Salak merupakan salah satu jenis buah yang bentuknya seperti
palma. Ia dikenal juga sebagai sala. Dalam bahasa Inggris disebut salak atau
snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut
snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Selain dimakan
segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas
sebagai keripik salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak
Salak Pondoh adalah salah satu jenis salak yang sangat "fenomenal",
salak pondoh ini sangat digemari di Indonesia. Daging buahnya berwarna putih
kekuningan ditutupi sisik kasar berwarna kecoklatan. Salak pondoh adalah jenis
salak yang paling manis rasanya. Daging buahnya keras namun renyah. Rasanya pun
sangat khas dan membuat ketagihan. Sehingga salak pondoh menjadi buah primadona.
Berikut tata cara budi
daya Salak pondoh
Pemilihan
Bibit
Pemilihan bibit adalah usaha untuk mendapatkan bibit yang unggul dalam
budidaya
salak pondoh agar diperoleh hasil
yang maksimal. Mengenai pemilihan bibit ini ada beberapa hal yang perlu kita
ketahui. Cara memperoleh bibit tanaman buah-buahan pada umumnya dapat
diperoleh dengan 2 cara, yaitu:
1. Generatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara generative berasal dari biji
yang dibenihkan. Cara generative ini sudah jarang dilaksanakan karena memiliki
beberapa kelemahan, yaitu:
a. Buah yang dihasilkan dalam waktu yang lama.
b. Sifat buah yang dihasilkan akan berbeda dengan sifat
induk.
c. Hanya dilakukan jika tidak dapat dilakukan dengan cara vegetative,
atau hanya dapat dikembangbiakkan dengan biji saja.
2. Vegetatif
Bibit tanaman yang diperoleh dengan cara vegetative, tidak berasal dari biji,
namun dari bagian lain dari tumbuhan. Misalnya, akar, batang, dan daun.
Keuntungan perkembang biakkan vegetative adalah:
a. Tumbuhan hasil perkembangbiakkan cepat menghasilkan buah.
b. Hasil buah akan sama dengan sifat induknya
c. Sifat induk dapat dipertahankan sampai keturunan
selanjutnya.
Untuk salak pondoh, cara memperoleh yang biasa digunakan adalah dengan cara
pembenihan dari biji, tunas anakan, dan cangkok.
Penggunaan jenis bibit sangat berpengaruh pada kecepatan berbuah suatu tanaman.
Jika bibit yang diperoleh dengan cara generative maka akan memerlukan waktu
yang lama untuk dapat berbuah, yaitu sekitar 8-10 tahun. Hal itu karena
tumbuhan harus memulai fase vegetative dengan menyediakan akar, batang dan daun
terlebih dahulu sampai besar, baru fase generative untuk berbunga dan berbuah.
Contohnya, mangga yang ditanam dari biji akan berbuah dalam umur 6 tahun, namun
dengan cangkokan hanya dalam umur 3 tahun sudah dapat berbuah.
Sebaliknya, jika bibit tanaman yang kita pilih berasal dari bibit vegetative,
maka tanaman akan cepat berbuah, karena tumbuhan sudah memiliki organ tubuh
yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Sehingga tumbuhan tinggal
melaksanakan fase generative yaitu berbunga dan berbuah.
3. Pemilihan bibit
Bila kita memperoleh bibit tanaman dengan cara membeli, kita akan merasa
kecewa sebab tidak seperti apa yang kita harapkan. Hal ini terjadi karena bibit
berasal dari cara generative, jadi dapat mengalami perubahan sifat. Sehingga,
jika kita ingin mempertahankan sifat unggul harus didapat dari cara
vegetative.
Kita tidak
bisa mengetahui bagaimana cara penjual memperoleh bibit, maka sebaiknya kita
membeli pada pedagang yang dapat dipercaya, dan yang sudah kita kenal dengan
baik.
Selain itu, ada cara yang lain yaitu dengan membeli bibit pada pedagang yang
sudah bersertifikat sehingga ada jaminan mutunya. Tujuan sertifikasi ini untuk
melindungi konsumen dari kerugian yang mungkin dapat dialaminya. Sebab
bila kita salah dalam pemilihan bibit ini, kita akan mengalami kerugian waktu,
tenaga , dan biaya.
B. Pengolahan Tanah
Proses pengolahan tanah harus direncanakan dengan baik, yaitu meliputi:
1. Pembuatan saluran
Saluran di sekitar kebun dibuat untuk saluran air di musim hujan, dan untuk
mengairi kebun di musim kemarau.
2. Pengaturan jarak tanam
Pengaturan jarak tanam antara system penanaman monokultur berbeda dengan
polikultur. Sistem monokultur adalah system penanaman yang hanya menanam satu
jenis tanaman dalam satu areal. Jarak yang dipakai untuk menanam salak pondoh
adalah 2 x 2 meter, dengan jumlah tanaman 1.800 rumpun untuk tiap hektarenya.
Sedangkan system polikultur adalah menanam areal kebun dengan beberapa jenis
tanaman. Untuk system ini, jarak tanam antara tanaman yang satu dengan yang
lain adalah 1,5 x 1,5 meter. Selain itu, ada tambahan bahwa untuk tanah yang
subur, jarak tanam antara tumbuhan satu dengan yang lain lebih luas
dibandingkan tanah yang kritis.
3. Pembuatan lubang tanam
Setelah kita tentukan jarak tanam antara tumbuhan salak yang satu dengan yang
lain, maka kita sekarang mulai membuat lubang tanam. Ukuran lubang tanam adalah
50 x 50 x 50 cm atau 75 x 75 x 75 cm. Pada saat membuat lubang tanam, sebaiknya
dipisahkan antara tanah yang di bagian atas dan tanah bagian bawah.
Setelah pembuatan lubang selesai, lubang dibiarkan dahulu selama 3 minggu agar
terkena sinar matahari. Selain itu, kedalaman lubang ditambahkan pupuk kandang
atau pupuk kompos kira-kira 15 kg. Masukkan kembali tanah yang telah berisi
pupuk, tunggu selama 1 minggu baru dapat ditanami dengan tanaman salak pondoh
C. Penanaman
Langkah
selanjutnya setelah pengolahan tanah adalah penanaman bibit salak pondoh, yang
dilakasanakan pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Nopember. Sebab selain
udara yang sejuk, juga tersedianya air yang cukup pada musim hujan, sehingga
tumbuhan salak pondoh cepat tumbuh dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penanaman bibit salak
pondoh adalah:
1. Waktu tanam
Seperti telah dijelaskan di depan, bahwa waktu untuk penanaman bibit salak
pondoh yang baik adalah pada awal musim penghujan, yaitu sekitar bulan
November. Pada saat itu masih tersedia cukup air yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembang biakkan salak pondoh.
Selain itu, juga untuk menghemat tenaga penyiraman, karena lingkungan tempat hidup
tanaman salak pondoh sudah basah oleh air hujan.
2. Jumlah bibit
Jika bibit salak pondoh yang merupakan hasil perbanyakan dari biji,, di tiap
lubang tanam diberi 2 rumpun, sebab kita tidak tahu jenis kalamin dari tiap
rumpun tanaman salak pondoh tersebut. Jadi untuk persiapan agar tanaman salak
pondoh dapat berbuah.
Namun, jika bibit tanaman salak pondoh berasal dari bi it cangkokan, maka untuk
setiap lubang tanam hanya diberi satu rumpun bibit tanaman salak pondoh, karena
jenis kelamin induknya sudah diketahui sebelumnya.
Cara penanaman bibit salak pondoh:
a. Keluarka bibit dari kantong plastic/polybag.
b. Masukkan dalam lubang tanam yang telah tersedia.
c. Timbun dengan tanah yang sudah bercaampur dengan pupuk.
d. Tambahkan ajir di sekeliling tanaman salak pondoh agar
tidak roboh oleh angin.
e. Pangkaslah sebagian daunnya kurang lebih sebanyak 75%,
dengan tujuan untuk mengurangi penguapan.
f. Hati-hati dalam menanam bibit salak pondoh, jangan sampai
akarnya rusak sebab tumbuhan tersebut akan mati.
g. Jangan mencampur jenis bibit salak pondoh yang satu dengan
yang lain. Jika dicampur akan menyebabkan terjadinya perkawinan silang,
sehingga yang didapat adalah buah salak yang berbeda dari tanaman induknya atau
tidak seperti yang kita harapkan.
Pemeliharaan tanaman salak pondoh terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan untuk mengganti bibit tanaman salak yang sudah
ditanam, biasanya terjadi karena beberapa alas an, yaitu:
a. Bibit tanaman salak pondoh yang sudah ditanam mati.
b. Bibit tanaman salak pondoh terhambat atau lambat
pertumbuhannya/tidak sama seperti yang lain.
c. Bibit tanaman salak tidak sesuai yang diingiinkan,
misalnya perbandingan antara salak pondoh yang jantan dan yang betina tidak
seimbang.
d. Tanaman dapat diketahui jenis kelaminnya setelah salak
pondoh tersebut berbunga.
Penggantian bibit atau penyulaman ini, sebaiknya dengan menggunakan bibit yang
sehat, umurnya sama, dan berbuah banyak. Waktu penyulaman pada awal musim hujan
agar kita tidak repot menyiraminya dan cepat tumbuh pohon salak pondohnya.
Cara pengambilan bibit untuk penyulaman dilakukan dengan cara putar, yaitu
dengan membongkar bibit bersama tanahnya, lalu dibersihkan agar akar dapat tumbuh
baik dan terbebas dari rayap.
Tahap-tahap pembongkaran tanaman salak pondoh yang sudah dewasa, yaitu:
a. Ikat pelepah tanaman salak pondoh dengan tali yang kuat.
b. Tanaman salak pondoh ditopang dengan bamboo agar tidak
roboh.
c. Pembomgkaran tanaman dilakukan dengan jarak dari pangkal
pohon sejauh 20 cm
d. Potong akar sebanyak 75%, dan sisakan sebanyak 25% agar
tanaman tidak mati.
e. Isilah lubang galian dengan pupuk kandang atau pupuk
kompos, dengan perbandingan 1:1.
f. Bongkar dan pindahkan tanaman dengan hati-hati agar
tanaman salak pondoh tidak rusak.
g. Angkut dan masukkan pada tempat penanaman, jangan lupa
beri ajir atau penyangga agar tidak roboh.
2. Pemupukan
Seperti makhluk hidup yang lain, salak pondoh juga memerlukan makanan yang
berguna untuk pertumbuhan sampai menghasilkan buah. Zat makanan tumbuhan
berasal dari dalam tanah, yang diambil oleh akar lewat pembuluh kayu di bawa ke
daun untuk fotosintesis, dan hasilnya kemudian diedarkan ke seluruh bagian
tumbuhan oleh pembuluh tapis.
Tujuan pemberian pupuk adalah agar tumbuhan menjadi:
a. Tumbuh dengan baik dan subur, karena tersedianya unsure
hara di dalam tanah secara lengkap.
b. Sehat, tidak mengalami gangguan, baik hama ataupun
penyakit karena kekurangan salah satu unsure.
c. Berproduksi dengan banyak. Produksi yang banyak dapat
terwujud jika tanaman salak pondoh dalam keadaan subur dan sehat.
Macam-macam pupuk yang dapat dipakai untuk tanaman, yaitu:
a. Pupuk alamiah: pupuk kandang dan pupuk kompos.
b. Pupuk buatan:Urea, NPK, TSP, KCL, ZA.
Sedangkan pupuk yang dipakai untuk tanaman salak pondoh adalah pupuk
kandang atau kompos dan NPK (pupuk buatan yang terdiri dari unsure natrium,
kalium dan fospat)
Tujuan pemberian pupuk kandang agar kesuburan tanah dan struktur tanah tetap
terjaga dengan ukuran 15 kg untuk tiap rumpun tanaman salak pondoh selama
setahun sekali. Sedangkan pemakaian pupuk buatan atau organic yang berupa NPK
(Natrium kalium Fospat), dan campurkan antara urea, TSP dan KCL, dengan
perbandingan 1 : 1 : 1.
3. Penggemburan tanah
Penggemburan tanah adalah usaha untuk menjaga agar tanah tetap gembur. Tanah
yang gembur mempermudah akar untuk bernapas dan dapat bergerak dengan leluasa
untuk mencari sumber air atau sumber makanan, sehingga tumbuhan salk pondoh
dapat tumbuh dengan subur. Selain itu, dapat merangsang tumbuhnya tunas baru
yang dapat menjadi tunas anakan untuk bibit tanaman salak pondoh yang baru.
Penggemburan dilakukan pada waktu pemberian pupuk. Penggemburan dilakukan dengan
hati-hati agar tidak merusak akar tanaman salak pondoh induk maupun tunas
anakan yang sudah mulai tumbuh.
Hasil penggemburan dapat diletakkan disekitar tanaman salak pondoh, sehingga
tanamannya menjadi lebih kokoh dan merangsang tumbuhnya tunas baru. Jangan
menimbun tanah terlalu tinggi dan tanahnya jangan dipadatkan, sebab akar akan
kesulitan dalam mengambil makanan yang lebih luas dan mengalami kesulitan dalam
bernapas. Hal ini akan menyebabkan beberapa masalah pada tumbuhan salak pondoh,
antara lain:
a. Pertumbuhan yang terjadi sacara tidak sempurna.
b. Waktu berproduksi yang lebih lambat dibandingkan dengan
yang lain.
c. Bila berproduksi, didapatkan hasil yang sedikit dan mutu
tidak seperti yang diharapkan.
4. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan pembuangan rumput liar di sekitar tanaman salak
pondoh. Kegiatan ini dilakukan agar pertumbuhan salak pondoh adalah saat
pemberian pupuk yang pertama, yaitu dilakukan sekitar 6 bulan pertama umur
tanaman.
Untuk seterusnya, kegiatyan penyiangan dilakukan secara rutin tiap 4 bulan
sekali. Tujuan penyiangan bagi tanaman salak pondoh adalah untuk:
a. Menjaga kestabilan tanah
b. Menjaga kesuburan tanah
c. Menambah kesuburan tanaman
d. Menjaga pertumbuhan salak pondoh agar sempurna
e. Mendapatkan hasil produksi berupa buah yang bermutu dan
berjumlah banyak.
5. Pengairan
Pengairan adalah kegiatan pembarian dan penyediaan air bagi tanaman. Kebutuhan
akan air yang terpenuhi akan membuat tanaman menjadi tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Tanaman salak pondoh memerlukan air yang cukup banyak, terutama
dimusim kemarau. Pengaturan pemberian air pada tanaman salak pondoh dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain:
a. Jenis tanah
Jik tanah tempat tumbuh salak pondoh berpasir, maka kebutuhan akan air lebih
banyak dibandingkan tanah liat, karena tanah berpasir cepat basah dan cepat
menguap/kering.
b. Iklim
Pada musim hujan kebutuhan akan air sudah tercukupi, sehingga tidak perlu
penyiraman. Lainhalnya pada musim kemarau, tanaman membutuhkan air yang banyak.
c. Kesuburan tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung zat organic, termasuk air,
sehingga kebutuhan air untuk tanah yang subur lebih sedikit dibandingkan tanah
yang tandus atau gersang.
d. Pancaran sinar matahari
Daerah yang pancaran sinar matahari diterima langsung dan penuh, misalnya
daerah dataran rendah, membutuhkan air yang lebih banyak . Sedangkan daerah
dataran tinggi/pegunungan membutuhkan air yang lebih sedikit karena pancaran
sinar mataharinya agak berkurang jumlahnya.
e. Luas lahan dan tingkat pertumbuhan
Lahan yang luas membutuhkan air yang lebih banyak dibandingkan lahan yang
sempit. Selain itu, tingkat pertumbuhan salak pondoh juga mempengaruhi
kebutuhan air, misalnya tanaman yang kecil tentunya memiliki kebutuhan air
lebih sedikit dibandingkan tanaman salak pondoh yang sudah besar.
6. Pemangkasan
Kegiatan pemangkasan pada tanaman salak pondoh bertujuan untuk:
a. Mengatur banyaknya pelepah daun.
b. Mengatur banyaknya tunas
c. Agar lingkungan tidak terlalu lembap.
Pemangkasan ditujukan pada pelepah yang sudah tua dan tunas anakan yang terlalu
banyak. Waktu pemangkasan yaitu pada saat tanaman salak pondoh sudah mulai
berbunga dan mulai berbuah, agar konsentrasi ditujukan untuk proses pembuahan.
Pelaksanaan pemangkasan secara rutin setiap 2 bulan sekali atau setelah panen,
termasuk pemangkasan tandan buah yang sudah kering.
7. Penyerbukan
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik atau
peristiwa perkawinan. Perkawinan ini akan diikuti dengan pembuahan. Tanaman
salak adalah tumbuhan yang dapat melakukan penyerbukan sendiri, tanpa campur
tangan manusia. Namun, kadang-kadang dapat dibantu oleh angin dan serangga,
termasuk manusia ikut membantu penyerbukan tanaman salak pondoh karena ingin
mendapatkan hasil yang baik.
Tanaman salak pondoh mulai berbunga pada umur 2 tahun untuk bibit dari tunas
anakan dan 3 tahun untuk bibit dari biji. Tanaman salak pondoh berbunga pada
umur 3 tahun.
Tanda-tanda tanaman salak pondoh siap untuk penyerbukan adalah:
a. Pecahnya seludang bunga betina,
b. Berbau wangi, dan
c. Berwarna merah.
Cara penyerbukan bunga tanaman salak pondoh adalah sebagai berikut:
a. Oleskan bunga jantan pada bunga betina.
b. Usahakan benang sari bunga jantan menempel pada bagian
putik bunga betina.
8. Pengendalian Hama Penyakit
Walaupun tanaman salak pondoh termasuk tanaman yang tahan terhadap hama
penyakit, namun tetap saja ada beberapa tanaman yang terkena serangan hama dan
penyakit. Jika kita ingin bercocok tanam salak pondoh dengan baik dan tidak
terserang hama penyakit, kita perlu melakukan beberapa pencegahan, antara lain:
a. Menjaga kebersihan kebun, baim dari sampah maupun dari
gulma/tanaman pengganggu.
b. Memberikan pupuk yang sesuai, baik jenis maupun dosisnya
agar tumbuh dengan sehat.
c. Menjaga kelembapan lokasi bertanam salak pondoh, lakukan
pemangkasan bila perlu.
d. Lakukan penyemprotan bila terdapat hama atau penyakit.
e. Menjaga kesuburan dan kegemburan tanah sehingga
pertukaran udara berlangsung dengan baik.
Kita perlu mengenal beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang
tanaman salak pondoh. Jenis hama dan penyakit yang sering merusak tanaman
salak pondoh, yaitu:
a. Hama perusak akar tanaman salak pondoh
Hama ini berupa cacing tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi
pendek/kerdil, daun menguning, dan akhirnya mati. Pengobatannya dengan
memberikan Furadan 3 G, Curater 3 G, dan Khriphos 25 EC.
b. Hama perusak batang tanaman salak pondoh.
Hama ini
berupa kumbang yang meyerang tanaman muda. Mula-mula bagian daun, lalu masuk
melalui pelepah ke dalam batang. Akibat yang dialami tanaman salak pondoh
adalah daunnya menguning, kerdil, dan akhirnya mati. Penanggulangannya dengan
membasmi kumbang menggunakan insektisida Thiodan, Decis, dan Superdice. Cara
pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pada bagian yang terkena serangan.
c. Binatang perusak buah salak pondoh
Binatang yang sering merusak buah salak pondoh adalah tupai dan tikus.
Gejalanya berupa bekas gigitan pada buah atau pangkal buah. Pemberantasan
dilakukan dengan racun pospit, dan klerat atau dengan cara memburu tikus dan
tupai tersebut.
d. Penyakit jamur pada salak pondoh
Cendawan atay jamur adalah penyakit yang menyerang bagian pangkal batang dan
bagian buah. Penyakit ini muncul pada musim hujan yang terus-menerus dan kebun
tanaman salak pondoh yang lembap. Pemberantasannya dengan menyemprotkan
fungisida Dithane, Antracol, dan Velimex.