Berbagi sedikit hari ini, banyak sekarang yang berubah hoby dan bisnisnya ke budidaya burung berkicu, makanya kali ini saya coba share dari artikel yang saya dapatkan.
Sebenarnya saya tidak mengira bisnis
burung kicau ini bisa sebegitu besar perputaran uang yang ada di
dalamnya. Saya sendiri meskipun bukan pebisnis burung kicau, namun
sering berkomunikasi dengan pelaku usaha tersebut. Karena selain lokasi
tempat tinggal yang dekat dengan pasar, ya karena saya juga termasuk
penikmat merdunya kicauan burung kicau. Dari sekedar ngobrol ringan
dengan pelaku bisnis ini, saya mendapatkan informasi terkait perputaran
uang yang sangat wow bagi saya pribadi.
Saya terkaget-kaget dengan omzet yang
mampu dihasilkan dari berbisnis burung kicau ini. Apalagi jenis burung
kicau yang tergolong mahal, sungguh omzet yang menggiurkan. Ambil contoh
saja, pada burung Murai, jenis burung ini termasuk golongan yang
sedikit mahal.
Kebetulan ada seorang teman yang juga
peternak burung jenis ini. Menurut pengalamannya, burung ini bisa
dihargai 500 ribu sampai 750 ribu untuk anakan, dan bahkan bisa lebih
tergantung pada jenisnya, jika jenis dari unggulan harganya bisa
dipastikan akan lebih mahal.
Nah, dari sini kita bisa bayangkan,
berapa penghasilan yang bisa didapatkan dalam satu bulan. Sedangkan
dalam sekali bertelur burung tersebut rata-rata bisa mencapai 3 sampai 4
butir. Itu adalah contoh kecil saja. Namun ada beberapa hal yang perlu
Anda ketahui sebelum benar-benar terjun menjadi penangkar burung kicau.
Karena untuk menjadi peternak burung kicau, memerlukan pengetahuan yang
lebih dalam dan tentu saja pengalaman yang tinggi.
Nah, dari beberapa kali percakapan
dengan banyak peternak burung kicau, ada beberapa kesimpulan yang bisa
saya ambil jika ingin memulai bisnis burung kicau ini. Setidaknya ada
lima poin yang harus Anda persiapkan dahulu sebelum memulai bisnis ini.
Simak di bawah ini.
1. Pilih Burung Kicau yang Ingin Anda Tangkarkan
Tentu saja ini menjadi yang utama,
pastikan dulu burung yang ingin Anda ternak. Saran saya, sebagai pemula,
lebih baik pilih burung dengan harga yang tidak terlalu mahal dahulu.
Atau kalau tidak, Anda bisa memilih burung yang Anda sukai saja. Kenapa
yang disukai, karena biasanya peliharaan yang disukai pasti akan dirawat
dengan sepenuh hati dan tidak asal-asalan.
2. Pelajari Burung yang Anda Pelihara dengan Benar
Jangan sampai Anda belum memiliki
pengetahuan yang mendalam mengenai burung yang akan Anda ternak lalu
kemudian Anda memutuskan untuk membuka usaha peternakan burung kicau.
Sebaiknya Anda mencari referensi peternak yang sudah sukses, lalu jangan
sungkan untuk bertanya langsung mengenai seluk beluk penangkaran burung
kicau yang akan Anda ternak. Biasanya untuk burung kicau dengan harga
mahal, akan memiliki tingkat kesulitan yang lebih juga dalam
penangkarannya.
3. Bisnis Penangkaran Burung Kicau Mempunyai Pasar Khusus
Anda harus mempelajari juga bagaimana
pangsa pasar burung kicau tersebut di daerah Anda. Dimana Anda harus
menjual, kemudian bagaimana tingkat persaingannya juga harus Anda
pelajari dengan matang. Cukup banyakkah peminat dari burung kicau yang
Anda ternak, atau mungkin sudah banyak penangkaran burung sejenis di
daerah sekitar Anda. Anda harus tahu semua hal tersebut, untuk
menentukan strategi selanjutnya dalam bisnis burung kicau ini.
4. Pelajari Ketersediaan Sumber Daya
Ini terkait ketersediaan sumber daya
untuk memulai bisnis burung kicau. Mulai dari ketersediaan tempat,
sampai bagaimana Anda mencari pakan ternak nantinya. Apakah itu semua
sudah tersedia, sebaiknya Anda juga melakukan kajian yang mendalam.
Jangan sampai setelah Anda mulai membuka bisnis penangkaran burung
kicau, kemudian Anda kesulitan mencari pakan ataupun vitamin dan
kebutuhan lainnya. Ini sangat berbahaya bagi kelangsungan bisnis Anda.
5. Perhitungkan Juga Waktu dan Tenaga
Biasanya, pebisnis burung kicau ini
berawal dari sekedar hobi jadi bisnis sehingga awalnya hanya dijadikan
usaha sampingan. Jika Anda seperti itu, maka perhitungkan dengan tepat
seberapa banyak waktu yang Anda miliki untuk mengurusi peternakan Anda.
Jangan sampai peternakan Anda terbengkalai karena kurang atau tidak
adanya waktu luang untuk menanganinya.
Selain itu, tenaga juga harus menjadi
perhatian utama Anda. Karena tentu setelah melakukan aktifitas pekerjaan
pasti energi akan terkuras. Untuk itu, sebaiknya pada permulaan, jangan
terlalu memforsir dengan memelihara banyak burung. Secukupnya saja,
artinya semampu Anda dalam menanganinya.