A. Pengolahan Tanah
Tahapan
pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
- Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman atau perakaran dari pertanaman sebelumnya.
- Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 - 40 cm, kemudian dikeringkan selama 7 - 14 hari.
- Tanah yang sudah agak kering segera dibentuk bedengan-bedengan selebar 110 - 120 cm, tinggi 40 - 50 cm, lebar parit 60 - 70 cm, sedangkan panjang bedengan sebaiknya lebih dari 12 meter. Khusus pada tanah yang banyak mengandung air (mudah becek), sebaiknya parit dibuat sedalam 60 - 70 cm.
- Di sekeliling lahan kebun cabai dibuat parit keliling selebar dan sedalam 70 centimeter.
- Pada saat 70% bedengan kasar terbentuk, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang sebanyak 1,0 - 1,5 kg/tanaman.
- Pada tanah yang pH-nya masam, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dilakukan pengapuran sebanyak 100 - 125 gram/tanaman.
- Pupuk kandang dan kapur pertanian dicampur dengan tanah bedengan secara merata sambil dibalikkan, kemudian dibiarkan diangin - anginkan selama kurang lebih 2 minggu.
Catatan :
Jika populasi cabai hibrida per hektar antara 18.000 -
20.000 tanaman pada jarak tanam 60 x 70 cm, maka diperlukan pupuk kandang 18 -
30 ton, dan kapur pertanian 1,8 - 2,0 ton.
Benih dan Pembibitan
Bersamaan dengan terbentuknya bedengan kasar, dilakukan
penyiapan benih dan pembibitan di pesemaian. Untuk lahan (kebun) seluas 1
hektar diperlukan benih + 180 gr atau 18 bungkus kemasan masing-masing
berisi 10 gram. Benih dapat disemai langsung satu dalam bumbung (koker) yang
terbuat dari daun pisang ataupun polybag kecil ukuran 8 x 10 cm, tetapi dapat
pula dikecambahkan terlebih dahulu. Sebelum dikecambahkan, benih cabai
sebaiknya direndam dulu dalam air dingin ataupun air hangat 550 - 600
selama 15 - 30 menit untuk mempercepat proses perkecambah-an dan mencucihamakan
benih tersebut. Bila benih cabai akan disemai langsung dalam polybag, maka
sebelumnya polybag harus diisi dengan media campuran tanah halus, pupuk kandang
matang halus, ditambah pupuk NPK dihaluskan serta Furadan atau Curater. Sebagai
pedoman untuk campuran adalah : tanah halus 2 bagian (2 ember volume 10 liter)
+ 1 bagian pupuk kandang matang halus (1 ember volume 10 liter) + 80 gr pupuk
NPK dihaluskan (digerus) + 75 gr Furadan.
Bahan media semai tersebut dicampur merata, lalu
dimasukkan ke dalam polybag hingga 90% penuh. Benih cabai hibrida yang telah
direndam, disemaikan satu per satu sedalam 1,0 - 1,5 cm, lalu ditutup dengan
tanah tipis. Berikutnya semua polybag yang telah diisi benih cabai disimpan di
bedengan secara teratur dan segera ditutup dengan karung goni basah selama +
3 hari agar cepat berkecambah. Bila benih dikecambahkan terlebih dahulu, maka
sehabis direndam harus segera dimasukkan ke dalam lipatan kain basah (lembab)
selama + 3 hari. Setelah benih keluar bakal akar sepanjang 2-3 mm, dapat
segera disemaikan ke dalam polybag. Cara ini untuk meyakinkan daya kecambah
benih yang siap disemai dalam polybag. Tata cara penyemaian benih ke dalam
polybag prinsipnya sama seperti cara di atas hanya perlu alat bantu pinset agar
kecambah benih cabai tidak rusak. Penyimpanan polybag berisi semaian cabai
dapat ditata dalam rak-rak kayu atau bambu, namun dapat pula diatur rapi di
atas bedengan-bedengan selebar 110 - 120 cm. Setelah semaian cabai tersebut
diatur rapi, maka harus segera dilindungi dengan sungkup dari bilah bambu
beratapkan plastik bening (transparan) ataupun jaring net kassa. Selama bibit di
pesemaian, kegiatan rutin pemeliharaan adalah penyiraman 1-2 kali/hari atau
tergantung cuaca, dan penyemprotan pupuk daun pada dosis rendah 0,5 gr/liter
air saat tanaman muda berumur 10 - 15 hari, serta penyemprotan pestisida pada
konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan
penyakit.
MPHP
Sebelum MPHP dipasang untuk menutupi permukaan bedengan,
terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus. Jenis
dan dosis pupuk yang biasa digunakan untuk cabai hibrida adalah sebagai berikut
:
Untuk praktisnya dapat menghitung pupuk per bedengan.
Misalnya panjang bedengan 12 meter, jarak tanam 60 x 70 cm akan berisi 40
tanaman. Jadi, pupuk yang diperlukan sejumlah + 4 kg, yang terdiri atas
perbandingan 3 ZA : 1 Urea : 2 TSP : 1,5 Kcl, dengan catatan tiap 100 kg pupuk
campuran tadi ditambahkan 1 kg Borate dan 1,5 kg Furadan. Campuran pupuk buatan
ini disebar merata sambil diaduk dan dibalikkan dengan tanah bedengan. Kemudian
bedengan diratakan kembali sambil dirapihkan, dan setelah itu disiram air secukupnya
agar pupuk dapat larut ke lapisan tanah. Pemasangan MPHP sebaiknya
memperhatikan cuaca,yakni pada saat terik matahari antara pukul 14.00 - 16.00
agar plastik tersebut memanjang (memuai) dan menutup tanah serapat mungkin. Pemasangan
MPHP minimal dilakukan oleh 2 orang. Caranya adalah : tariklah kedua ujung MPHP
ke masing-masing ujung bedengan arah memanjang. Kemudian dikuatkan dengan pasak
bilah bambu berbentuk "U" yang ditancapkan di setiap sisi bedengan.
Berikutnya tarik pula lembar MPHP ke bagian sisi kiri kanan (lebar) bedengan
hingga nampak rata menutup permukaan bedengan. Kuatkan dengan pasak bilah bambu
pada setiap jarak 40 - 50 cm. Bedengan yang telah ditutup MPHP dibiarkan dulu
selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak membahayakan
(toksis) bibit cabai yang ditanam.
PenanamanWaktu tanam yang paling baik adalah pagi atau sore hari, dan
bibit cabai telah berumur 17 - 23 hari atau berdaun 2 - 4 helai. Sehari sebelum
tanam, bedengan yang telah ditutup MPHP harus dibuatkan lubang tanam dulu.
Jarak tanam untuk cabai merah hibrida adalah 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm,
sedangkan cabai paprika 50 x 70 cm atau 60 x 70 cm. Pembuatan lubang tanam
dapat menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari potongan pipa besi diisi
arang. Penggunaan alat ini dengan cara menempelkan ujung bawahnya pada MPHP
sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan. Dengan cara demikian MPHP akan
berlubang berupa bulatan-bulatan kecil berdiameter + 6 - 8 cm. Selain
itu, dapat juga menggunakan alat bantu bekas kaleng susu yang salah satu
permukaannya telah dipotong. Cara penggunaan kaleng bekas susu ini adalah :
tutupkan pada calon lubang tanam yang telah ditetapkan, kemudian putarlah
sambil ditekan alakadarnya, maka akan langsung terbentuk lubang kecil. Cara lain
adalah menggunakan pisau silet atau pisau cutter dengan cara dikeratkan
langsung pada MPHP berbentuk bulatan kecil.
Bibit cabai hibrida yang siap dipindahtanamkan segera
disiram dengan air bersih secukupnya. Kemudian bersama dengan polybagnya
direndam dalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida pada dosis 0,5 - 1,0
gram/liter air selama 15 - 30 menit untuk mencegah penularan hama dan penyakit.
Setelah media semainya cukup kering, bibit cabai hibrida dikeluarkan dari
polybag secara hati-hati. Caranya : ambil polybag berisi bibit sambil
dibalikkan dan pangkal batang bibit cabai dijepit oleh jari telunjuk dan jari
tengah. Bagian dasar polybag ditepuk-tepuk secara pelan dan hati-hati, maka
bibit cabai akan keluar bersama akar dan medianya. Bibit cabai hibrida siap
langsung ditanam pada lubang tanam yang tersedia.
Cara penanaman bibit cabai adalah : mula-mula sebagian tanah pada lubang tanam diangkat
kira-kira seukuran media polybag; kemudian bibit dimasukkan sambil diurug tanah
hingga dekat pangkal batangnya cukup padat. Bibit cabai hibrida yang disemai
dalam polybag ini, begitu dipindahtanamkan langsung tumbuh (segar) tanpa
mengalami kelayuan (stagnasi). Selesai tanam, segera disiram sampai tanahnya
cukup basah.
Pemasangan ajir (turus)Cabai hibirida umumnya berbuah lebat, sehingga untuk
menopang pertumbuhan tanaman agar kuat dan kokoh serta tidak rebah perlu
dipasang ajir (turus) dari bilah bambu setinggi 125 cm, lebar + 4 cm dan
tebalnya + 2 cm. Ajir dipasang (ditancapkan) tegak tiap 3 tanaman cabai
1 ajir secara berjajar mengikuti arah panjang bedengan. Antara ajir dengan ajir
lainnya dihubungkan dengan bilah bambu memanjang (gelagar) tepat pada
ketinggian 80 cm dari permukaan tanah. Pemasangan ajir harus sedini mungkin,
yakni pada saat tanaman belum berumur 1 bulan setelah pindah tanam. Hal ini
untuk mencegah terjadinya kerusakan akar tanaman cabai sewaktu memasang
(menancapkan) ajir.