalah penting yg perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tdk berkulit,
sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
2. JENIS TANAMAN JAMBU AIR
Sistematika tanaman jambu air adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis
jambu air yg banyak ditanam, tetapi keduanya tdk begitu menyolok perbedaannya.
Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum (jambu air kecil) & Syzygium
samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang,
Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah & hijau/putih) &
Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar
(jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat),
& Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yg paling komersil adalah
Cincalo & Semarang, yg masing-masing terdiri dari 2 macam (merah & putih).
3. MANFAAT TANAMAN JAMBU AIR
Pada umumnya jambu air dimakan segar,
tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya.
Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dgn dibuat
salada & fruit coctail. Kandungan kimia yg penting dari jambu air adalah
gula & vitamin C. Buah jambu air masak yg manis rasanya, selain disajikan
sebagai buah meja juga utk rujak & asinan. Kadang-kadang kulit batangnya
dapat digunakan sebagai obat.
4. SENTRA PENANAMAN JAMBU AIR
Menurut data statistik dari Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, Jawa Barat, Kabupaten Karawang, Tangerang, Bogor,
Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Subang & Bekasi termasuk 10
besar sentra penanaman pohon jambu. Jambu air Cincalo merah banyak terdapat di
Karawang & terkenal dgn jambu Bolang yg bila matang benar berwarna merah
tua kebiruan dgn rasa manis-asam segar sedangkan Jambu air Semarang (merah
& putih) banyak terdapat di Indramayu.
5. SYARAT TUMBUH JAMBU AIR
5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya
Jambu Air
Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air. Angin
berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga. Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yg curah
hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun & musim kemarau lebih
dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas
buah yg baik dgn rasa lebih manis. Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan
dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu air
adalah 40–80 %. Suhu yg cocok utk pertumbuhan tanaman jambu air adalah
18-28 derajat C. Kelembaban udara antara 50-80 %.
5.2. Media Tanam Jambu Air
- Tanah yg cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
- Derajat keasaman tanah (pH) yg cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.
- Kedalaman kandungan air yg ideal utk tempat budidaya jambu air adalah 0- 50 cm; 50-150 cm & 150-200 cm.
- Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman jambu air mempunyai daya
adaptasi yg cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi
yg mencapai 1.000 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU AIR
6.1. Pembibitan Jambu Air
1) Persyaratan Benih/Bibit Jambu Air
Biji berasal dari varietas unggul,
berumur lebih dari 15 tahun, produktif & produksi stabil. Biji berasal dari
buah masak pohon, yg besarnya normal & mulus. Biji dikeringanginkan selama
1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yg memenuhi syarat adalah berukuran relatif
besar, ukuran seragam, bernas & tdk cacat, dianjurkan dlm meggunakan bibit
jambu air hasil cangkokan/ okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini
lebih cepat menghasilkan buah.
2) Persiapan Benih Jambu Air
a. Bibit Enten (Grafting)
Model sambungan yg terbaik adalah
sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dgn biji yg berumur
10 tahun, sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung
bibit dipelihara selama 2-3 bulan
b. Bibit Cangkok
Cabang yg akan dicangkok berada pada
tanaman yg unggul & produktif. Cabang yg dipilih tdk telalu tua/muda,
berwarna hijau keabu-abuan/kecoklat-coklatan dgn diameter sedikitnya 1.5 cm.
Setelah 2-2.5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong & ditanam
dipolibag dgn media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1
bulan.
3) Teknik Penyemaian Benih
Persemaian dapat dilakukan di dlm bedengan
atau di polibag.
a) Bedengan
- Olah tanah sedalam 30-40 cm dgn cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.
- Buat bedengan dgn lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan & jarak antar bedengan 60 cm.
- Campurkan 2 kg/m 2 pupuk kandang dgn tanah bedengan.
- Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dgn tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dgn plastik bening.
b) Polybag
- Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
- Isi polibag dgn media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
- Simpan polybag di dlm sungkup.
4) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan pembibitan dilakukan
dgn cara sebagai berikut:
- Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
- Penyiangan dilakukan sesuai dgn pertumbuhan gulma.
- Pemupukan setiap 3 bulan dgn urea, SP-36 & KCl (2:1) sebanyak 50-100 gram/m 2 atau 4 gram/polibag.
- Penyemprotan pestisida dgn konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
- Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat beradaptasi dgn lingkungan kebun.
5) Pemindahan Bibit
Bibit di bedengan dipindahkan ke
polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah
bibit berumur 10-12 bulan di persemaian
6.2. Pengolahan Media Tanam Jambu
Air
1) Persiapan
Calon tempat tumbuh tanaman jambu
air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan,
semak/onak & binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam & dilaksanakan
15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dgn lubang
tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.
2) Pembukaan Lahan
Tanah yg akan dipergunakan utk Tanaman
jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti
semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan
kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dgn mempertimbangkan bibit
yg akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk perlu
terlalu dlm tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian
dibuatkan saluran air selebar 1 m & kedalam disesuaikan dgn kedalaman air
tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus
& kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dgn cara
mengubur ranting-ranting & dedaunan, dgn kondisi seperti ini dibiarkan
selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dgn kebutuhan.
3) Pengapuran
Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan
1 atau 2 bulan menjelang hujan.
4) Pemupukan
Sebelum penanaman kedalam lubang
tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu
ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung.
6.3. Teknik Penanaman Jambu Air
Penanaman jambu air dapat dilakukan
di pot/di kebun, Jika yg digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang
lebih dlm agar pohon bisa tumbuh secara kuat.
1) Penentuan Pola Tanam Jambu Air
Bibit jambu air dikebun dapat
ditanam dgn pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.
2) Pembuatan Lubang Tanam Jambu Air
Lubang tanam sebaiknya dibuat pada
akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim
hujan, tanaman sudah berdiri. dgn demikian tanaman baru (pada musim hujan) tdk perlu
disiram 2 kali sehari. Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
- mula-mula tanah digali di tempat yg sudah ditentukan;
- ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dlm = 60 x 60 x 60 cm. atau panjang x lebar x dlm = 1 x 1 x 0,5 m.
3) Cara Penanaman Jambu Air
Bibit jambu air ditanam ke dlm lubang
tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman & waktu
penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan & pada sore
hari.[Teknik Cara Menanam Jambu Air]
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan & Penyulaman
Tanaman Jambu Air
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman
berumur 1 bulan. Bibit yg tdk tumbuh diganti dgn bibit baru yg ditanam pada
lubang tanam yg sama.
2) Penyiangan Tanaman Jambu Air
Penyiangan dilakukan dgn maksud
menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang
yg mendekap diantara tanah. dgn penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan
tanah.
3) Pemupukan Tanaman Jambu Air
Pemupukan jambu air dapat diberikan
sebelum berbuah & sesudah berbuah, sebaiknya setelah dilakukan penyiangan.
a) Tanaman belum berbuah
Pupuk kandang diberikan sekali gus pada awal musim hujan.
Pupuk urea diberikan 1/3 bersamaan dgn pupuk kandang.
2 minggu setelah itu, sisa urea diberikan bersamaan dgn TSP
& KCl.
b) Tanaman sudah berbuah
Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat
tanaman belum berbunga (bersamaan dgn pemberian pupuk kandang & saat hujan pertama mulai turun).
Sisa
pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah
sekitar 1-2 bulan sejak berbunga & ukuran buah ± sebesar telur
puyuh). Cara
pemberian pupuk tersebut sebaiknya dibenam dlm Rorak (got) sedalam 20-30
cm mengelilingi
tajuk pohon. Dosis pupuk bagi pohon jambu air umur =15 tahun. Pupuk
kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah. Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk
KCl (masing-masing) : 2500
gram. Kenaikan takaran pupuk tersebut
setiap tahun setelah jambu air berumur =10 tahun ialah:
Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah. Pupuk Urea: 100 gram. Pupuk TSP:
50 gram. Pupuk KCl: 50-100 gram.
4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman Jambu Air
Tanaman jambu air yg hidup pada
tanah dgn kedalaman air tanah 150-200 cm, pada musim kemarau sangat memerlukan
penyiraman, agar tanah tetap lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama
tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari. Jika sudah cukup besar & perakarannya
dalam, tanaman disirami 10-12 kali sebulan.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan dilakukan secara
teratur 1-2 kali seminggu. Awal penyemprotan dilakukan saat buah jambu air
sebesar telur puyuh (umur ± 1-2 bulan sejak berbunga). Akhir penyemprotan dilakukan
saat buah jambu air akan dipetik (sebulan sebelum dipetik & warna buah
sudah berubah) atau sampai gejala serangannya hilang. Ketika hendak melakukan
penyemprotan pestisida, atau pupuk daun/hormon, kita harus memperhatikan cuaca
waktu itu. Kalau langit mendung & kemungkinannya akan turun hujan,
sebaiknya penyemprotan ditunda dulu.
6) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan dgn tujuan utk
membentuk pohon, pemeliharaan & peremajaan. Membentuk pohon: dilakukan
setelah mencapai ketinggian 2 meter, dgn ketinggian 1,35-1,5 m dari permukaan
tanah & bagian yg dipangkas adalah cabang/tunas. utk pemeliharaan:
dilakukan setiap saat kecuali ketika tanaman sedang berbunga, bagian yg ditanam
adalah dahan-dahan yg tua, yg mati kering, luka serta tdk sempurna. utk peremajaan:
memangkas seluruh bagian tanaman yg sudah kelewat tua, tdk berproduksi atau
diserang hama.
7. HAMA & PENYAKIT JAMBU AIR
7.1. Hama Jambu Air
1) Ulat kupu-kupu gajah
Ciri: panjang 12 cm, warna hijau
muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk & lunak, tertutup lapisan lilin
keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama,
warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun atau di sebelah
bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun.
Pengendalian: dgn cara mengumpulkan
telur, ulat, & kepompong utk dimusnahkan.
2) Kutu perisai hijau
Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna
hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada bagian-bagian pohon yg hijau & di
bagian bawah daun. Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga.
Pengendalian: cara alami dimakan
oleh beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm & biru panjang 6 mm)
& ulat (warna merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa
musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.
3) Keluang & codot
Pengendalian: buah-buahan yg hampir
tua dibungkus kantong kertas/kain-kain bekas.
4) Pasilan atau benalu
Pengendalian: dibuang & dibersihkan.
5) Lalat buah (dacus pedestris)
Buah & daun yg terserang oleh
ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada daging buah, sehingga setelah
menetas larvanya memakan buah jambu air.
Pengendalian: dgn insektisida
Diazinon atau Bayrusil yg disemprotkan ke pohon, daun & buah yg masih
pentil dgn dosis sesuai anjuran.
6) Penggerek batang
Pengendalian: dgn cara menyumbatkan
kapas yg telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang
batang yg digerek.
7) Ulat penggulung/pemakan daun
7.2. Penyakit Jambu Air
1) Gangguan pada akar
Pemupukan yg kurang hati-hati pada jambu
air yg sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah
jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tdk mendapat suplai air
& zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain
itu tanah yg berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab
sebab air yg menggenang membuat akar susah bernafas & mengundang cendawan
yang
bisamembusukkan akar.
bisamembusukkan akar.
2) Gangguan pada buah
Penyebab: ulat (lalat) buah & sejenis
cendawan yg mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang
buah dgn ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah.
Pengendalian: (1) cara membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dgn penyemprotan
insektisida thioda (2-3 cc/liter air) & fungisida dithane (3 cc/liter air).
8. PANEN JAMBU AIR
8.1. Ciri & Umur Panen Jambu Air
Tanaman jambu air dapat berbuah
setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2 kali dlm setahun (Juli & September)
& buahnya masak pada Agustus & Nopember. Ciri-ciri buah yg dapat
dipanen dinilai dari tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah, yaitu
hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijau-merah & merah hijau.
Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dlm panen yaitu semakin terlihat
matang buah yg nampak, maka semakin merah warna kulitnya & makin besar pula
ukuran fisiknya.
8.2. Cara Panen Jambu Air
Buah dipetik dari rangkaiaanya dgn hati
hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.
8.3. Periode Panen Jambu Air
Masa berbuah jambu air bisa lebih
dari 1 kali dlm setahun, tergantung pada keadaan lingkungan.
8.4. Prakiraan Produksi Jambu Air
Buah jambu air jenis merah–hijau
dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu lebih banyak dari pada warna
hijaunya, Pada saat tersebut nisbah PT/asam & Vitamin C-nya masing-masing
adalah 80,8 & 48 kg/100 gram
9. PASCAPANEN JAMBU AIR
9.1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan
dimasukan kedalam keranjang plastik & disimpan sementara di ruangan yg sejuk.
Buah dari jenis yg berbeda tdk disatukan dgn jenis yg lain.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Buah Jambu Air
Pisahkan buah yg cacat dari yg baik,
kemudian klasifikasikan buah berdasarkan ukurannya. Buah dicuci bersih dgn air
mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan di rak pengeringan.
9.3. Penyimpanan Buah Jambu Air
Buah yg telah dikemas disimpan di
daerah yg teduh kering & sejuk.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Buah dikemas dlm keranjang plastik
& disusun rapi agar tdk berpindah tempat selama dlm pengangkutan. Sebaiknya
bauh disimpan dlm cold storage jika tdk langsung diangkut ke pasar.